Berita Viral

Tabiat Otak Pembunuh Haji Sahroni Sekeluarga Dibongkar Orang yang Dikambinghitamkan: Gak Nyangka

Terkuak tabiat R, tersangka otak pembunuh Haji Sahroni sekeluarga yang tega mengubur jasad korbannya dalam satu liang lahat.

Editor: Musahadah
kolase istimewa/tribun jabar
TEGA - R dan P, tersangka pembunuh keluarga Haji Sahroni yang tega mengubur jasad korbannya dalam satu liang lahat di area rumah daerah Paoman, Indramayu. Foto kiri: Budi dan Euis, istrinya. 

Menurutnya, ia bahkan pernah diminta bosnya untuk mengirim minyak kepada pelaku.

Saat berinteraksi pun, pelaku bersikap baik karena memiliki hubungan dekat dengan korban.

“Makanya saya juga gak nyangka,” tambahnya.

Evan berharap setelah tertangkapnya pelaku, dirinya bisa membersihkan nama baik dari tuduhan sebagai pembunuh.

Ia menyebut isu liar sempat menyebar di media sosial akibat rekayasa kedua pelaku.

“Bukan saya pelakunya, saya dijebak oleh pelaku,” ujar Evan.

Motif Pembunuhan 

SIASAT - Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan mengungkap siasat licik pembunuh Haji Sahroni sekeluarga mengkambinghitamkan  tetangga korban.
SIASAT - Kabid Humas Polda Jabar, Kombes Hendra Rochmawan mengungkap siasat licik pembunuh Haji Sahroni sekeluarga mengkambinghitamkan tetangga korban. (kolase tribun jabar/TVOne)

Direktorat Reserse Kriminal Umum, Kombes Ade Sapari, menjelaskan bahwa motif di balik aksi keji ini adalah dendam.

Pelaku utama berinisial R, merasa sakit hati kepada salah satu korban, Budi Awalludin, karena persoalan uang sewa mobil senilai Rp 750 ribu.

Budi merupakan anak Haji Sahroni, korban tewas lain dalam kasus tersebut.

"Sebelumnya, R ini merental mobil ke Budi dengan memberikan uang sewa Rp 750 ribu. Namun, saat akan mengambil mobil yang disewa, kendaraan itu ternyata mogok."

"Dan, R meminta uangnya kembali, tapi korban Budi menolak dengan alasan uangnya telah dipakai untuk belanja sembako. Merasa kesal, R kemudian merencanakan pembunuhan itu," ujarnya, Selasa (9/9/2025).

Kapolres Indramayu, AKBP Mochamad Fajar Gemilang menjelaskan kronologi pembunuhan satu keluarga tersebut saat konferensi pers di Mapolda Jabar, Selasa (9/9/2025).

Menurut Fajar, pada Rabu (27/8/2025) pukul 17.00 WIB, tersangka P diminta oleh tersangka R membeli pacul dan menyimpannya di rumah P. 

Kemudian, malam harinya pukul 21.00 WIB, R mengajak P mengeksekusi korban Budi dengan iming-iming imbalan Rp 100 juta.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jabar
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved