Muskerwil Ansor Jatim 2025 di Malang, Ketua Ansor Soroti Nasib Petani Tembakau

Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, menyoroti nasib petani tembakau dalam pembukaan Muskerwil Ansor Jatim 2025 di Malang.

Penulis: Pipit Maulidiya | Editor: Musahadah
Dok. Pribadi
MUSKERWIL ANSOR JATIM 2025 - Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril (tengah). Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) beangsung selama dua hari, yakni Sabtu–Ahad (07–09/11/2025). Kegiatan ini dipusatkan di Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE), Arjosari, Blimbing, Kota Malang. 

Ringkasan Berita:
  • Ketua PW GP Ansor Jatim H. Musaffa Safril menegaskan bahwa Indonesia berhutang besar pada petani tembakau karena jadi penopang utama pendapatan negara dari sektor cukai.
  • Tahun 2024, penerimaan negara dari cukai hasil tembakau mencapai Rp 216,9 triliun, melampaui migas dan BUMN, dengan lebih dari separuh kontribusinya berasal dari Jawa Timur.
  • Musaffa mendorong Muskerwil Ansor Jatim 2025 menghasilkan rekomendasi konkret agar kebijakan pemerintah lebih berpihak pada kesejahteraan petani tembakau.

 

SURYA.CO.ID - Ketua PW GP Ansor Jawa Timur, H. Musaffa Safril, menyoroti nasib petani tembakau dalam pembukaan Musyawarah Kerja Wilayah (Muskerwil) GP Ansor Jawa Timur di Kota Malang, Sabtu (8/11/2025).

Dalam pidatonya, Musaffa menyampaikan pesan kuat agar pemerintah dan masyarakat lebih berpihak pada petani tembakau yang selama ini menjadi penopang besar pendapatan negara.

“Indonesia berhutang besar kepada petani tembakau,” tegas Musaffa di hadapan seluruh pimpinan cabang GP Ansor se-Jawa Timur.

Baca juga: Jalin Sinergi dengan Bulog, Ansor Jatim Dukung Program Kemandirian dan Ketahanan Pangan

Petani Menopang Negara, Tapi Masih Merana

Musaffa memaparkan bahwa penerimaan negara dari cukai hasil tembakau pada tahun 2024 mencapai Rp 216,9 triliun.

Angka itu melampaui pendapatan dari sektor migas maupun dividen BUMN.

“Tahun 2024, penerimaan negara dari cukai hasil tembakau mencapai Rp 216,9 triliun, angka yang mengungguli migas dan BUMN. Dan lebih dari separuhnya disumbang oleh Jawa Timur,” ungkapnya.

Ia menyebutkan tiga sektor utama penyumbang pendapatan negara, yaitu:

1. Cukai hasil tembakau: Rp 216,9 triliun

2. Sumber daya alam (migas dan nonmigas): Rp 207 triliun

3. Dividen BUMN: Rp 85,8 triliun

Meski begitu, Musaffa menyayangkan bahwa kesejahteraan petani tembakau tidak sebanding dengan kontribusi besar mereka terhadap ekonomi nasional.

“Negara menikmati, tapi petani merana,” ujarnya.

Minta Muskerwil 2025 Hasilkan Rekomendasi Konkret

Dalam kesempatan itu, Musaffa mendorong agar Muskerwil GP Ansor Jatim tidak hanya bersifat administratif, tetapi juga melahirkan rekomendasi kebijakan nyata yang berpihak pada petani tembakau.

Ia bahkan mengusulkan agar dibentuk forum khusus untuk membahas isu tembakau secara mendalam dan merumuskan langkah strategis Ansor ke depan.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved