Honda DBL with Kopi Good Day 2025 2026

John Paul Tampil Spesial di Hadapan Keluarga saat Surabaya Cambridge School Libas SMAN 13

John Paul bantu SCS menang 40–17 atas SMAN 13 di DBL Surabaya 2025. Meski gugup disaksikan keluarga, ia tetap tampil maksimal dan evaluasi diri.

Editor: Adrianus Adhi
Dok DBL Surabaya
MENANG - John Paul Erikson Kurniawan, pemain Surabaya Cambridge School 

SURYA.co.id, Surabaya Surabaya Cambridge School (SCS) tampil dominan saat menghadapi SMAN 13 Surabaya dalam laga Round 2 Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North, Kamis (9/10/2025). Sejak tip-off, SCS langsung mengendalikan permainan dan menutup pertandingan dengan kemenangan meyakinkan 40–17.

Meski menang telak, para pemain SCS mengaku sempat kesulitan berkomunikasi di lapangan karena atmosfer meriah di DBL Arena.

John Paul Erikson Kurniawan, pemain bernomor punggung 5, menyebut sorakan suporter lawan membuat mereka sempat kehilangan fokus.

“Suporter mereka (SMAN 13 Surabaya) kan banyak dan rame banget, tempo kami jadi ikut cepet,” ungkap John.

Siswa kelas 10 itu juga mengakui performanya belum maksimal. Bermain selama 29 menit, ia mencetak 4 poin, namun merasa belum puas.

“Masih jauh, harusnya bisa lebih. Cuma karena pas passing sering kena blok lawan, jadinya nggak poin,” tuturnya.

Menurut John, timnya baru menemukan ritme permainan di kuarter ketiga dan keempat.

“Di kuarter satu dan dua kami masih lemas, terus tegang juga karena sempat meremehkan lawan,” ujarnya.

Laga ini terasa spesial bagi John karena disaksikan langsung oleh mama dan neneknya dari tribun. Meski sempat gugup, dukungan keluarga membuatnya makin bersemangat.

“Sebenernya sedikit gugup ditonton langsung, tapi udah biasa juga. Pokoknya saya pingin tunjukkan yang terbaik tadi,” jelasnya.

John telah menekuni basket sejak kelas 1 SD. Awalnya, ia sempat menolak dan bahkan menangis saat dipaksa bermain oleh sang mama. Namun kini, basket menjadi bagian penting dalam hidupnya.

“Aku nangis-nangis nggak mau, tapi lama-lama aku jadi suka. Hati saya rasanya nyaman gitu sama basket,” katanya.

Ia juga menyoroti pentingnya kekompakan tim sebagai kunci kemenangan. Chemistry yang terbangun sejak kecil menjadi modal utama, meski ia menilai masih banyak yang harus dibenahi.

“Di pertandingan selanjutnya, kami harus bisa lebih fokus dan nggak tegang seperti hari ini, apalagi sampe telat panas. Terus jangan sampe keulang salah passing yang bikin nggak poin,” tutupnya.

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved