Championship Liga Indonesia

Sosok Datu Nova Fatmawati Bos Baru PSIS Semarang, Ternyata Suaminya Pemilik Persela Lamongan

Terinspirasi mendiang ayah yang gila bola, bahkan pecinta PSIS menjadi inspirasi Datu untuk membeli saham PSIS.

Penulis: Wiwit Purwanto | Editor: Wiwit Purwanto
TRIBUN JATENG/ F ARIEL SETIAPUTRA
BOS BARU PSIS - Juru bicara pengendali saham mayoritas PT. Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto (Kiri) beserta investor baru Datu Nova Fatmawati (Dua dari kanan) ditemani sang suami berfoto bersama usai pertemuan kedua belah pihak di Semarang, Senin (17/11/2025). 

 

 

Ringkasan Berita:
  • Datu resmi mengambil alih saham mayoritas PT. mahesa Jenar Semarang (PSIS).
  • Terinspirasi dari mendiang ayah yang gila bola, bahkan pecinta PSIS menjadi inspirasi Datu untuk membeli saham PSIS.
  • Dia ingin menyelamatkan tim kebanggan warga Kota Semarang ini.
  • PT. mahesa Jenar Semarang (PSIS) langsung menyepakati penjualan saham mayoritas dengan pengusaha asal Kota Semarang Datu Nova Fatmawati,

 

SURYA.co.id - Pasca gagal nego jual saham dengan Malut United, pihak manajemen PSIS Semarang langsung gercep menerima dari investor lain.

PT. mahesa Jenar Semarang (PSIS) langsung menyepakati penjualan saham mayoritas dengan pengusaha asal Kota Semarang Datu Nova Fatmawati, Senin (17/11/2025) malam.

Dengan kesepakatan itu, Datu resmi mengambil alih saham mayoritas PT. mahesa Jenar Semarang (PSIS).

Lalu, siapa sosok Datu Nova Fatmawati?

Dikutip dari Tribunjateng.com, Datu ternyata istri dari bos Persela Lamongan, Fariz Julinar Maurisal.

Sebelumnya, saat bertemu dengan juru bicara PT. Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto,   Datu menyampaikan jika dia adalah perempuan asli Semarang yang menikah dengan suaminya warga Lamongan.

Baca juga: Diwarnai 2 Kartu Merah, Persela Lamongan cuma Bisa Main Imbang 1-1 dari PSIS Semarang

Terinspirasi dari mendiang ayah yang gila bola, bahkan pecinta PSIS menjadi inspirasi wanita muda itu untuk membeli saham PSIS.

"Saya dari kecil di sini. Lalu setiap liburan ke Semarang di rumah kakek, saya ditinggal oleh ayah saya yang ingin menonton sepakbola. Saya pernah penasaran, siapa sih yang ditonton. Ternyata klub PSIS Semarang. Lalu ayah saya meninggal. Maka dari situlah saya ingin meneruskan cinta ayah saya terhadap PSIS," ucapnya.

Lebih lanjut, Datu membeberkan dari kecintaannya itu pula, dia menyadari bahwa kondisi tim Mahesa Jenar kini sedang terpuruk. Oleh karena itu dia ingin menyelamatkan tim kebanggan warga Kota Semarang ini.

Di sisi lain, alih tangan kepemilikan saham mayoritas ini ditandai juga dengan kosongnya nama manajer Laskar Joko Tingkir yang sebelumnya diisi Datu Nova Fatmawati, seperti yang tercantum pada website resmi PT Liga Indonesia Baru.

Untuk suaminya, Fariz tetap berada di posisi sebagai CEO dalam jajaran official tim Persela Lamongan.

Tak kalah menariknya, sepekan sebelumnya, Persela Lamongan kedatangan pelatih baru pengganti Aji Santoso. 

Dia adalah Imran Nahumarury yang sebelumnya juga pernah menangani PSIS Semarang.

Persela Lamongan saat ini adalah klub peserta Pegadaian Championship 2025/2026, satu grup dengan PSIS Semarang

Di klasemen sementara, Persela di posisi keempat, sedangkan PSIS Semarang ke-10.

Tak banyak informasi terkait Datu Nova, termasuk usahanya.

Namun dilihat dari suaminya, Fariz merupakan owner BeliKopi dan CEO Lyly Bakeri. 

Musim ini, Datu ingin membawa PSIS bertahan di kompetisi kasta kedua, dengan target pada musim depan membawa misi kembali ke kompetisi kasta tertinggi nasional.

"Saya melihat kondisi PSIS saat ini sedang berada di bawah. Saya mencoba menyelamatkan PSIS agar kembali ke jalurnya," terangnya.

Tidak hanya itu, begitu pengumuman akuisisi dilakukan, Datu menyatakan akan langsung melakukan perombakan besar-besaran di tengah musim nanti.

Sementara itu, Juru bicara pengendali saham mayoritas PT. Mahesa Jenar Semarang, Joni Kurnianto mengatakan, salah satu kunci dibalik kesepakatan ini karena kedua belah pihak punya kecocokan dalam hal komunikasi. 

Adapun total saham PT. Mahesa Jenar yang kini sah menjadi milik pihak Datu Nova Fatmawati sebesar 74,2 persen, sedangkan sisanya masih dimiliki pemilik saham lain seperti pihak Junianto, dan investor lainnya.

"Alhamdilillah komunikasi kami berjalan dengan baik. Saat duduk berdua juga segala komunikasi berjalan dengan penuh chemistry. Kami yakin mbak Datu ini paham sepakbola sehingga bisa membawa PSIS Semarang bangkit," ucapnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved