Berita Viral

Sosok Asli 4 Penculik Bos Bank Plat Merah di Jakarta, Bikin Tetangga dan Ketua RW Tak Curiga

Sosok asli empat terduga penculik Muhamad Ilham Pradita (MIP), bos bank plat merah di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, terungkap. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase Kompas.com Baharudin Al Farisi
PENCULIK - (kiri) Kondisi rumah di Jalan Johar Baru III Nomor 42, RT 05/RW 09, Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, menjadi lokasi penangkapan tiga dari empat penculik bos bank plat merah, Mohamad Ilham Pradipta (37) (kanan) Tampang penculik Ilham Pradipta 

SURYA.CO.ID - Sosok asli empat terduga penculik Muhamad Ilham Pradita (MIP), bos bank plat merah di kawasan Cempaka Putih, Jakarta, terungkap. 

Keempat orang itu adalah AT, RS, RAH dan RW, yang ditangkap di lokasi berbeda. 

Keberadaan RW berhasil dilacak hingga akhirnya dibekuk di Bandara Komodo, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sementara AT, RS, dan RAH ditangkap di rumah Jalan Johar Baru III Nomor 42, Jakarta Pusat, Kamis (21/8/2025). 

Rumah tersebut merupakan tempat tinggal keempat terduga pelaku. 

Sikap para pelaku yang ramah membuat warga sekitar tak menaruh curiga.

Sudah Lapor Tinggal

Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, Sella (43), mengatakan bahwa mereka bukan warga asli.

“Pas 20 Agustus 2025 ini, genap dua bulan. Dia masuk di situ (rumah Nomor 42 di Jalan Johar Baru III) itu 20 Juni 2025,” kata Sella (43), Ketua RT 05/RW 09, Johar Baru, Jakarta Pusat, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (23/8/2025). 

Saat para pelaku hendak menempati rumah berkelir merah jambu tersebut, salah satunya sempat melapor ke Sella.

Sebab, kediaman Sella berdampingan dengan rumah bernomor 42 itu. 

Baca juga: 2 Kejanggalan Baru Kematian Diplomat Arya Daru Terlilit Lakban, IG Aktif hingga Amplop Cokelat

Ketika itu, salah satu pelaku yang dikenal baik oleh Sella bertanya-tanya tentang uang iuran dan sampah.

“Saya bilang, ‘Di sini enggak ada iuran, Bang. Tapi kalau untuk urunan bayar keamanan, itu memang diadakan. Itu pun sukarela saja, enggak dipaksakan’,” ucap Sella.

Di sisi lain, Sella awalnya hanya mengetahui ada lima pria yang tinggal di rumah tersebut.

Namun, setelah penangkapan, ia baru tahu ternyata ada seorang istri dan bayi berusia dua bulan turut menetap di rumah tersebut. 

“Itu dia (berapa kepala keluarga di rumah itu), saya enggak tahu. Kan KTP sama KK belum saya terima, belum dikasih-kasih. Lapor sudah, tapi administrasi belum,” tegas Sella. 

“Setelah ditangkap saya tahu ada perempuannya sih tuh. Ada istrinya, ada bibinya, segala macam,” tambah dia lagi.

Suka Tegur Sapa

Terpisah, Ketua RW 09 Johar Baru, Rizal, mengungkapkan keempat terduga pelaku tinggal secara berkelompok dan telah melapor ke pihak RT dan RW.

Rumah yang mereka tempati disebut yang tengah dalam proses sengketa.

“Mereka di sini kurang lebih baru dua bulan. Tinggal bareng-bareng. Mereka lapor ke kita. Ada ibu-ibu juga istrinya salah satu pelaku," kata Rizal.

BERENCANA - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri menyebut penculikan bos bank plat merah dilakukan secara berencana.
BERENCANA - Pakar Psikologi Forensik Reza Indragiri menyebut penculikan bos bank plat merah dilakukan secara berencana. (kolase tribunnews/istimewa)

Tak hanya ketiga pelaku yang diciduk di rumah, RW juga tinggal di rumah tersebut.

"Yang ditangkap di bandara itu juga suka tinggal di sini," tuturnya.

Secara umum, Rizal menyebut para pelaku cukup baik selama tinggal di wilayahnya.

“Mereka ya baik, dalam arti kalau ketemu negur," katanya.

 Kronologi Penangkapan 3 Terduga Pelaku

Terkait penangkapan pelaku, izal mengaku tidak diberi informasi sebelumnya oleh pihak kepolisian.

“Penangkapan pertama itu jam 10 pagi. Kita juga nggak dikasih tahu, mungkin ini strategi dari polisi,” ujar Rizal, dikutip SURYA.CO.ID dari TribunJakarta.com, Jumat (22/8/2025).

Kemudian, pada siang harinya sekira pukul 14.00 WIB, polisi kembali datang ke rumah tersebut.

Kali ini, polisi datang dengan lebih terbuka dan meminta izin kepada Ketua RT sebelum masuk ke rumah terduga pelaku.

“Yang kedua siangan, jam 2-an. Polisi datang ke rumah, minta izin mau masuk ke rumah pelaku,” lanjutnya.

Saat polisi datang kedua kali, Rizal sudah mengetahui kabar terkait penculikan terhadap Ilham.

Namun, ia tak menyangka ternyata pelaku penculik adalah orang yang tinggal di wilayahnya.

“Yang pertama dibawa tiga orang.  Kalau yang kedua nggak ada tersangka yang dibawa dan tersangkanya juga ga ikut, mungkin cuma barang bukti aja yang diambil,” kata dia.

Penculikan Berencana

Pakar psikologi forensik, Reza Indragiri mengungkap empat alasan yang menguatkan bahwa penculikan itu dilakukan berencana. 

Menurut Reza, para pelaku maupun orang atau dalang di belakangnya, sudah mengalkulasi atau menghitung segala kemungkinan sebelum melancarkan aksinya. 

Pertama, para pelaku tentu menghitung targetnya secara jelas.

"Siapa target yang akan diculik, jangan sampai salah culik, atau orang yang tidak perlu diculik," ungkap Reza dikutip dari tayangan di youtube Official iNews pada Sabtu (23/8/2025). Kedua, lanjut Reza berkaitan dengan insentif, yakni apa manfaat yang akan diperoleh dari penculikan itu.

Apakah sebanding atau tidak dengan resiko yang akan dihadapi pelaku. 

Ketiga, terkait sumber daya yang digunakan untuk beraksi.

Sumber daya ini meliputi dimana, seperti apa dan alat apa yang dipakai melumpuhkan korbannya, serta jenisnya.

"Berapa orang dikerahkan untuk menculik, lalu akan dIbawa ke tempat seperti apa setelah diculik," ungkapnya.

Terakhir, terkait perencanaan ini, para pelaku tentu akan mempertimbangkan segala resiko yang akan terjadi. 

"Para pelaku maupun orang yang mempekerjakan, sedang memperhitungkan resiko yang akan dihadapi, kemudian bagaimana cara mengatasi," tukasnya. 

Terpisah, Kasubdit Penmas Bid Humas Polda Metro Jaya AKBP Reonald Simanjuntak mengungkapkan, penyelidikan kasus tersebut masih terus bergulir.

"Bahwa benar, saat ini Direktorat Reserse Kriminal Umum sedang menangani perkara peristiwa penculikan yang terjadi pada Rabu, 20 Agustus 2025, di Ciracas, Jakarta Timur," kata Reonald saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Sabtu (22/8/2025).

Reonald menambahkan, tim penyelidik masih melakukan pengembangan dan pengejaran terhadap pelaku lain dalam kasus pembunuhan tersebut.

"Saat ini tim masih di lapangan, masih pengembangan, jadi mohon doanya ya, semoga segera bisa tertangkap apabila sudah tertangkap, nanti kita akan rilis,” tutur dia.

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved