Petani Gresik dapat Bantuan Traktor dari Kementan, Wabup Alif Sosialisasi Diskon Pupuk

Ringkasan Berita:

• Gapoktan Desa Kepuhklagen di Gresik, Jatim, terima bantuan traktor roda empat dari Kementan RI.
• Wabup Gresik Asluchul Alif sosialisasikan diskon pupuk 20 persen, pembelian cukup tunjukkan KTP.
• Traktor dikelola Gapoktan, diharapkan bisa berkembang dan bantu produktivitas petani.

SURYA.CO.ID, GRESIK - Para petani di Desa Kepuhklagen, Kecamatan Wringinanom, Kabupaten Gresik, Jawa Timur (Jatim), mendapat kabar gembira. 

Wakil Bupati (Wabup) Gresik, Asluchul Alif, menyerahkan bantuan satu unit traktor roda empat kepada Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat, Jumat (31/10/2025).

Bantuan tersebut, berasal dari Kementerian Pertanian Republik Indonesia (Kementan RI) sebagai bentuk dukungan terhadap peningkatan produktivitas pertanian di daerah.

“Bantuan traktor ini bukan sekadar alat, tetapi simbol dukungan pemerintah pusat terhadap kesejahteraan petani,” ujar Wabup Alif.

Ia menegaskan, bahwa perhatian pemerintah terhadap sektor pertanian semakin besar, sejalan dengan arahan Presiden RI Prabowo Subianto yang menekankan pentingnya kedaulatan pangan nasional.

Diskon Pupuk 20 Persen dan Sistem Pembelian Berbasis KTP

Dalam kesempatan yang sama, Wabup Alif juga menyosialisasikan program diskon pupuk 20 persen, yang saat ini tengah diterapkan. 

Mekanisme pembelian pupuk kini lebih mudah dan transparan, cukup dengan menunjukkan KTP.

“Semua data petani langsung muncul dalam sistem. Ini langkah penting untuk mencegah penyalahgunaan pupuk bersubsidi,” jelasnya.

Wabup Alif menambahkan, kemudahan ini akan lebih terasa jika lokasi petani dekat dengan distributor pupuk. 

Untuk wilayah yang jauh, Koperasi Desa Merah Putih (KDMP) diharapkan dapat membantu distribusi, agar program subsidi dan diskon pupuk bisa dinikmati secara merata.

Traktor Dikelola Gapoktan, Diharapkan Bisa ‘Beranak’

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, Eko Anindhito, berharap bantuan traktor tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal oleh Gapoktan.

“Sebaiknya alat ini dikelola bersama, bisa menghasilkan pendapatan untuk biaya perawatan. Kalau bisa, traktor ini ke depan bisa ‘beranak’,” ujarnya.

Bantuan ini, diharapkan mampu meningkatkan efisiensi kerja petani dan memperkuat ketahanan pangan lokal di Kabupaten Gresik.