Berita Viral
3 Kelakuan Janggal Briptu Rizka Tersangka Pembunuh Brigadir Esco Suaminya, Bohongi Mertua ke Dukun
Ini kelakuan janggal Briptu Sintiyani usai diduga membunuh sang suami yang juga anggota polisi, Brigadir Esco Faska Relly
SURYA.CO.ID - Terungkap kelakuan janggal Briptu Sintiyani usai diduga membunuh sang suami yang juga anggota polisi, Brigadir Esco Faska Relly.
Briptu Rizka yang anggota Polres Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat (NTB) ini ditetapkan sebagai tersangka pembunuh suaminya, Brigadir Esco pada Jumat (19/9/2025), atau sekira sebulan dari pembunuhan.
Jasad Brigadir Esco ayah Briptu Rizka, Dalem Amaq Siun, di pekarangan belakang rumahnya di daerah Lembar, Lombok Barat, NTB pada 24 Agustus 2025.
Siun menemukan jasad menantunya saat mencari ayam yang hilang.
Penemuan itu lalu dilaporkan ke kepala dusun dan diteruskan ke Polsek Lembar.
Baca juga: Gelagat Briptu Rizka Tersangka Pembunuh Suami Sesama Polisi di Lombok Barat, Ogah Lapor, Mikir Anak
Polisi kemudian melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) dan menemukan beberapa barang bukti, di antaranya satu kunci sepeda motor Honda Scoopy, sepasang sandal jepit putih, serta satu unit telepon genggam.
Penetapan tersangka terhadap Briptu Rizka Briptu Rizka setelah Polda Nusa Tenggara Barat melakukan gelar perkara.
"Hasil gelar perkara penyidik menetapkan istri korban sebagai tersangka ya," kata Kabid Humas Polda NTB, Kombes Muhammad Kholid, dikutip dari Tribun Lombok.
Penetapan itu dilakukan setelah pemeriksaan terhadap 53 saksi dan sejumlah ahli.
Meski begitu, Kholid tidak menjelaskan secara detail peran Rizka dalam kasus dugaan pembunuhan tersebut.
Di bagian lain, Briptu Rizka justru menunjukkan perilaku janggal setelah pembunuhan suaminya hingga sebelum ditetapkan tersangka.
Berikut uraiannya:
- Ngaku ke dukun
Sebelum jasad Brogadir Esco ditemukan, Briptu Rizka menyusun siasat agar tidak dicurigai.
Briptu Rizka sempat berdalih pergi ke dukun untuk mencari keberadaan suaminya yang hilang.
Hal tersebut diakui Rizka saat ditanya pihak keluarga Brigadir Esco yang kesulitan mencari keberadaan sang polisi.
Menurut kuasa hukum keluarga korban, Anton Hariyawan, Rizka sempat mengatakan kepada ayahnya bahwa berdasarkan pernyataan dukun yang ditemuinya, Brigadir Esco sudah jauh dari rumah.
"Brigadir Esco itu hilang pada tanggal 19 Agustus. Jadi, lima hari menghilang, ibu dari korban bertanya kepada menantunya atau istri dari korban. Jadi hasil bertanyanya (ibu Brigadir Esco) tersebut dia WhatsApp-lah, 'kenapa HP anak saya tidak pernah aktif?' tapi dijawab sama si pelaku 'saya juga mencari keliling, saya sudah meminta kepada dukun katanya bahwa si almarhum sudah jauh dari lokasi rumah'," kata Anton dikutip dari program Kompas Malam di YouTube Kompas TV, Minggu (21/9/2025).
Namun, sang ibu tidak mempercayai perkataan menantunya.
Ia meyakini anaknya masih berada di sekitar rumah.
"Ibu dari korban menjawab 'saya yang melahirkan anak saya, saya yakin anak saya masih berada di sekitar rumah tersebut'. Maka besok paginya, jenazah itu ditemukan," ujar Anton.
2. Tak mau lapor
Meski kehilangan suami berhari-hari, Briptu Rizka tidak mau melapor ke perangkat desa .
Hal ini diakui Suhaimi, kepala desa setempat.i.
“Istrinya nggak pernah lapor kalau suami belum pulang, dan ndak pernah dia lapor kasih tahu tetangga atau kadusnya,” ungkap Suhaimi saat diwawancarai Tribun Lombok, Senin (25/8/2025) lalu.
Bahkan, setelah jasad Brigadir Esco ditemukan, Briptu Rizka tetap tidak mau melapor.
Padahal hasil autopsi menunjukkan Brigadir Esco bukan bunuh diri, melainkan dibunuh.
DI kemudian hari, laporan justru dibuat oleh ayah Brigadir Esco yaitu Samsul Herwadi.
"Dan yang janggal, mengapa setelah hasil autopsi di mana almarhum ini bukan bunuh diri tetapi dibunuh, yang melaporkan (ke kepolisian) justru ayahnya bukan istrinya. Istrinya ini malah nggak pernah membuat LP (laporan kepolisian)," ungkap Anton.
3. Hanya datang saat pemakaman
Gelagat janggal Briptu Rizka lainnya adalah ketika keluarga korban menggelar acara tahlilan, polisi yang juga Bhabinkamtibmas desa setempat itu tidak pernah hadir.
Briptu Rizka hanya hadir saat pemakaman Brigadir Esco.
Hal ini memunculkan kecurigaan keluarga setelah sebelumnya orangtua BRogadir Esco juga curiga dengan pengakuan Rizka yang mencari dukun.
"Awalnya tidak ada kecurigaan, tetapi ketika ada kontak dari ayah dan ibu Brigadir Esco, kecurigaan (Briptu Rizka terlibat) timbul karena selaku istri, dia menyampaikan bahwa sudah mencari dukun atau orang pintar untuk mencari keberadaan Brigadir Esco. Kecurigaan kedua, tersangka ini kan datangnya hanya saat pemakaman saja. Di acara tahlilan, tidak pernah hadir," kata Anton.
Ayah korban, Samsul Herwadi, meyakini anaknya tidak mungkin dibunuh oleh Rizka seorang diri. Ia menduga ada pihak lain yang ikut terlibat.
"Tidak mungkin dia sendiri. Mustahil dia sendiri. Paling tidak terlepas dari keluarganya. Dan saya yakin ada pihak luar yang terlibat dalam hal ini," kata Samsul.
Meski menantunya sendiri, Samsul meminta aparat menghukum Rizka seberat-beratnya bila terbukti bersalah.
"Dan memohon juga ketika pelaku tersangka dari pihak penegak hukum, ketika itu (keadilan) tidak terlaksana dan keluarga tidak puas, kita juga tidak berani jamin apa yang akan terjadi. Bukan mengancam sih cuma ketidakpuasan keluarga akan berbuat fatal," ujarnya.
Terkait dugaan tersangka lain, Kabid Humas Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Kombes Pol Mohammad Kholid mengaku masih mendalami.
"Masih di dalami (tersangka lain)," kata Kombes Pol Mohammad Kholid, Senin (22/9/2025).
Kholid mengungkapkan, saat ini penyidik terus mendalami kasus kematian janggal anggota Polsek Sekotong ini. Polisi juga sudah memeriksa puluhan saksi dalam kasus ini.
Terkait penahanan tersangka Briptu Rizka, Kholid enggan membeberkannya. "Nanti kami sampaikan," kata perwira polisi ini.
Briptu Rizka siapkan langkah hukum

Briptu Rizka Sintiani melalui kuasa hukumnya menyiapkan langkah hukum, menyusul ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus tewasnya Brigadir Esco Fasca Rely yang tidak lain suaminya sendiri.
Kuasa Hukum Briptu Rizka, Rossi menyampaikan langkah hukum ini dilakukan lantaran pihaknya merasa penetapan status tersangka terhadap kliennya ada kejanggalan.
Namun ia enggan mebeberkan kejanggalan yang dirasakan oleh pihak Briptu Rizka, karena merupakan bagian dari langkah hukum yang akan diambil.
"Kami belum bisa menyampaikan secara rinci ke publik, karena masih kamis siapkan dalam kerangka langkah hukum resmi," kata Rossi kepada Tribun Lombok.
Briptu Rizka ditetapkan sebagai tersangka berdasarkan hasil gelar perkara yang dilakukan, penyidik dari Polres Lombok Barat dan Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (19/9/2025) sore kemarin.
Sebelum adanya tersangka dalam kasus kematian janggal anggota Polsek Sekotong ini, polisi sudah melakukan olah tempat kejadian perkara dengan melibatkan anjing pelacak.
Polisi juga sudah memeriksa puluhan saksi termasuk istri Brigadir Esco, juga sudah melakukan autopsi terhadap jenazah ayah dua anak itu.
Meski polisi sudah melakukan berbagai tahapan dalam proses penyelidikan dan penyidikan, kuasa hukum Briptu Rizka menilai penetapan status tersangka ini masih ada kejanggalan.
"Ada beberapa hal yang belum terang benderang, namun tiba-tiba muncul penetapan tersangka," kata Rossi.
Rossi mengungkapkan, dia bersama dengan tim sedang menyiapkan langkah hukum menyikapi keputusan penyidik ini. Termasuk melakukan menguji dasar penetapan tersangka tersebut.
"Prinsip kami sederhana, jangan sampai ada kriminalisasi atau pengaburan fakta yang justru mengorbakan hak-hak klien saya," kata Rossi.
Sebagian artikel ini telah tayang di TribunLombok.com dengan judul Polisi Bidik Tersangka Lain dalam Kasus Pembunuhan Brigadir Esco
Briptu Rizka Sintiyani
Brigadir Esco Faska Rely
Polwan Bunuh Suami
Polres Lombok Barat
Polda NTB
Multiangle
Meaningful
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Terlanjur Viral Gaji DPRD Kota Tangsel Rp 44 M Tapi Bansos Cuma Rp 136 Juta, Begini Cara Mengeceknya |
![]() |
---|
Akhir Nasib Oknum TNI yang Pukul Sopir Ojol Sampai Patah Hidung, Kapuspen: Tegas, Tak Ada Toleransi |
![]() |
---|
Rekam Jejak Moreno Soeprapto yang Dipuja-puji Ahmad Sahroni Saat Muncul Pertama Usai Rumah Dijarah |
![]() |
---|
Sosok Guntur Romli, Politikus PDIP yang Curiga Kejari Jaksel Diduga Lindungi Silfester Matutina |
![]() |
---|
Akhir Nasib Wahyudin Moridu Usai Dipecat dari DPRD Gorontalo Jadi Sopir Truk, Ini Calon Penggantinya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.