Berita Viral
Akhirnya Pembunuh Haji Sahroni Sekeluarga Sudah Ditangkap Polisi, Dedi Mulyadi Harap Hukumannya Ini
Pembunuh Haji Sahroni sekeluarga yang mengubur jasad korban dalam satu liang lahat di bawah pohon nangka akhirnya tertangkap.
SURYA.CO.ID - Pembunuh Haji Sahroni sekeluarga yang mengubur jasad korban dalam satu liang lahat di bawah pohon nangka di Kelurahan Paoman, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat akhirnya tertangkap.
Jasad Haji Sahroni ditemukan tertumpuk dalam satu liang bersama anaknyya, Budi Awaluddin, menantu Euis Juwita (37) serta dua cucunya Ratu (7) dan Bella (7 bulan) pada Senin (1/9/2025).
Kabar tertangkapnya pelaku diungkap Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam unggahan terbaru di akun Instagramnya pada Senin (8/9/2025).
Dedi Mulyadi mengucapkan terimakasih kepada Kapolda Jaba, Kapolres Indramayu dan jajarannya atas kabar penangkapan tersebut.
"Saya sampaikan bahwa pertama saya mengucapkan terimakasih pada pak Kapolda Jabar, Direskrimum Polda Jabar dan seluruh jajaran, Kapolres indramayu dan Satreskrim Polres Indramayu atas pengungkapan pembunuh keluarga Sahroni," kata Dedi Mulyadi dikutip dari akun instagram resmi @dedimulyadi71, Senin (9/8/2025).
Baca juga: 3 Kejanggalan Baru Pembunuhan Haji Sahroni Sekeluarga di Indramayu: Ada Video CCTV dan Curhatan Euis
Dedi Mulyadi berharap pelaku mendapat hukuman setimpal.
"Hari ini dilakukan penangkapan dan pemeriksaan semoga pelaku pembunuhan mendapat hukuman yang setimpal dari perbuatan yang dia lakukan," sambung Dedi Mulyadi.
Tribunnews.com berupaya menghubung kepolisian di Jawa Barat terkait kabar penangkapan ini.
Sebelumnya, kabar penangkapan ini sempat menyebar di akun media sosial.
Sebuah akun Facebook menyebarkan informasi bahwa satu dari tiga orang pelaku pembunuhan keluarga Haji Sahroni beserta anak dan cucunya telah ditangkap polisi pada Kamis (4/9/2025).
Namun, kabar itu dibantah polisi.
Kasi Humas Polres Indramayu AKP Tarno mengatakan hingga saat ini pihak kepolisian masih belum menangkap satu pun pelaku yang diduga membunuh lima korban tersebut.
"Sampai saat ini belum ada pelaku yang diamankan,"
"Kami sedang dan terus melakukan pencarian pelaku," ujar Tarno, Kamis (4/9/2025).
Kepada TribunJabar.id, ia menuturkan bahwa pihak Polres Indramayu sudah menaikkan perkara ke tahap penyidikan karena diyakini ada unsur pidana dalam kasus tewasnya Haji Sahroni dan anak cucunya.
"Sampai saat ini update dari pengembangan kasus perihal meninggalnya lima orang dalam satu keluarga di Paoman, tim penyidik meningkatkan statusnya ke penyidikan."
"Karena dari tim rekan-rekan penyidik, meyakini menemukan ada peristiwa pidana pada kasus tersebut," ucapnya.
Sejauh ini sudah ada 11 saksi yang diperiksa polisi.
Para saksi tersebut adalah warga sekitar dan keluarga korban.
Tarno menuturkan tak tertutup kemungkinan jumlah saksi yang diperiksa bisa bertambah.
"Saksi awal sebenarnya lima orang, kemudian berkembang kurang lebih 11 orang sampai saat ini,"
"Kemungkinan akan bertambah sesuai kebutuhan penyelidikan," kata Tarno.
Mobil sudah diamankan

Sebelumnya polisi telah mengamankan mobil milik korban yang ditemukan di wilayah Babadan, Indramayu.
"Soal mobil milik korban yang ditemukan di daerah Babadan, mohon maaf karena untuk kepentingan penyidikan belum bisa kami publikasikan,"
"Tapi apakah memang itu mobil keluarga korban yang sudah diamankan, ya nanti akan kami rilis selanjutnya," lanjut Tarno.
Sebelumnya, mobil ini sempat tertangkap CCTV sedang bolak-balik di tengah malam.
Dalam video CCTV di warung milik warga, terlihat mobil sedan milik Sahroni itu mondar-mandir di wilayah Babadan pada Selasa (2/9/2025) dini hari.
Dari informasi di akun Facebook Pamanukan Pantura Istimewa, mobil tersebut kabarnya sempat bolak-balik pada pukul 00.45 Wib dan 00.47 Wib.
Selang beberapa jam kemudian atau setelah subuh, mobil sedan itu ditemukan warga terparkir di pinggir jalan Blok Kepuh, Desa Babadan, Kecamatan Sindang.
Selain mobil sedan milik Sahroni, sejumlah tetangga sempat melihat ada mobil pick up yang sempat terparkir di rumah korban sebelum jasad Haji Sahroni sekeluarga ditemukan.
Tetangga korban, Ami mengatakan keberadaan mobil pikup itu sempat dicurigai warga sekitar.
"Ada kesaksian warga, waktu Subuh pas Sabtu kalau nggak salah ada mobil pick up dua. Sekitar 3-4 hari (lalu)," katanya.
Setelah itu, beberapa hari kemudian tetangga menemukan Sahroni sudah terkubur bersama anak, menantu dan kedua cucunya.
"Korbannya dikubur jadi satu di dalam rumah, di bawah pohon nangka," kata Ami lagi.
Rupanya mobil pick up diduga memang sering keluar masuk rumah Sahroni.
Sebab Sahroni memiliki usaha sarang burung walet sementara Budi memiliki usaha sembako.
Keduanya diketahui sama-sama pernah bekerja sebagai pegawai bank.
Euis beberapa kali memposting video mobil pick up di sekitar rumahnya.
Mobil itu terlihat mengantar barang dagangan Budi.
Bahkan pada tahun 2023 lalu, mobil pick up terlihat masuk ke dalam garasi rumah mereka.
Mobil itu masuk melalui pintu belakang, di mana jadi lokasi kelima jasad itu terkubur.
Tampak mobil pick up itu berpelat nomor E 8093 PT dan berwarna putih.
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Bantah Pembunuh Satu Keluarga di Indramayu Telah Ditangkap, Polisi: Belum Ada
===
Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.
Klik di sini untuk untuk bergabung
Haji Sahroni
Pembunuhan Haji Sahroni Sekeluarga
satu keluarga terkubur di Indramayu
Pembunuh satu keluarga di Indramayu
Dedi Mulyadi
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Info Demo Hari Ini Senin 8 September 2025 di Jakarta dan Surabaya: Demonstrasi Ojol Dibatalkan |
![]() |
---|
Tantangan Menko Yusril ke Kubu Delpedro Marhaen Jika Tak Terima Jadi Tersangka: Lakukan Perlawanan |
![]() |
---|
Nasib Pilu Tiara Wanita Lamongan Korban Mutilasi di Mojokerto, Ayahnya Berjuang Biayai Kuliah |
![]() |
---|
Gelagat Alvi Pelaku Mutilasi Tiara Wanita Asal Lamongan, Lakukan Eksekusi di Kamar Kos Surabaya |
![]() |
---|
Tabiat Tiara Wanita Lamongan Korban Mutilasi di Mojokerto: Lulusan UTM, Lama Tinggal di Surabaya |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.