Berita Viral
5 Peran Oknum TNI Kopda F di Penculikan Bos Bank Plat Merah, Arahkan hingga Potong Bayaran Penculik
Sosok oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan bos bank plat merah
SURYA.CO.ID - Sosok oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang terlibat dalam penculikan dan pembunuhan bos bank plat merah, Mohamad Ilham Pradita (37) terungkap.
Oknum TNI ini berpangkat kopral dua (Kopda) berinisial FH atau F.
Dialah yang menghubungkan dalang pembunuhan dengan Eras, salah satu penculik bos bank plat merah.
Adrianus Agal, kuasa hukum Eras mengungkapkan, antara oknum TNI Kopda F dan Eras sudah kenal beberapa bulan sebelum kejadian.
"Tersangka (Eras) sebagai pekerja keamanan lepas dan penagih utang," katanya dikutip dari tayangan Kompas TV pada Jumat (12/9/2025).
Baca juga: Sosok Kopda FH Oknum TNI yang Jadi Tersangka Kasus Penculikan Bos Bank Plat Merah, Ini Perannya
Menurut Agal, Oknum TNI ini beberapa kali bermain di tempat kerja Eras.
Meski F tidak memakai baju seragam, namun Eras sudah mengetahui kalau F adalah oknum TNI.
Kepada Adrianus Agal, Eras mengungkap peran F selengkapnya.
Berikut uraiannya:
- Pemberi perintah menculik
Diceritakan Adrianus, pertemuan pertama Eras dan Kopda F berlangsung pada 18 Agustus 2025 di daerah Cijantung, Jakarta Timur.
Pertemuan ini berlanjut sehari setelahnya dengan memberikan pekerjaan kepada Eras untuk menjemput paksa seseorang.
Dikatakan Adrianus, Eras maupun teman-temannya yang menculik korban tidak tahu pekerjaan Ilham Pradita.
Adrianus mengungkapkan, saat itu Eras hanya bertugas menjemput paksa Ilham pada 20 Agustus 2025.
2. Ungkap peran tangan kanan bos
Kepada Eras, Kopda F hanya meminta untuk menjemput paksa saja.
"Nanti setelah kalian menjemput paksa, kami lah yang akan mengantarkan yang dijemput paksa itu ke alamat di Bogor," ungkap Adrianus menirukan ucapan Kopda F kepada Eras saat itu.
Kepada Eras, F meyakinkan bahwa yang akan mengantar pulang adalah dia dan tangan kanan si bos.
"Terhadap tangan kanannya si bos, Eras dan teman-temannya tidak mengenal, mereka hanya menerima pekerjaannya dari F," kata Adrianus.
3. Beri arahan via HP
Akhirnya di hari yang ditentukan, Eras dan teman-temannya sudah siap dengan pekerjaannya.
Eras mengikuti setiap arahan F melalui telepon, WhatsApp maupun komunikasi lainnya.
Pertama Eras diarahkan untuk menunggu targetnya di di Lotte Mart daerah Jakarta Timur.
"Sudah waktu siang, mereka menunggu atas arahan dan perintah dari F, menunggu 3-4 jam," katanya.
Akhirnya, Eras dan teman-temannya lalu menculik Ilham Pradita sekira pukul 16.00 WIB saat bos bank plat merah itu baru ke luar dari pusat perbelanjaan tersebut.
Adrianus berdalih Eras dan teman-temannya tidak tahu alasan F meminta menjemput paksa Ilham Pradita
"Mereka tidak tahu korban kerjanya apa. Hanya untuk menjemput paksa," katanya.
4. Jemput korban
Setelah berhasil menculik Ilham, Eras terus berkomunikasi dengan F.
Oknum F melalui telpon dari dalam mobil, meminta Eras agar menyerahkan Ilham di daerah Fatmawati.
"Nanti yang akan mengantar pulang korban, F dan tangan kanan bos," katanya.
Dalam perjalanan ke Fatmawati, ternyata F meminta Eras untuk menuju ke daerah Priok.
Saat itu F keberatan dan meminta pertemuan mereka di kawasan tengah saja.
"Akhirnya diserahkan ke landasan pacu Kemayoran," katanya.
5. Potong bayaran
Dijelaskan Adrianus, di landasan pacu Kemayoran itu lah ILham Pradita diserahkan ke oknum Kopda F.
Setelah penyerahan itu F memberikan imbalan untuk Eras dan teman-temannya.
Namun bayaran itu sudah dipotong oleh F.
"Bayaran yang diberikan pada saat melakukan jemput paksa 45 juta. Sebelumnya dijanjikan, tapi dipotong oknum F. Dibagi 5 orang," tukasnya.
Saat ini Kopda F ini sudah resmi ditahan dan dinyatakan tersangka oleh Polisi Militer Kodam Jaya.
“Terduga pelaku dengan inisial Kopda FH. Terhadap yang bersangkutan sudah dilakukan penahanan dan ditetapkan sebagai tersangka,” kata Komandan Polisi Militer Kodam Jaya Kolonel Corps Polisi Militer (Cpm) Donny Agus Priyanto, dikutip SURYA.CO.ID dari Kompas.com.
Dijelaskan, saat peristiwa pidana berlangsung, Kopda FH tengah dalam masa pencarian kesatuannya.
“Saat kejadian tersebut statusnya sedang dicari oleh satuan karena tidak hadir tanpa izin dinas,” ungkap dia.
Duduk Perkara Penculikan dan Pembunuhan Ilham Pradita

Sebelumnya, polisi telah menangkap 15 orang di kasus ini.
15 orang tersangka ini terbagi jadi 4 klaster dan punya tugas masing-masing untuk menghilangkan nyawa Ilham Pradipta.
Mulai dari otak atau dalang, tim pengintai yang proper dengan melibatkan teknologi, tim penculikan hingga yang bertugas membuang jasad Ilham Pradipta.
Berikut peran masing-masing pelaku:
Aktor Intelektual (Dalang Perencanaan)
DH (Dwi Hartono) – pengusaha bimbingan belajar online, ditangkap di Solo
YJ – rekan DH dalam perencanaan, ditangkap di Solo
AA – bagian dari tim perencana, ditangkap di Solo
C alias Ken – ditangkap di Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara
2. Klaster Pengintai
F – diduga oknum aparat, masih dalam pendalaman
RS (Rohmat Sukur) – bertugas membuntuti korban sebelum penculikan serta menyiapkan Tim IT.
3. Klaster Penculik
AT – pelaku lapangan, ditangkap di Johar Baru
EW alias Eras – pelaku penculikan, ditangkap di Labuan Bajo
RAH – turut serta dalam penjemputan paksa
RS – bagian dari tim penculik, ditangkap di Jakarta Timur
4. Klaster Eksekutor dan Pembuang Jasad
M – pelaku penganiayaan
T – eksekutor yang menyebabkan kematian korban
U – membantu membuang jasad ke Bekasi
Z – bagian dari tim eksekusi
N – pelaku yang ikut dalam pembuangan jasad
Diberitakan sebelumnya, Mohamad Ilham Pradita diculik pada Rabu (20/8/2025) di parkiran supermarket Pasar Rebo, Jakarta Timur.
Sehari kemudian, Kamis (21/8/2025), jasadnya ditemukan di persawahan Kampung Karangsambung, Desa Nagasari, Kecamatan Serang Baru, Kabupaten Bekasi.
Korban ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan tangan dan kaki terikat serta mata dililit lakban.
Kepala RS Polri Kramat Jati Brigjen Prima Heru menyebutkan penyebab kematian korban adalah hantaman benda tumpul di bagian dada dan leher.
“Kemungkinan ada tekanan pada tulang leher dan dada yang menyebabkan dia kesulitan bernapas,” ujar Prima, Jumat (22/8/2025).
Selain itu, polisi juga masih melakukan pemeriksaan toksikologi untuk memastikan apakah terdapat racun dalam tubuh korban.
Mohamad Ilham Pradipta (IP) adalah Kepala Cabang Perwakilan (KCP) bank plat merah di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Pusat.
Ilham berasal dari Bogor, Jawa Barat.
Ilham alumnus Fakultas Pertanian Jurusan Agribisnis Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah angkatan 2006.
Ilham meninggalkan seorang istri bernama Puspita Aulia dan dua anak, perempuan dan laki-laki berusia 10 tahun dan delapan tahun.
Anak Ilham masih bersekolah di Kelas IV Sekolah Dasar (SD), dan kelas II SD.
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Mohamad Ilham Pradita
bos bank plat merah
Penculikan Bos Bank Plat Merah
Oknum TNI di Penculikan Bos Bank Plat Merah
Oknum TNI Kopda F
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Rekam Jejak Iwan Catur Kajari Jaksel yang Ditugaskan Cari Silfester Matutina, Sudah Digugat 2 Pihak |
![]() |
---|
Heboh Video Polisi Minta Warga Lepas Maling Motor, Kapolsek Cikarang Utara Klarifikasi: Salah Paham |
![]() |
---|
Komentar Jokowi Usai Sri Mulyani Diganti Purbaya Yudhi Sadewa, Puji Menteri Keuangan yang Baru |
![]() |
---|
Sosok Kopda FH Oknum TNI yang Jadi Tersangka Kasus Penculikan Bos Bank Plat Merah, Ini Perannya |
![]() |
---|
Ternyata Eras Penculik Bos Bank Plat Merah Teman Lama Oknum TNI Pemberi Job, Sempat Ketemu di Kantin |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.