Gratiskan Stand Dan Parkir, Cak Erik Jadikan Hi-Tech Mall Surabaya Pusat Kreativitas Pengusaha Muda
Langkah ini menjadi salah satu cara mengembalikan geliat ekonomi Hi-Tech Mall Surabaya, selain melakukan re-branding.
Penulis: Bobby Constantine Koloway | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Pemkot Surabaya tidak berhenti menghidupkan kembali pusat perbelanjaan legendaris Hi-Tech Mall yang juga disebut Surabaya Mal. Salah satunya, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi berencana menyiapkan tarif promo bagi pengusaha yang ingin menyewa stand di lokasi.
Langkah ini menjadi salah satu cara mengembalikan geliat ekonomi Hi-Tech Mall Surabaya, selain melakukan re-branding.
Harapannya, tarif promo stand bisa menjadi modal awal bagi pengusaha untuk menarik pasar. Khususnya, pengusaha muda yang berkecimpung dalam organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Surabaya.
"Hi-Tech Mall nanti In Syaa Allah, sewanya akan kita bebaskan (gratis) selama enam bulan. Parkirnya juga begitu (gratis), satu bulan atau dua bulan," kata Cak Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya, Senin (6/10/2025).
Wali Kota menegaskan bahwa pusat perbelanjaan yang berada di pusat kota ini akan menjadi sentra pengembangan kreatifitas anak muda.
"Jadi kalau orang Surabaya ingin melihat ekonomi kreatif, apakah kaos dan lain-lainnya di mana sih? Tempatnya ada di situ, di Hi-Tech Mall," jelas mantan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Kota (Bappeko) Surabaya ini.
Hi-Tech Mall akan digunakan sebagai pusat ekonomi kreatif anak muda Surabaya. Untuk mendukung hal tersebut, Pemkot Surabaya akan memberikan fasilitas khusus bagi anggota HIPMI yang berpartisipasi.
Kolaborasi ini penting. Apalagi Musyawarah Cabang (Muscab) VI BPC HIPMI Surabaya 2025 telah resmi memilih pemimpin baru.
Wali Kota Eri Cahyadi berharap HIPMI Surabaya di bawah kepemimpinan Benny Setiawan dapat semakin berperan aktif dalam mendukung pembangunan Kota Pahlawan.
Selain menghidupkan kembali kejayaan Hi-Tech Mall, Cak Eri juga mengajak HIPMI Surabaya untuk berkolaborasi dengan berbagai perangkat daerah (PD) di lingkup pemkot.
Menurutnya, pengurus HIPMI ada sejumlah bidang sehingga sangat dimungkinkan jika dikolaborasi dengan perangkat daerah (PD) terkait di lingkup pemkot.
Apalagi tahun ini, Wali Kota Eri menargetkan pertumbuhan ekonomi Kota Pahlawan bisa meningkat lebih dari 6 persen. Pada 2024, pertumbuhan ekonomi Surabaya mencapai 5,76 persen.
"Saya berharap anak-anak muda ini masuk ke sana (perangkat daerah). Melihat kegiatan Dinas Koperasi, melihat kegiatannya pelayanan publik, sehingga bisa membantu, kolaborasi di sini," tambahnya.
Ketua Umum BPC HIPMI Surabaya terpilih, Benny Setiawan Santosa, menyatakan komitmennya untuk mendukung penuh program-program Pemkot Surabaya.
"HIPMI Kota Surabaya akan mendukung penuh semua program dari Pemkot Surabaya. Kalau arahan Pak Wali demikian, kita akan berkolaborasi penuh dan mendukung program Pak Wali," kata Benny
Terkait rencana pengembangan Hi-Tech Mall Surabaya, Benny menyatakan pihaknya akan segera melakukan peninjauan ke lokasi. "Kita akan coba dulu, kita lihat nanti lokasi Hi-Tech Mall bagaimana, nanti kita akan tindaklanjuti," ujarnya.
Revitalisasi Hi-Tech Mall Surabaya tidak hanya berpusat pada fasilitas dan infrastruktur semata. Menjadi bagian dari rebranding, Cak Eri juga berencana memperkenalkan nama baru untuk pusat kreatif bagi anak muda di pusat Kota Pahlawan tersebut.
Tak sendiri, Wali Kota Eri berencana mencari nama baru tersebut dengan mendengarkan masukan masyarakat. Terutama, para anak muda.
Rencananya, Cak Eri akan mencari nama baru untuk eks Hi-Tech Mall ini melalui sayembara. "Saya akan mengadakan sayembara lagi untuk menentukan nama tempat ini (Hi Tech Mall)," kata Wali Kota Eri ketika dikonfirmasi di Surabaya.
Di masa kejayaannya, Hi Tech Mall juga dikenal sebagai THR Plaza atau THR Mall mengingat lokasinya yang masih berada satu komplek dengan Taman Hiburan Rakyat (THR). Dibuka sejak 1989, lokasi ini menjadi pusat perbelanjaan elektronik ikonik di jalan Kusuma Bangsa, Surabaya.
Bangunan ini terdiri dari 5 lantai ritel dengan luas sekitar 76.000 meter persegi. Saat masih ramai, mal yang memiliki sekitar 1.000 tenant ini dapat melayani pengunjung dengan rata‑rata mencapai 25.000 orang per hari.
Namun beberapa tahun belakangan jumlah pengunjung semakin menurun imbas banyaknya pusat perbelanjaan serupa serta menurunnya jumlah pengunjung THR. Puncaknya, Pemkot Surabaya pun mengambil alih pengelolaan. *****
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.