RSUD Dr Soetomo Surabaya Hadirkan Program OMAH, Layanan Kunjungan Medis yang Humanis ke Rumah Pasien

Ringkasan Berita:

• RSUD Dr Soetomo luncurkan Program OMAH (Outreach Medical at Home), layanan kesehatan berbasis kunjungan rumah untuk pasien yang sulit ke RS.
• Program ini fokus pada pasien kondisi khusus (paliatif/geriatri/terminal) agar tetap dekat keluarga & mendapat sentuhan emosional serta medis.
• Program ini akan melibatkan PPDS (dokter spesialis) untuk belajar menangani pasien di luar RS dan memahami empati berbasis komunitas.

SURYA.co.id | SURABAYA – RSUD Dr Soetomo Surabaya meluncurkan Program OMAH (Outreach Medical at Home), Rabu (29/10/2025).

Program OMAH adalah sebuah layanan kesehatan berbasis kunjungan rumah yang memudahkan masyarakat memperoleh perawatan medis tanpa harus datang ke rumah sakit.

Baca juga: RSUD dr Soetomo Surabaya Hadirkan Layanan IKAN DORI : Pasien Kronis Tak Perlu Antre Obat Lagi

Peluncuran Program OMAH menjadi rangkaian perayaan HUT RSUD Dr Soetomo ke-87 dengan tema Soetomo Impact-Driven Innovation.

Selain meresmikan Omah, RSUD Dr Soetomo juga meluncurkan Panduan Praktik Klinik (PPK) Bersama dan Reaktivasi Tim Transplantasi Hati.

dr Yudha Haryono SpS, salah satu penggagas dan anggota tim dokter Program OMAH, menjelaskan bahwa pada tahap awal layanan ini dijalankan dengan dua unit kendaraan medis dan tiga tim dokter multidisiplin.

Setiap tim terdiri dari tenaga medis dari berbagai bidang keahlian, antara lain penyakit dalam, saraf, jiwa, geriatrik, rehabilitasi medik, dan jantung.

“Kalau dibutuhkan, kami juga akan melibatkan dokter bedah atau ortopedi. Tujuannya agar setiap pasien mendapat layanan yang komprehensif sesuai kebutuhannya,” terangnya.

Ia mengungkapkan Program OMAH lahir dari kebutuhan pasien yang tidak memungkinkan datang ke rumah sakit karena kondisi fisik atau penyakit tertentu.

Banyak di antara pasien yang berharap bisa tetap mendapatkan layanan medis di rumah tanpa harus dipindahkan ke fasilitas kesehatan.

“Banyak pasien yang tidak bisa dibawa ke rumah sakit. Mereka justru meminta ada layanan yang datang ke rumah. Dari situlah kami memulai OMAH,” ujarnya.

Pada tahap awal, layanan ini mampu melayani sekitar empat pasien per hari di wilayah Surabaya.

Sebelum melakukan kunjungan, tim OMAH akan melakukan koordinasi dengan keluarga pasien terkait waktu dan lokasi agar pelayanan berjalan efektif dan aman.

Ke depan, program ini juga akan melibatkan PPDS (Program Pendidikan Dokter Spesialis) di RSUD Dr Soetomo untuk turut belajar dalam pendampingan pasien di luar rumah sakit.

Para PPDS akan bertugas bersama dokter senior agar dapat memahami langsung pendekatan pelayanan medis berbasis komunitas.

“PPDS akan kami libatkan dengan pendampingan senior. Tujuannya agar mereka bisa belajar menangani pasien di luar rumah sakit, karena layanan OMAH ini tidak hanya soal medis, tapi juga proses pembelajaran empati dan komunikasi,” pungkas Yudha.

Hadir dalam peluncuran tersebut, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa mengapresiasi langkah inovatif RSUD Dr Soetomo yang dinilainya sebagai bentuk terobosan layanan publik di bidang kesehatan.

Ia menyebut rumah sakit daerah tersebut tidak hanya berfokus pada pelayanan medis konvensional, tetapi juga berupaya menghadirkan layanan yang lebih dekat dan manusiawi.

“Alhamdulillah, proses inovasi ini terus berkelanjutan. RSUD Dr Soetomo tidak hanya fokus pada pelayanan medis, tapi juga menghadirkan layanan yang lebih dekat dan manusiawi,” imbuh Gubernur Khofifah.

Menurutnya, program OMAH merupakan wujud nyata pelayanan kesehatan yang berpihak pada kemanusiaan, terutama bagi pasien dengan kondisi khusus seperti paliatif, geriatri, atau pasien terminal yang membutuhkan pendampingan intensif dari keluarga.

Ia menilai kebersamaan dengan keluarga memiliki makna penting bagi pasien-pasien dengan kondisi tersebut.

“Bagi pasien-pasien seperti ini, kebersamaan dengan keluarga sangat berarti. Dengan OMAH, mereka tetap bisa menjalani hari-hari bersama orang tercinta, namun tetap dalam pengawasan medis profesional,” jelasnya.

Ia menambahkan layanan ini tidak hanya menghadirkan pengobatan, tetapi juga sentuhan emosional yang memberi ketenangan bagi pasien.

“Misalnya bagi pasien yang sudah dalam fase terminal, mereka bisa tetap menjalankan ibadah bersama keluarga, sementara kondisi medisnya tetap terpantau. Itulah esensi dari OMAH, menghadirkan sentuhan medis yang berpadu dengan sentuhan jiwa,” ujarnya.

Gubernur Khofifah menegaskan program Omah menjadi simbol komitmen RSUD Dr Soetomo dalam memperluas akses layanan kesehatan hingga ke tingkat rumah tangga.