Mengulang Jejak Sang Ayah, Presiden Prabowo Subianto Akan Pidato di Sidang Umum PBB

Presiden Prabowo Subianto akan berpidato di Sidang Umum PBB 23 Sept, ulang jejak diplomasi sang ayah di forum dunia.

Editor: Adrianus Adhi
Youtube Sekretariat Presiden
SIDANG TAHUNAN - Presiden Prabowo Subianto pada Sidang Tahunan MPR, DPR, dan DPD RI di Gedung Nusantara, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Jumat (15/8/2025). 

SURYA.co.id - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan menyampaikan pidato penting dalam Sidang Umum ke-80 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) di New York, Amerika Serikat.

Pidato tersebut akan disampaikan pada Selasa, 23 September 2025, dalam sesi debat umum yang menjadi sorotan dunia.

Indonesia mendapat giliran ketiga dalam urutan pembicara, setelah Presiden Brasil Luiz Inácio Lula da Silva dan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump

Kehadiran Prabowo di forum internasional ini menjadi momen bersejarah, mengingat terakhir kali ia tampil di PBB adalah satu dekade lalu.

Agenda utama Presiden di New York dimulai pada 22 September 2025, dengan menghadiri konferensi internasional terkait solusi dua negara atas konflik Palestina–Israel.

Konferensi ini merupakan kelanjutan dari forum PBB sebelumnya yang digelar pada Juli lalu.

Tema besar Sidang Umum PBB tahun ini adalah “Better Together, Eight Years and More for Peace, Development and Human Rights.”

Baca juga: Agus Suparmanto Ngaku Sudah Minta Restu Prabowo Maju Calon Ketua Umum, PPP Jatim Mendukung

Indonesia diharapkan menyuarakan dukungan terhadap perdamaian dan keadilan bagi Palestina dalam forum tersebut.

Pidato Prabowo pada 23 September 2025 akan menjadi salah satu sorotan utama dalam sesi debat umum.

Sebagai Presiden Indonesia, Prabowo akan menyampaikan pandangan nasional terkait isu global, termasuk perdamaian, pembangunan berkelanjutan, dan hak asasi manusia.

Indonesia mendapat kehormatan berbicara di urutan ketiga, menunjukkan posisi strategis negara dalam diplomasi internasional.

Pidato ini juga menjadi kesempatan bagi Prabowo untuk memperkenalkan arah kebijakan luar negeri Indonesia di bawah kepemimpinannya.

Jejak Sang Ayah

Pidato Prabowo juga menjadi pengulangan jejak diplomasi sang ayah, Sumitro Djojohadikusumo, yang pernah mengharumkan nama Indonesia di forum dunia.

Sumitro aktif dalam diplomasi internasional sekitar tahun 1945 hingga 1948, mewakili Indonesia dalam berbagai perundingan penting.

Kini, Prabowo melanjutkan tradisi tersebut sebagai kepala negara, membawa suara Indonesia ke panggung global.

Momentum ini dinilai sebagai langkah strategis dalam memperkuat posisi Indonesia di kancah internasional.

Lawatan Internasional

Sebelum tiba di New York, Prabowo memulai rangkaian lawatan internasional ke empat negara: Jepang, Amerika Serikat, Kanada, dan Belanda.

Rombongan Presiden berangkat dari Bandara Halim Perdanakusuma pada Jumat malam, 19 September 2025.

Persinggahan pertama dilakukan di Osaka, Jepang, sebagai bagian dari kunjungan ke Pavilion Indonesia dalam rangkaian Osaka Expo.

“Beliau akan singgah dulu di Osaka mengunjungi Pavilion Indonesia,” kata Menteri Luar Negeri Sugiono di Bandara Halim.

Kunjungan ini sekaligus memperkuat hubungan bilateral Indonesia–Jepang di bidang budaya dan ekonomi.

Pertemuan Bilateral

Selain pidato, Prabowo dijadwalkan melakukan sejumlah pertemuan bilateral dan multilateral bersama jajaran menterinya.

Delegasi Indonesia terdiri dari Menko Pangan, Menteri Perdagangan, Menteri HAM, Menteri Investasi, dan Sekretaris Kabinet.

Pertemuan ini akan membahas kerja sama ekonomi, perdagangan, dan isu-isu strategis lainnya dengan berbagai negara.

Baca juga: Rekam Jejak 4 Pejabat yang Diberhentikan Prabowo Subianto, Ada Erick Thohir hingga Hasan Nasbi

Diplomasi ekonomi menjadi salah satu fokus utama dalam lawatan Prabowo kali ini.

Usai agenda di New York, Presiden Prabowo akan melanjutkan perjalanan ke Ottawa, Kanada.

Di sana, ia dijadwalkan menyaksikan penandatanganan Indonesia–Canada Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA).

“Singgah di Ottawa, Kanada untuk melakukan kunjungan resmi dan menyaksikan penandatanganan Indonesia-Kanada-CEPA,” ujar Sugiono.

Kesepakatan ini diharapkan membuka peluang besar bagi ekspor produk Indonesia ke pasar Kanada.

Selain itu, kerja sama ini akan memperkuat hubungan bilateral kedua negara di bidang investasi dan teknologi.

Lawatan internasional Prabowo akan ditutup dengan kunjungan kenegaraan ke Belanda.

Presiden dijadwalkan bertemu dengan Raja Willem-Alexander dan Perdana Menteri Belanda.

“Kemudian dari Ottawa, Beliau akan ke Belanda. Rencananya akan diterima oleh Raja dan Perdana Menteri Belanda,” kata Sugiono.

Pertemuan ini akan membahas kerja sama pendidikan, energi terbarukan, dan pengelolaan air.

Belanda merupakan mitra penting Indonesia di Eropa, terutama dalam bidang teknologi dan lingkungan.

Lawatan ini menjadi bukti bahwa Indonesia terus berperan aktif dalam menjaga stabilitas 

=====

Dapatkan berita terkini dan terpercaya seputar Surabaya, Sidoarjo, Gresik, dan berbagai peristiwa penting di Jawa Timur, termasuk kabar eksklusif tentang Persebaya Surabaya—langsung dari Harian Surya!

SURYA.co.id menghadirkan rekomendasi bacaan menarik yang tidak boleh Anda lewatkan, mulai dari update seputar klub kebanggaan Bonek, isu strategis daerah, hingga peristiwa terkini dari jantung Jawa Timur.

Bergabung sekarang di platform pilihan Anda:

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved