Bangunan Ponpes di Sidoarjo Ambruk

Update Korban Terjebak Di Reruntuhan Ponpes Al Khoziny Banyak Masih Hidup, Proses Evakuasi 24 Jam

Dikatakannya, korban itu tidak bisa ditarik atau dievakuasi, karena pinggangnya terhimpit beton. 

Penulis: M Taufik | Editor: Wiwit Purwanto
surya/Bobby Constantine Koloway (Bobby)
BANTU PENCARIAN KORBAN - Pemkot Surabaya memberikan bantuan dalam proses evakuasi korban ambruknya bangunan Pondok Pesantren Al-Khoziny di Buduran Sidoarjo, Senin (29/9/2025). Pemkot Surabaya menerjunkan sejumlah peralatan hingga petugas rescue. 

 


SURYA.co.id Surabaya - Upaya evakuasi para korban runtuhnya bangunan di kompleks Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Kecamatan Buduran, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur (Jatim), masih terus dilakukan hingga Selasa (30/9/2025) malam. 

Para korban itu, sebagian masih hidup, namun terperangkap di antara reruntuhan, sebagian lainnya sudah meninggal dunia. 

“Jumlahnya ada beberapa. Termasuk ada yang masih bisa diajak komunikasi. Bisa minum dan makan ketika kami berikan. Tapi belum bisa dievakuasi,” ungkap Nanang Sigit, SAR Mission Coordinator (SMC).

Dikatakannya, korban itu tidak bisa ditarik atau dievakuasi, karena pinggangnya terhimpit beton. 

Kini, lanjut Nanang, pihaknya masih berupaya untuk bisa mengevakuasi para korban. 

Baca juga: 44 Korban Ambruknya Bangunan di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo Dirujuk ke RSI Siti Hajar

Indikasi ada beberapa korban lain yang masih hidup di bawah reruntuhan, disebutnya, saat petugas SAR menggunakan teknologi scan, ada sejumlah reaksi dari para korban. 

Terlihat ada yang menggerakkan kakinya atau menggerakkan bagian tubuh lain yang bisa dilakukan. 

“Mereka merespons. Ada dengan menggerakkan kakinya. Artinya, kami melihat masih ada tanda-tanda kehidupan di sana (di bawah reruntuhan bangunan),” ujar Nanang. 

Karena itulah, sejauh ini pihaknya tidak merekomendasikan untuk evakuasi dengan alat berat.

Sebab, dikhawatirkan malah terjadi hal-hal tidak diinginkan kepada korban yang masih selamat itu. 

Juga demi keamanan petugas yang sedang melakukan pencarian di lokasi. 

Baca juga: Menag Doakan Korban Meninggal Ambruknya Bangunan Ponpes Al Khoziny Sidoarjo : Insya Allah Syuhada

“Kami berusaha membuat lubang dari bawah. Supaya bisa sampai ke para korban dan bisa menjadi jalan untuk mengevakuasi mereka,” jelas Nanang. 

Disebutnya, proses evakuasi berjalan 24 jam. Personel gabungan dibagi menjadi beberapa tim. Setiap tim bekerja selama 3 jam, dan terus bergantian. 

Nanang juga menjelaskan, kendala utama dalam proses evakuasi adalah kondisi struktur bangunan yang rapuh, serta tumpukan material beton yang menyulitkan pergerakan tim.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved