Wanita Panggilan di Terminal Madiun

Di kanan kiri tembok banyak sekali coretan bolpoin dan spidol, kebanyakan tulisan adalah ’wanita panggilan, nama, nomor HP, siap 24 jam!

Penulis: Tri Hatma Ningsih | Editor: Tri Hatma Ningsih


Rutin satu bulan sekali saya mengisi kajian di Madiun. Karena acaranya pagi hari, pukul setengah delapan, biasanya saya di terminal Madiun pagi menjelang subuh dengan estimasi keberangkatan dari Surabaya pukul 01.00 dini hari.  

Seraya menanti salat subuh saya usahakan mandi di kamar mandi terminal, tak jauh dari mushala. Betapa kagetnya saya ketika tahu di kanan kiri tembok banyak sekali coretan bolpoin dan spidol. Kebanyakan tulisan adalah ’wanita panggilan, nama dan nomor HP. Siap 24 jam'. Wuihh…

Tak hanya wanita yang menuliskan namanya di tembok, para gay juga menuliskan namanya besar-besar di sana. Usai salat subuh, ketika panitia datang menjemput saya sempatkan bertanya, apakah tulisan di kamar mandi semacam itu lazim di kamar mandi terminal Madiun? Dia menjawab, tak hanya di terminal Madiun, semua terminal yang kamar mandinya tak terpisah antara laki-laki dan perempuan selalu ada hal yang sama.

Maka, sekembali ke Surabaya, saya ingin mengecek kamar mandi Bungurasih, apakah benar prediksi yang disampaikan panitia. Hasilnya tak sepenuhnya benar, karena kamar mandi di terminal Bungurasih terpisah antara pria dan wanita. Yang ada di sana hampir semua nama dan nomor HP para gay. Saya tidak tahu apakah yang terjadi di kamar mandi wanita. Mungkin saja sama.

Lalu bagaimana dengan toilet di bandara internasional Juanda Surabaya? Saya melihatnya ada satu atau dua coretan yang kalau dibiarkan mungkin saja akan segera meraja lela. Hmm.... 

Arif Khunaifi
Santri Ma'had TeeBee Indonesia



Sumber: Surya Cetak
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved