Siap Tembus Internasional, 40 Seniman Muda Ikuti Program Manajemen Talenta Nasional 2025 di Gresik

Sebanyak 40 seniman muda mengikuti Program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Lab: Residence 2025 di Gresik

Penulis: Willy Abraham | Editor: irwan sy
Kemendikbud
MANAJEMEN TALENTA NASIONAL - Pembukaan Program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Lab: Residense 2025 di Kampung Kemasan, Gresik, Senin (1/9/2025). Sebanyak 40 seniman muda dari berbagai kota di Indonesia mengikuti program ini. 

SURYA.co.id | GRESIK - Sebanyak 40 seniman muda dari berbagai kota di Indonesia mengikuti Program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Lab: Residence 2025 di Kampung Kemasan, Kecamatan/Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Senin (1/9/2025).

Program Manajemen Talenta Nasional (MTN) Lab: Residence merupakan program yang diinisiasi oleh Kementerian Kebudayaan Republik Indonesia untuk menjaring, membina, hingga mengantarkan talenta seni Indonesia ke panggung dunia.

Program ini dilaksanakan secara terstruktur melalui residensi, inkubasi, lokakarya, masterclass, hingga program pengembangan kapasitas lainnya.

Kegiatan ini berlangsung selama 2 minggu mulai tanggal 1-14 September 2025.

MTN Seni budaya menfokuskan diri kepada talenta muda yang memiliki potensi besar di lima bidang yakni seni rupa, musik, film, seni pertunjukan, dan sastra.

Di Gresik sendiri, MTN Seni Budaya difokuskan pada bidang Seni Rupa yang mencangkup para kurator dan seniman.

Direktur Jenderal Pengembangan, Pemanfaatan, dan Pengembangan Kebudayaan, Ahmad Mahendra menjelaskan bahwa MTN Seni Budaya adalah bagian dari strategi pengelolaan terintegrasi.

"Kami ingin membangun ekosistem yang memungkinkan seniman berkembang, dari level lokal hingga internasional, sekaligus menjadi bagian penting pemajuan kebudayaan Indonesia," ujarnya.

Kasubdit Bina SDM Kementerian Kebudayaan, Ferlian Putra menjelaskan kegiatan residensi adalah salah satu proses penting dalam pengembangan talenta.

Hal ini sesuai dengan amanat Peraturan Presiden Nomor 108 Tahun 2024 tentang Desain Besar Manajemen Talenta Nasional (DBMTN).

"MTN ini diadakan untuk meningkatkan talenta seniman muda dan mendorong mereka menjadi seniman yang potensial dan unggul. Melalui trajektori yang dibuat menjadi bekal berharga agar mereka serius berkarya dan mendunia. Jadi menuju indonesia emas, kita bisa memiliki seniman yang rekognisi," tuturnya.

Sementara itu, Koordinator MTN, Vicky Rosalina mengungkapkan bahwa dari 40 peserta khusus seni rupa yang mengikuti residensi, ada enam peserta berasal dari Gresik, sementara lainnya datang dari kota-kota lain di Indonesia.

Program ini juga tidak statis.

Nantinya program serupa akan digelar di kota lain sebagai rangkaian agenda nasional, seperti Yogyakarta, Jakarta, Denpasar, dan Gorontalo.

Materi yang diberikan juga tak sebatas teori, tetapi juga praktik nyata.

Peserta akan belajar tentang persiapan pameran, desain eksibisi, hingga workshop film bekerja sama dengan Sualoka dan komunitas film di Gresik.

"Residensi memungkinkan transfer pengetahuan dari praktisi senior kepada generasi muda. Kita harapkan ke depannya yang duduk disini jadi seniman dan kurator yang bisa mendunia," tuturnya.

Program ini juga menghadirkan tokoh-tokoh seniman hebat untuk memberikan perspektif global.

Nirwan Dewanto, Kurator terkemuka di Indonesia, menekankan pentingnya konteks lokal dalam menghadapi sirkuit seni internasional dan globalisasi.

"Seniman harus bisa berakar di lokal namun mampu berbicara di level global. Dari pameran kecil sekalipun, jika berkualitas bisa menjadi pintu menuju pengakuan internasional," imbuhnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved