Gempa Sumenep Tidak Bawa Kerusakan Bangunan, Masyarakat Gresik Tetap Diminta Berhati-Hati
Ahmad Yani, penjaga Masjid Jamik Gresik mengatakan, gempa laut terjadi sekitar pukul 23.49 WIB di wilayah lepat laut di Selatan Madura
Penulis: Sugiyono | Editor: Deddy Humana
SURYA.CO.ID, GRESIK - Gempa bumi sebesar dengan magnitudo 6,5 di wilayah Tenggara Sumenep pada kedalaman 12 KM, Selasa (30/9/2025) menjelang Rabu (1/10/2025) dini hari, juga terasa di wilayah Kota Gresik. Namun tidak sampai mengakibatkan kerusakan pada bangunan dan tidak ada korban jiwa.
Ahmad Yani, penjaga Masjid Jamik Gresik mengatakan, gempa laut terjadi sekitar pukul 23.49 WIB di wilayah lepat laut di Selatan Madura
"Tadi malam diumumkan di grup, bahwa ada gempa bumi 6,5 Magnitudo di Sumenep dan terasa sampai di Kota Gresik. Pengurus dan masyarakat di sekitar Masjid Jami diminta berhati-hati. Walaupun gempa bumi tersebut tidak berdampak tsunami," kata Ahmad Yani, Rabu (1/10/2025).
Sementara Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Gresik, Driatmiko Herlambang mengatakan, gempa bumi di daerah Sumenep dan Sapudi, Pulau Bawean Gresik itu tidak berpotensi tsunami.
"Gempa bumi di Sumenep dan Sapudi Pulau Bawean tidak berpotensi tsunami," kata Driatmiko Herlambang, dalam menyampaikan informasi dari Direktur Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono.
Driatmiko menambahkan, hasil analisis BMKG menunjukkan, gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6,0. Episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 7,35° LS ; 114,22° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 58 KM arah Tenggara Sumenep pada kedalaman 12 Kilometer.
"Dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa dangkal akibat aktivitas sesar aktif bawah laut. Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," imbuhnya.
Analisa BMKG, gempa bumi berdampak dan dirasakan di daerah Pulau Sapudi. Semua orang merasakan getaran dan terjadi kerusakan ringan di Sumenep, Pamekasan dan Surabaya dengan skala intensitas III-IV MMI seperti getaran seakan ada truk melintas.
Selain itu, di daerah Tuban, Denpasar dan Gianyar dengan skala intensitas III MMI, getaran dirasakan nyata dalam rumah seperti terasa getaran laju truk.
Getaran serupa dirasakan di Tabanan, Buleleng, Kuta dan Banyuwangi dengan skala intensitas II-III MMI, di Lombok Utara, Kota Mataram, Lombok Tengah, Malang dan Blitar dengan skala intensitas II MMI, di mana benda-benda ringan yang digantung bergoyang.
"Hasil pemodelan menunjukkan, bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami. Sehingga, masyarakat tetap tenang dan nyaman," pungkasnya. *****
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.