Ribuan Siswa Adu Inovasi Digital di Jagoan Hosting Infra Competition 2025
Sebanyak 1.272 siswa mengawali perjuangan mereka dalam ajang Jagoan Hosting Infra Competition (JHIC) 2025
Penulis: Sulvi Sofiana | Editor: Titis Jati Permata
SURYA.CO.ID, SURABAYA – Sebanyak 1.272 siswa dari Sabang hingga Merauke resmi mengawali perjuangan mereka dalam ajang Jagoan Hosting Infra Competition (JHIC) 2025 yang digelar di Maspion IT, Surabaya Jawa Timur, Rabu (27/8/2025).
Kompetisi ini menantang peserta untuk merevolusi website sekolah menjadi aset digital yang profesional, aman, dan berdaya saing.
Tercatat 318 tim dari SMA, SMK, MAN, hingga Pondok Pesantren ambil bagian. Mereka tidak hanya berkompetisi, tetapi juga bergerak bersama dalam gerakan transformasi wajah digital sekolah.
“Kami melihat siswa dari wilayah 3T seperti Merauke tetap berjuang untuk ikut serta meski terbatas akses internet. Ini bukti nyata potensi digital anak bangsa kuat dan merata,” ujar Andy Novianto, S.Ikom., M.M., General Manager Jagoan Hosting.
Dalam tiga bulan pendampingan setelah tahap kualifikasi, para siswa akan belajar mulai dari optimasi keamanan, teknik SEO, penulisan konten, hingga pemanfaatan AI untuk mengelola website.
"Karya yang dihasilkan nantinya bukan hanya latihan teknis, tapi juga portofolio nyata yang bermanfaat untuk studi lanjut, magang, maupun karier masa depan,"ungkapnya.
Direktur Maspion IT, Ir. Okky Tri Hutomo, ML.IT., menekankan pentingnya dampak jangka panjang kompetisi ini dan komitmen industri dalam dunia pendidikan.
“Website yang andal bisa meningkatkan kepercayaan orang tua, menarik calon siswa, sekaligus membuka peluang kerja sama dengan industri,” jelasnya.
Baca juga: Resmikan ROG Exclusive Store by Andro IT di Maspion Square, ASUS: Bidik Komunitas Game Surabaya
Ia juga menambahkan, ajang ini sejalan dengan agenda strategis pendidikan nasional.
“lJagoan Hosting bersama Maspion IT membuat Infra Competition ini untuk tingkat SMA dan SMK, agar talenta-talenta muda kembali muncul. Kompetisi ini selaras dengan program pemerintah melalui Kemendikbud yang memasukkan kurikulum coding dan AI,” tegas Okky.
Bagi para siswa, tantangan ini benar-benar nyata. Aria Bilal Azzuhri, jurusan Rekayasa Perangkat Lunak SMKN 2 Surabaya, mengaku proses persiapan bukan hal yang mudah.
Baca juga: Logitech Buka Official Store di Maspion IT Surabaya, Ada Layanan Daur Ulang Barang Elektronik Bekas
“Persiapannya cukup menantang bagi kami. Kesulitannya justru pada merancang konsep, bagaimana menonjolkan fasilitas sekolah, prestasi, ekstrakurikuler, hingga jurusan supaya website lebih menarik,” ungkapnya.
Pemerintah pun menyambut baik inisiatif ini. Sonny Hendra Sudaryana, S.T., M.MT., Plt. Direktur Pengembangan Ekosistem Digital KOMDIGI, menyebut JHIC sebagai bentuk kolaborasi strategis antara industri dan pemerintah.
“Transformasi digital pendidikan harus inklusif, tidak hanya berpusat di kota besar. Melalui ajang seperti ini, semua sekolah punya kesempatan sama untuk memanfaatkan teknologi,” ujarnya.
BACA BERITA SURYA.CO.ID LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Mantan Pj Bupati Sidoarjo Hudiyono Resmi Tersangka Kasus Dugaan Korupsi Dana Hibah Dispendik Jatim |
![]() |
---|
Ernando Ari Ungkap Kunci Sukses Persebaya Surabaya Menang Dua Laga Beruntun |
![]() |
---|
Rekam Jejak Annar Sampetoding Terdakwa Bos Uang Palsu di UIN Alauddin yang Akui Diperas Jaksa Rp 5 M |
![]() |
---|
Toyota Hadirkan New bZ4X Produksi Lokal di Ajang GIIAS 2025 Surabaya |
![]() |
---|
Rekam Jejak Bobby Nasution yang Duduki Peringkat 1 Daftar Gubernur Kinerja Buruk Menurut Survei |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.