Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk
Runtuhnya Bangunan Al Khoziny Sidoarjo Jadi Bencana Nasional, Proses Evakuasi Dipantau Internasional
petugas berhasil mendeteksi 15 korban selamat di bawah reruntuhan. Dalam upayanya, setelah dievakuasi ternyata tiga korban tidak selamat.
Penulis: M Taufik | Editor: Deddy Humana
Hari keempat pencarian itu mulai disisir dari atas. Petugas kemudian berhasil mengevakuasi sembilan orang korban. Dan sejak saat itu semua korban yang dievakuasi langsung dilarikan ke RS Bhayangkara untuk proses identifikasi oleh DVI Polda Jatim.
“Hari Sabtu ada 13 korban dievakuasi I, dan ada satu body part. Kemudian Minggu ada 27 korban, yang 4 di antaranya merupakan body part atau potongan tubuh. Kemudian kemudian hari ini ada 11 korban telah dievakuasi, satu diantaranya body part,” urainya.
Syafii menegaskan, pencarian terus dilanjutkan sampai semua tuntas. Sampai di lokasi benar-benar dinyatakan klir dan tidak ada korban lagi.
Di internal Basarnas, pencarian biasanya dilakukan tujuh hari dan bisa diperpanjang sampai tiga hari, kemudian bisa diperpanjang tiga hari lagi dan seterusnya.
Tetapi untuk kejadian di Buduran ini, disebutnya bukan cuma Basarnas. Ada kementrian juga terlibat, sehingga Basarnas tidak bisa memutuskan sendiri.
“Kami tegaskan, untuk kegiatan di sini kita lakukan sampai benar-benar klir alias setelah dipastikan tidak ada korban lagi di lokasi kejadian,” ujarnya.
Tetapi bukan berarti kegiatan terkait ini selesai. Karena, lanjut Syafii, masih ada pihak lain yang terus bekerja. Termasuk dari BNPB, kementrian terkait, DVI, dan beberapa instansi lain sebagaimana fungsinya masing-masing.
Terkait keluhan beberapa pihak yang menyebut pencarian lambat, Syafii mengatakan bahwa pihaknya bisa memaklumi itu.
Apalagi yang mengeluh adalah keluarga korban. Tetapi ditegaskannya bahwa Basarnas bergerak sebagaimana aturan dan semua operasi yang dilakukan bisa dipertanggungjawabkan. *****
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.