Berita Viral

Siapa Azis Wellang? Tersangka Pembalak Liar yang Kepergok Asyik Main Domino dengan Menhut Raja Juli

Terungkap sosok dan rekam jejak Azis Wellang, tersangka pembalak liar yang kerpegok asyik main domino bareng Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni.

Kolase tribun Jambi
MAIN DOMINO - Azis Wellang saat asyik main domino dengan Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni. 

Ia digambarkan sebagian orang sebagai korban rekayasa dan mafia tanah, tetapi di mata sebagian lainnya, Azis justru simbol dari keruwetan penegakan hukum di Indonesia.

Beredarnya foto Menteri Kehutanan sekaligus Sekjen PSI, Raja Juli Antoni, yang tampak bermain domino bersama tersangka pembalakan liar Azis Wellang, menuai perhatian publik. Publik mempertanyakan mengapa seorang pejabat negara bisa terlihat akrab dengan sosok yang tengah berurusan dengan hukum.

Namun, dalam klarifikasinya, Raja Juli menyebut bahwa peristiwa tersebut hanyalah kebetulan. Ia awalnya datang untuk bertemu Menteri P2MI Abdul Kadir Karding di posko KKSS.

Pertemuan itu, menurutnya, berlangsung cukup lama dan sama sekali tidak menyentuh isu pembalakan liar. Baru menjelang tengah malam, ketika keluar dari ruangan, ia melihat sejumlah orang sedang berkumpul dan bermain domino. Ia dan Karding pun ikut bermain sebentar, sebelum akhirnya berpamitan.

Di titik ini, penjelasan Raja Juli menegaskan bahwa ia tidak memiliki keterkaitan langsung dengan Azis Wellang maupun Andi Rukman Nurdin Karumpa, dua orang yang juga terlihat dalam foto tersebut. Ia bahkan mengaku baru tahu identitas mereka setelah pemberitaan ramai di media.

Dari sudut pandang publik, kasus ini menarik karena menyangkut persepsi. Foto yang beredar bisa menimbulkan kesan seolah ada kedekatan antara pejabat negara dengan pihak yang sedang bermasalah hukum. Padahal, jika kronologi yang dijelaskan Raja Juli benar adanya, momen tersebut lebih bersifat kebetulan ketimbang pertemuan yang disengaja.

Pernyataan Raja Juli tentang komitmennya menindak tegas pembalak liar juga mempertegas posisinya sebagai Menteri Kehutanan. Ia menolak kompromi terhadap pelanggaran hukum di sektor hutan, termasuk jika menyangkut pihak mana pun.

Dengan demikian, kasus ini seolah menjadi pengingat bahwa dalam era digital, potongan gambar atau video bisa dengan cepat membentuk opini publik. Namun, penting juga bagi masyarakat untuk mempertimbangkan penjelasan dan kronologi dari pihak yang bersangkutan agar tidak buru-buru mengambil kesimpulan.

>>>Update berita terkini di Googlenews Surya.co.id

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved