Gunung Semeru Erupsi

3 Fakta Gunung Semeru Erupsi: 137 Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo, Sektor Pariwisata Terdampak

Inilah fakta 137 pendaki terjebak di Ranu Kumbolo saat Gunung Semeru erupsi, Rabu (19/11/2025) siang. 

Penulis: Arum Puspita | Editor: Musahadah
Kolase PVMBG/Dokumentasi Pos Pantau Gunungapi Semeru
ERUPSI - (kiri ke kanan) Penampakan abu vulkanik Gunung Semeru Erupsi dari dokumentasi PVMBG, Rabu (19/11/2025). Aktivitas vulkanik Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, kembali meningkat pada Rabu (19/11/2025) 
Ringkasan Berita:
  • Gunung Semeru erupsi beberapa kali, Rabu (19/11/2025), dengan kolom abu mencapai 600m dan awan panas meluncur hingga 5 km dari kawah menuju Kali Lanang.
  • Sebanyak 178 orang (termasuk 137 pendaki) terjebak di Ranu Kumbolo dievakuasi.
  • Sektor pariwisata di kawasan Gunung Semeru ditutup sementara untuk keselamatan.

 

SURYA.CO.ID - Inilah fakta mengenai fenomena erupsi Gunung Semeru di Lumajang, Jawa Timur.

Aktivitas vulkanik Gunung Semeru meningkat pada Rabu (19/11/2025). 

Gunung Semeru mengalami beberapa kali erupsi sejak pagi dengan kolom abu mencapai 600 meter di atas puncak, dan awan panas yang meluncur hingga 5 kilometer dari kawah.

Erupsi pertama teramati pada pukul 06.05 WIB. 

Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melaporkan, kolom letusan setinggi sekitar 600 meter di atas puncak, atau berada di ketinggian kurang lebih 4.276 meter di atas permukaan laut.

Kolom abu berwarna putih hingga kelabu dengan intensitas tebal. Arah sebaran abu bergerak menuju tenggara dan selatan mengikuti arah angin.

Pada pukul 14.30 WIB, erupsi kembali terjadi bersamaan dengan kondisi cuaca hujan dan kabut di wilayah pegunungan Semeru. 

Aktivitas tersebut, memicu kemunculan awan panas yang terpantau meluncur cukup jauh dari puncak.

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Isnugroho, mengonfirmasi bahwa awan panas teramati jelas dalam rekaman visual dan pengamatan lapangan.

Hingga pukul 15.00 WIB, BPBD mencatat luncuran awan panas telah mencapai jarak sekitar 5 kilometer dari puncak kawah Gunung Semeru. 

Arah luncuran mengikuti aliran Kali Lanang dan dapat terlihat dari wilayah Sumbermujur, Lumajang.

“Awan panas terekam mulai pukul 14.30 WIB. Informasi terbaru sudah mencapai 5 kilometer dari puncak."

Baca juga: BREAKING NEWS 137 Pendaki yang Terjebak di Gunung Semeru Bakal Dievakuasi Pagi Ini

"Dua tim sudah kami terjunkan ke lokasi. Kami mengimbau warga menjauh dari zona bahaya,” kata Isnugroho.

BPBD menyampaikan, bahwa pemeriksaan dampak erupsi masih dilakukan di lapangan, sementara aktivitas vulkanik Gunung Semeru hingga saat ini masih berlangsung.

Berikut fakta-faktanya.

137 Pendaki Terjebak

Sebanyak 178 orang yang terjebak di Gunung Semeru yang kini sedang erupsi, segera dievakuasi, Kamis (20/11/2025) pagi.

Kalaksa BPBD Jawa Timur Gatot Soebroto memastikan, mereka yang terjebak terdiri dari 137 pendaki, 15 porter, 7 anggota PPGST, 6 orang dari tim Kementerian Pariwisata, 2 saver dan 1 orang petugas.

“Sejak kemarin yang terjebak masih berada di kawasan Ranu Kumbolo, Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS),” kata Gatot. 

“Mereka dalam kondisi baik. Rencananya pagi ini mereka akan kita bantu turun,” imbuhnya.

Dikatakan Gatot, memang terdapat kendala dalam evakuasi semalam karena jalur yang licin dan juga kondisi yang gelap. Sehingga evakuasi dipilih pada pagi hari.

Baca juga: Detik detik Ratusan Pendaki Terjebak di Ranu Kumbolo Saat Erupsi Gunung Semeru, Hari Ini Dievakuasi

BPBD Lumajang Evakuasi Warga di Zona Merah

Upaya evakuasi warga di kawasan rawan Gunung Semeru berlangsung tertib, setelah erupsi kembali terjadi, Rabu (19/11/2025). 

Warga Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim), yang berada di zona merah langsung bergerak menuju titik aman mengikuti imbauan pemerintah.

BPBD Lumajang memastikan proses evakuasi warga di wilayah rawan erupsi berjalan tanpa hambatan berarti. 

Disebutkan, masyarakat menunjukkan respons cepat dan kesadaran tinggi terhadap ancaman bahaya gunung api.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Lumajang, Yudhi Cahyono, menyampaikan sebagian besar warga langsung menuju titik aman sesaat setelah imbauan disampaikan.

“Begitu imbauan disampaikan, sebagian besar warga langsung bergerak menuju titik aman. Ini menunjukkan kesadaran mereka semakin baik terhadap bahaya erupsi,” ujar Yudhi.

Menurut Yudhi, perpindahan warga berlangsung tertib berkat koordinasi yang baik antara perangkat desa, relawan dan aparat gabungan. 

Seluruh unsur memastikan warga mendapat akses menuju titik pengungsian tanpa kendala.

Warga dari Dusun Kajar Kuning kini mengungsi di Balai Desa Candipuro. Sementara masyarakat Kamar Kajang memilih berlindung di Kantor Kecamatan Candipuro.

Warga dari Dusun Gumukmas dan Dusun Sumbersari di Desa Supit Urang tersebar di dua lokasi pengungsian, yaitu SDN 4 Supit Urang dan SMPN 2 Pronojiwo. Seluruh titik telah dipastikan aman oleh BPBD.

BPBD Lumajang juga memastikan suplai kebutuhan dasar untuk para pengungsi tercukupi selama masa tanggap darurat.

Yudhi menegaskan, meningkatnya kesadaran warga dalam melakukan evakuasi mandiri, berperan besar menekan potensi risiko di tengah aktivitas Semeru yang masih fluktuatif.

Sektor Pariwisata Terdampak

Akibat erupsi Gunung Semeru, sektor pariwisata terdampak.

Pengelola Lava Tour Mahameru Adventure, Dedi K, mengatakan bahwa pihaknya mengambil langkah cepat dengan menutup seluruh kegiatan wisata petualangan tersebut seiring erupsi awan panas Semeru.

Keputusan itu diambil setelah mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul akibat guguran, abu vulkanik, maupun potensi luncuran awan panas.

“Untuk sementara kami tutup dulu. Ini murni untuk keselamatan bersama. Lebih baik menunggu pengumuman resmi berikutnya,” ujar Dedi, Rabu (20/11/2024).

Tempat WIsata Terdampak
Dedi mengakui bahwa penutupan ini tentu membawa dampak pada pendapatan para pelaku usaha wisata yang bergantung pada kunjungan wisatawan.

Namun, menurutnya, keselamatan pengunjung dan warga sekitar tetap menjadi prioritas utama.

“Ya pasti ada dampak, tapi mau bagaimana lagi. Yang penting aman dulu,” ujarnya.

Lava Tour Semeru sendiri merupakan atraksi wisata yang cukup diminati wisatawan.

Wisata ini menawarkan pengalaman menelusuri berbagai titik menarik di lereng Gunung Semeru menggunakan kendaraan khusus, seperti jalur bekas aliran lahar, hamparan material vulkanik, panorama perbukitan, hingga lokasi bersejarah pascaerupsi.

Dengan kondisi aktivitas vulkanik yang masih fluktuatif, pengelola memilih menunggu situasi benar-benar aman sebelum kembali membuka layanan.

(SURYA.CO.ID Fatimatuz Zahro/Erwin Wicaksono/Lu'lu'ul Isnainiyah)

===

Kami mengajak Anda untuk bergabung dalam Whatsapp Channel Harian Surya. Melalui Channel Whatsapp ini, Harian Surya akan mengirimkan rekomendasi bacaan menarik Surabaya, Sidoarjo, Gresik, Persebaya dari seluruh daerah di Jawa Timur.  

Klik di sini untuk untuk bergabung 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved