Honda DBL with Kopi Good Day 2025 2026

Kisah Galuh Lintang dari Smansapa, Tekuni Basket, Karate, dan Sains Sekaligus di DBL Surabaya 2025

Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North menjadi ajang debut bagi Galuh Lintang Ayu Wulandari, pebasket putri SMAN 1 Pacet Mojokerto.

Editor: irwan sy
DBL Indonesia
DEBUT - Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North menjadi ajang debut bagi Galuh Lintang Ayu Wulandari, pebasket putri SMAN 1 Pacet Mojokerto (Smansapa). Musim ini, Lintang sapaan akrabnya menjadi satu-satunya pemain rookie di skuad Smansapa. 

SURYA.co.id - Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North menjadi ajang debut bagi Galuh Lintang Ayu Wulandari, pebasket putri SMAN 1 Pacet Mojokerto (Smansapa).

Musim ini, Lintang sapaan akrabnya menjadi satu-satunya pemain rookie di skuad Smansapa.

Baca juga: Reinhart Tak Alami Kendala Beralih dari Badminton ke Basket Bersama Gloria 2 di DBL Surabaya 2025

Musim perdananya semakin berkesan karena ia berhasil mengantarkan Smansapa melaju hingga Round 2 untuk pertama kalinya.

Dari empat pertandingan yang dijalani, Lintang mencatatkan total 10 poin, 16 rebound, 4 assist, dan 13 steal.

Menariknya, perjalanan Lintang di dunia olahraga tidak dimulai dari basket, melainkan dari cabang olahraga karate.

“Di awal kelas dua, aku ikut karate karena tertarik aja sama olahraga bela diri. Terus, aku coba buat ikut ranting. Aku pertama kali ikut pertandingan pas kelas tiga dan dapat juara juga,” ujar Lintang.

Dua tahun berselang, siswi berperawakan 163 sentimeter itu mulai mengenal basket melalui salah satu saudaranya yang lebih dulu menekuni olahraga tersebut.

“Baru dua hari latihan, besoknya langsung diajak sparing. Pastinya deg-degan karena pertama kali main basket. Capek banget karena kadang pulang basket langsung latihan karate,” ceritanya.

Sejak saat itu, Lintang memutuskan untuk meninggalkan karate dan fokus menekuni basket sejak kelas enam SD.

Namun dua tahun kemudian, ia kembali menekuni karate berkat dorongan gurunya yang memintanya tampil di ajang Siswa Berprestasi (Sispres).

“Pas kelas delapan, aku tiba-tiba diajukan untuk mengikuti Sispres. Aku pikir bisa nampilin skill basket aja, ternyata enggak bisa karena harus perorangan. Akhirnya, aku didorong buat balik karate lagi,” ungkap gadis kelahiran 2009 itu.

Meski hanya berlatih selama sebulan dan gagal di Sispres, semangat Lintang tidak padam.

Ia kemudian mengikuti Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) cabang karate dan berhasil membawa pulang trofi juara.

Di waktu yang bersamaan, dara berzodiak Leo ini juga mengikuti perlombaan akademik Olimpiade Sains Nasional (OSN) dan STEM (Sains, Teknologi, Rekayasa, dan Matematika), meski belum berhasil lolos ke tahap akhir.

“OSN itu enggak mudah. Aku sempat blank saat ngerjain dan ternyata enggak lolos. Setelahnya, aku ikut STEM dan juga enggak lolos. Tapi aku bangga dengan pengalaman yang aku dapetin buat sekolah,” ujarnya.

Sumber: Surya
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved