Berita Viral
Profil 5 Petinggi BGN yang Didominasi Purnawirawan TNI-Polri, Wakilnya Ada Eks Asops Panglima TNI
BGN jadi sorotan usai 4.711 kasus keracunan MBG. Publik pertanyakan latar belakang para pimpinannya yang bukan ahli gizi. Berikut profilnya.
Penulis: Putra Dewangga Candra Seta | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Badan Gizi Nasional (BGN) kini tengah jadi perbincangan hangat publik setelah muncul lonjakan kasus keracunan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Hingga 22 September 2025, data resmi BGN mencatat sebanyak 4.711 kasus keracunan. Pulau Jawa menjadi wilayah dengan jumlah kasus terbanyak.
Fenomena ini membuat warganet ramai mempertanyakan sosok di balik pucuk kepemimpinan BGN.
Sorotan terbesar mengarah pada latar belakang para pejabatnya yang dinilai jauh dari dunia gizi.
“Lima nama pimpinan BGN merupakan purnawirawan TNI,” begitu kritik yang ramai disampaikan di media sosial.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, diketahui bukan seorang ahli gizi, melainkan entomolog atau pakar serangga.
Adapun pejabat tinggi lain di lembaga ini datang dari beragam profesi, mulai dari mantan perwira kepolisian, eks jurnalis, hingga pejabat di perusahaan tambang BUMN.
Hal inilah yang kemudian memicu pertanyaan publik. Sebenarnya siapa saja sosok yang mengisi kursi 5 pejabat BGN tersebut?
- Dadan Hindayana
Dr. Ir. Dadan Hindayana dilantik sebagai Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) sejak 19 Agustus 2024.
Ia merupakan dosen di Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian IPB dengan keahlian di bidang entomologi dan proteksi tanaman.
Di bawah kepemimpinannya, BGN menjalankan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) dan memperluas jaringan dapur gizi di berbagai daerah.
Ia juga menekankan transparansi keuangan serta pengawasan internal untuk mencegah penyalahgunaan dana.
Dalam menghadapi kontroversi keracunan siswa, ia menyatakan bahwa keputusan penghentian program menunggu arahan presiden.
2. Sony Sonjaya
Brigjen Pol. Sony Sonjaya menjabat sebagai Wakil Kepala BGN dari unsur kepolisian.
Sebelum itu, ia pernah dipercaya sebagai Direktur Penyediaan & Penyaluran Wilayah II di BGN.
Ia menegaskan bahwa tidak ada dapur fiktif dalam program MBG, dan semua dapur gizi harus melalui verifikasi ketat.
Sony berperan penting dalam mengawasi aspek operasional serta menjaga agar penyaluran program berjalan efektif. Kepemimpinannya membantu memastikan standar dan akuntabilitas program tetap terjaga.
3. Nanik S. Deyang
Nanik Sudaryati Deyang adalah jurnalis senior dan politisi yang kini menjabat sebagai Wakil Kepala BGN.
Sebelumnya, ia menjabat sebagai Wakil Kepala I Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan periode 2024–2029.
Dalam BGN, ia fokus pada komunikasi publik dan investigasi isu keamanan pangan dalam Program MBG.
Meskipun bukan berlatar belakang gizi, ia kerap tampil di publik menangani isu keracunan dan kritik masyarakat. Kehadirannya menambah warna tersendiri dalam kepemimpinan BGN.
4. Lodewyk Pusung
Mayjen TNI (Purn) Lodewyk Pusung merupakan Wakil Kepala BGN yang berasal dari unsur militer.
Sebelumnya, ia pernah menduduki jabatan strategis di lingkungan TNI AD.
Di BGN, ia bertanggung jawab dalam pengembangan organisasi serta menjalin hubungan kelembagaan.
Penunjukannya dimaksudkan untuk memperkuat struktur lembaga agar program gizi nasional berjalan lancar.
Walau berlatar militer, ia ikut menjadi sorotan publik karena mayoritas pimpinan BGN bukan dari bidang gizi.
Jabatan terakhir militernya adalah Asisten Operasi (Asops) Panglima TNI.
5. Sarwono
Brigjen (Purn) Sarwono kini menjabat sebagai Sekretaris Utama BGN.
Ia sebelumnya berkarier di lingkungan Kementerian Pertahanan, khususnya pada bidang bela negara.
Di BGN, perannya meliputi penguatan administrasi, koordinasi antar-unit, dan mendukung pelaksanaan kebijakan.
Sebagai veteran militer, posisinya turut dikaitkan dengan pembahasan kompetensi pimpinan BGN yang sebagian besar bukan ahli gizi.
Meski profil pribadinya tidak banyak dipublikasikan, ia memegang peranan penting dalam struktur BGN.
Sebagai penulis, saya melihat polemik ini bukan hanya soal angka kasus keracunan atau siapa yang duduk di kursi pimpinan BGN.
Lebih dari itu, ini menyangkut kepercayaan publik terhadap institusi yang seharusnya menjaga kualitas pangan bergizi untuk masyarakat.
Ketika program Makan Bergizi Gratis diluncurkan, harapannya sederhana: anak-anak sekolah bisa mendapatkan asupan sehat tanpa khawatir.
Namun kenyataan di lapangan justru berbanding terbalik.
Wajar bila masyarakat bertanya-tanya mengapa pimpinan lembaga yang begitu vital justru berasal dari latar belakang yang tidak bersinggungan langsung dengan bidang gizi.
“Lima nama pimpinan BGN merupakan purnawirawan TNI,” kritik tersebut seolah menegaskan keresahan banyak pihak bahwa aspek teknis gizi bisa saja terabaikan.
Menurut saya, ini adalah momen refleksi. Ke depan, penting agar kompetensi keilmuan sejalan dengan posisi strategis, terutama ketika menyangkut kesehatan publik.
Tidak ada salahnya menghadirkan figur dari berbagai profesi, tetapi keterwakilan ahli gizi di level pengambil keputusan mutlak diperlukan.
Tanpa itu, program yang niatnya mulia bisa kehilangan arah dan kembali menuai masalah di kemudian hari.
berita viral
Multiangle
Meaningful
Badan Gizi Nasional (BGN)
Petinggi BGN
Purnawirawan
keracunan MBG
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Akhirnya Muncul dan Ungkap Sisi Lain Arya Daru, Inilah Sosok Meta Ayu, Ternyata Putri Guru Besar UGM |
![]() |
---|
Sosok Kepala SMP Negeri 1 Surakarta yang Pastikan Gibran Alumninya, Jawab Keraguan Dokter Tifa |
![]() |
---|
Kronologi Sebenarnya Sule Kena Tilang Dishub saat Buru-buru Syuting, Benarkah Proses Dilama-lamain? |
![]() |
---|
Istri Diplomat Arya Daru Bongkar Kenangan Masa SD, Tegaskan Suami Bertanggung Jawab dan Sederhana |
![]() |
---|
Mengapa Pertamina Ngaku Rugi Meski Jual BBM Lebih Mahal dari Malaysia? Ini Kata Mereka: Berlawanan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.