Alvaro Bocah Hilang
Akhir Tragis Alex Iskandar Usai Akui Bunuh Alvaro Si Bocah Hilang 8 Bulan yang Ditemukan Kerangkanya
Alex Iskandar alias AI, tersangka pembunuh Alvaro Kiano Nugroho (6), ditemukan tak bernyawa di sel Polres Metro Jakarta Selatan.
Ringkasan Berita:
- Polisi memastikan Alex Iskandar sebagai tersangka tewasnya Alvaro Kiano, bocah 6 tahun yang sempat dikabarkan hilang 8 bulan.
- Setelah mengakui perbuatannya, dikabarkan Alex langsung mengakhiri hidup di sel tahanan Polres Metro Jakarta Selatan.
- Keluarga korban mengungkap gelagat janggal pelaku.
SURYA.CO.ID - Alex Iskandar alias AI, tersangka pembunuh Alvaro Kiano Nugroho (6), dikabarkan tak bernyawa di sel Polres Metro Jakarta Selatan.
Alex Iskandar nekat mengakhiri hidup setelah mengaku telah menghabisi nyawa anak tirinya, Alvaro.
Kabar penangkapan Alex diakui Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Nicolas Ary Lilipaly, saat dikonfirmasi Senin (24/11/2025).
"Pelaku adalah ayah tirinya Alvaro," kata Kombes Nicolas Ary Lilipaly, Senin (24/11/2025).
Nicolas menjelaskan, polisi lebih dulu menangkap pelaku sebelum menemukan kerangka manusia yang diduga jasad Alvaro.
Baca juga: Sosok Arumi, Ibu Kandung Alvaro Bocah yang Hilang 8 Bulan dan Ditemukan Tinggal Kerangka di Bogor
"Baru diketemukan kerangka manusia yang diduga merupakan Alvaro," kata Nicolas,.
Kabar lain menyebut, Alex ditemukan tewas di dalam sel Polres Metro Jakarta Selatan pada Minggu (23/11/2024) pagi.
Kakek Alvaro, Tugimin, mengakui bahwa dialah pelaku pembunuhan terhadap Alvaro akhirnya mengakhiri hidupnya.
"Bapak tirinya sendiri sudah meninggal. Sudah bunuh diri di Polres Jakarta Selatan tadi pagi. Jadi bapaknya itu setelah ketangkep, masuk sel tadi pagi bunuh diri," kata Tugimin seperti dikutip dari YouTube Liputan6Pagi pada Minggu (23/11/2025).
Tugimin mendapatkan informasi itu langsung dari Kapolres.
"Kapolres hanya mengatakan bahwa bapaknya juga sudah meninggal, bunuh diri. Jenazahnya sendiri langsung diambil keluarganya ke Tangerang, dimakamkan barangkali," katanya.
Berikut fakta-fakta tentang Alex Iskandar:
1. Dekat dengan korban
Tugimin, mengungkap kedekatan antara cucunya dengan ayah tirinya, Alex Iskandar.
Menurut Tugimin, Alex kerap sowan ke rumah setiap akhir pekan dan selalu disambut hangat oleh Alvaro.
"Hubungannya sangat dekat sebetulnya dan baik juga artinya kalau dia dateng ke sini setiap Sabtu siang atau sore, Alvaro suka minta jajan," kata Tugimin seperti dikutip dari YouTube Liputan6pagi yang tayang pada Minggu (23/11/2025).
Alvaro bahkan memiliki panggilan lain terhadap ayah tirinya.
Ia memanggil dengan sebutan 'Apak'.
"Manggilnya kan Apak, Apak itu om katanya orang Cina. Nah itu Pak itu jajan gitu," katanya.
Acap kali berkunjung, Alex selalu mengajak Alvaro ke mini market untuk membeli jajanan.
Setelah itu, Alex biasanya pamitan kepada Tugimin untuk pulang.
"Begitu jajan, diajak muter ke Indomaret nanti beli es, beli minuman, diantar pulang lagi. Dia pulang ke Tangerang. Bahkan ngobrol sama saya pun jarang. Istilah ngobrol paling saya mau langsung pulang aja," katanya.
2. Ikut bantu cari Alvaro
Tugimin syok begitu tahu AI diamankan karena kasus kematian Alvaro.
Ia tak menyangka jika Al, ayah tiri cucunya itu diduga berada di balik kasus hilangnya Alvaro.
Padahal, kata Tugimin, Al ikut membantu selama proses pencarian Alvaro.
"Kami enggak sangka-sangka bapak tirinya sendiri yang melakukan hal sekeji ini. Alvaro belum punya dosa, kok dijadikan korban? Itu yg sangat disesalkan,” ucap dikutip dari Kompas.com.
"Bapak tirinya itu juga ikut membantu mencari. Misalkan, ‘Pak, saya mau ke daerah Bogor, katanya ada informasi ke Bogor, suruh nelusurin Jalan Raya Bogor sampai terminal sampai Stasiun,’ nah itu nyari berdua sampai malam baru pulang,” tambahnya.
3. Kerap berselisih dengan ibu korban
Tugimin bercerita, Al pernah meminta bantuannya saat berselisih dengan Arumi, anaknya sekaligus ibu Alvaro.
Al meminta Tugimin agar mengangkat telepon darinya.
“Jadi, kalau nelpon itu enggak cukup hanya sekali, kadang-kadang jarak beberapa menit, sering ditelepon. Jadi, mungkin si Arum itu ya, merasa kesal lah, namanya lagi kerja diganggu," bebernya.
Tugimin menyebut AI dan Arumi, ibu kandung Alvaro menikah di KUA Kecamatan Pesamnggrahan.
Sementara ayah kandung Alvaro saat ini sedang menjalani hukuman atas kasus narkoba di Lapas Cipinang.
Usai menikahi AI, ibu Alvaro kini bekerja di Malaysia.
“Ibu sama bapaknya itu sudah pisah dan ibunya sudah punya suami lagi. Secara resmi menikah di KUA Kecamatan Pesanggrahan,” tegas Tugimin.
Alvaro Hilang 8 Bulan, Ditemukan Sudah Berupa Kerangka
Seperti diketahui, bocah asal Jakarta Selatan itu hilang sejak Kamis, 6 Maret 2025.
Bocah malang tersebut terakhir terlihat di Masjid Jami Al Muflihun, Bintaro, Pesanggrahan, Jakarta Selatan.
Sang kakek, Tugimin, mendapat informasi dari marbut Masjid Jami Al Muflihun bahwa ada seorang pria mengaku sebagai ayah Alvaro datang ke masjid untuk mencari bocah tersebut.
Baca juga: Sosok Istri AKBP Basuki Ikut Terseret Kasus Kematian Dosen Untag Semarang, Satu KK dengan WIL Suami
Sang marbut pun tak lagi memperhatikan pria tersebut karena sibuk mempersiapkan Salat Magrib dan berbuka puasa.
Usai berbuka, Alvaro tak kunjung pulang. Tugimin mulai curiga sekitar pukul 21.30 WIB.
“Kok cucu saya belum pulang? Ke mana?” ujarnya.
Selama delapan bulan, keluarga pun melakukan segala upaya mencari Alvaro yang hilang.
Tugimin, pensiunan pemadam kebakaran Lebak Bulus, pun mendatangi lokasi terakhir Alvaro terlihat dan mendatangi teman-teman cucunya.
Sayangnya upaya tersebut tidak membuahkan hasil.
Delapan bulan berlalu, kerangka Alvaro ditemukan di kawasan Tenjo, Bogor, Jawa Bara belum lama ini.
Ayah tiri Alvaro berinisial AI diamankan terkait dengan penemuan kerangka tersebut.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ayah Tiri Pembunuh Bocah Alvaro Akhiri Hidup di Tahanan: Sosoknya Dipanggil 'Apak' dan Dikenal Baik
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/surabaya/foto/bank/originals/Alvaro-bocah-bilang-8-bulan-ternyata-dibunuh-ayah-kandungnya.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.