Berita Viral

Pembelaan Asisten Dapur Soal Siswa Keracunan MBG di Jember, Sebut Berlebihan, Duga Ini Penyebabnya

Dapur Sehat Semboro bantah isu keracunan 16 siswa SDN Sidomekar 05, sebut mual terjadi karena anak belum sarapan dan tak terbiasa makan sandwich.

Polsek Semboro
KERACUNAN MBG - Sejumlah siswa SDN Sidomekar 05 Kecamatan Semboro dilarikan ke puskesmas usai menyantap MBG, Jum'at (26/9/2025). Begini pembelaan asisten dapur. 

Penolakan tersebut, kabarnya para siswa mencium bau aneh dari menu MBG yang dibagikan tersebut.

Mengetahui penolakan para murid, para guru langsung bertindak dengan mengamankan menu MBG tersebut.

Bahkan, guru saat mengamankan menu MBG itu sempat terekam video dan beredar di media sosial (medsos) dan jadi viral. 

"Tadi anak-anak tidak mau makan dari MBG, katanya bau. Kami pun langsung melakukan pengecekan," ujar Nur Fadli, Guru SDN Buntoro 5 Kecamatan Patrang, Jember, Jumat (26/9/2025).

Menurutnya, setelah mencium aroma basi dari hidangan MBG itu, para guru yang ada langsung mengamankan makanan tersebut.

"Memang tercium seperti basi, karena kami tidak ingin terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, kami langsung mengamankan makanan tersebut,” ucap Fadli.

Fadli mengatakan ada sebanyak 181 porsi makanan yang diamankan di lembaga pendidikannya. 

Dia meminta Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) pelaksana untuk bertanggung jawab.

"Tolong kepada ahli gizi ataupun yang mengadakan MBG untuk Patrang, jangan main-main kalau makanan untuk anak-anak. Padahal, sudah basi ini tidak layak, bisa mabuk (keracunan) kalau dimakan," tegas Fadli. 

Ratusan murid tersebut, mendapatkan menu MBG dari dapur sehat yang dikelola SPPG swasta dari Yayasan Taman Pendidikan dan Asuhan (TPA).

Menanggapi hal ini, penanggungjawab SPPG TPA, Achmad Sudiyono, membantah MBG yang dibagikan basi. 

Kata dia, menu hidangan tersebut tergolong baru.

"Itu tidak basi namanya menu spageti, kami mengelolanya menggunakan cuka. Mungkin aroma cuka itu yang anggap basi," bantahnya.

Dia menjelaskan, menu spageti merupakan hidangan makanan kekinian, yang diharapkan lebih disukai oleh anak-anak. Namun, ternyata di lapangan tidak sepenuhnya terima.

"Kami akan memberikan edukasi bersama ahli gizi ke sekolah-sekolah. Kami juga berharap, agar guru ikut memberikan edukasi kepada murid-muridnya," ucap Sudiyono.

SPPG ini menyajikan sekitar 3.600 porsi makanan yang didistribusikan ke 22 lembaga, termasuk menyasar balita dan ibu hamil di kawasan Kecamatan Patrang, Jember.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Halaman 3 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved