Honda DBL with Kopi Good Day 2025 2026

Resmi Pegang SMA Gloria 2 Surabaya, Joshua Abner: Misi Membangun Mental dan Tim di DBL Surabaya 2025

Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North menjadi titik awal karier baru bagi Joshua Abner di SMA Gloria 2 Surabaya.

Editor: irwan sy
DBL Indonesia
KARIER BARU - Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North menjadi titik awal karier baru bagi Joshua Abner di SMA Gloria 2 Surabaya. Musim ini, pria yang akrab disapa Ojosh resmi menjabat sebagai kepala pelatih tim basket putra Gloria 2. 

SURYA.co.id - Honda DBL with Kopi Good Day 2025 East Java-North menjadi titik awal karier baru bagi Joshua Abner di SMA Gloria 2 Surabaya.

Musim ini, pria yang akrab disapa Ojosh resmi menjabat sebagai kepala pelatih tim basket putra Gloria 2.

"Ini bukan sekadar debut, tapi juga wujud dari mimpi lama yang akhirnya terwujud. Puji Tuhan, Gloria 2 juga welcome,” ujarnya selepas laga melawan SMAN 18 Surabaya.

Meski baru pertama kali melatih tim sekolah, Ojosh merasa bersyukur atas kepercayaan yang diberikan.

“Senang banget karena musim ini first time juga melatih Gloria 2. Masih ada kurangnya, tapi Puji Tuhan masih dikasih kepercayaan pegang tim,” ungkapnya.

Dari Klub ke Sekolah: Tantangan Baru di Tribun dan Mental
Sebelum bergabung dengan Gloria 2, Ojosh lebih akrab dengan dunia klub.

Ia mengakui bahwa atmosfer pertandingan sekolah membawa tantangan berbeda, terutama dari sisi penonton dan pendekatan ke pemain.

“Perbedaan signifikan itu pasti crowd-nya yang lebih gede karena bawa nama sekolah masing-masing. Terus, juga kadang beratnya sih anak-anak harus lebih sering ditegur,” imbuhnya.

Kakak MVP dan Jejak Basket Keluarga
Menariknya, Ojosh adalah kakak dari Praisey Blessed, bintang SMA BPK Penabur Cirebon yang dinobatkan sebagai MVP DBL All-Star 2024.

Meski terpisah kota, semangat basket tetap menyatukan mereka.

“Memang, aku, Praisey, sama mama itu suka mencar-mencar ya, hahaha. Sebelumnya, aku sekolah atlet PPOP karena dulu pingin banget jadi atlet, tapi mungkin cocoknya jadi pelatih,” beber Ojosh.

Setelah menyelesaikan kuliah di Universitas Surabaya (Ubaya), Ojosh memutuskan menetap di Surabaya dan mulai membangun karier kepelatihannya di kota ini.

Mental vs Skill: Tantangan di Surabaya
Dengan pengalaman basket di Jakarta dan Surabaya, Ojosh melihat perbedaan mencolok dalam budaya bermain.

“Kalau di Jakarta, mentalnya lebih kebentuk. Kalau Surabaya ini, masalahnya skillful, tapi mentalnya kurang. Anak-anaknya terlalu banyak berekspektasi, padahal seharusnya work hard,” jelasnya.

Ia juga menyoroti sikap pemain Gloria 2 yang menurutnya masih perlu ditingkatkan.

“Ikut tanding aja, tapi nggak work hard, terutama anak-anak saya di Gloria 2,” ujarnya.

Target Realistis, Fokus pada Proses
Di musim perdananya, Ojosh memilih pendekatan realistis.

Ia tak membebani tim dengan target tinggi, melainkan fokus pada pengembangan karakter dan semangat bertanding.

“Saya mah nggak muluk-muluk yang penting mereka sampai Playoffs aja. Sebenarnya, target saya biar anak-anak keluarin kemampuan terbaiknya dan nggak ngeremehin orang aja,” tutupnya.
 
Semangat Ojosh di musim debutnya menjadi bukti bahwa pelatih muda pun bisa membawa perubahan besar.

"Asal berani jujur, kerja keras, dan percaya pada proses," pungkasnya.

Selamat datang di DBL, Coach Ojosh!

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved