Tanpa Banyak Kata, Siswa SD-SMP Pantomim Bangkalan Wakili Jatim Ke Final FLS3N di Jakarta

Dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus keagamaan dengan cerita umumnya seputar mitologi Yunani

Penulis: Ahmad Faisol | Editor: Deddy Humana
istimewa
FINAL TANPA KATA - Pasangan pantomim SMPN 2 Bangkalan, Alief Ega Anugrah Utomo-Zhafran Alvaro melaju ke babak final pantomim Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) di DKI Jakarta pada 3-8 November 2025. 

SURYA.CO.ID, BANGKALAN – Semangat mempertahankan juara nasinal pantomim pada Festival Lomba Seni dan Sastra Siswa Nasional (FLS3N) saat ini merasuki jajaran Dinas Pendidikan Kabupaten Bangkalan

Itu setelah empat siswa atau dua pasang tim pantomim tingkat SD dan SMP mewakili Jatim pada Final FLS3N 2025 yang digelar secara luring pada 3-8 November mendatang di DKI Jakarta.

Dua pasang siswa pantomim itu terdiri dari Siti Rahmah-Ahmad Fauzan Adhimah asal SDN Pejagan 3 Bangkalan, dan Alief Ega Anugrah Utomo-Zhafran Alvaro dari SMPN 2 Bangkalan

Kedua pasangan itu menyisihkan puluhan peserta dari 38 kota/kabupaten di Jatim pada babak semifinal yang digelar Balai Pengembangan Talenta Indonesia, Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah secara daring pada 15-18 September 2025.

Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bangkalan, H Moh Yakub mengungkapkan, kembali mencapai babak final merupakan prestasi yang membanggakan bagi Bangkalan yang berstatus juara bertahan nasional pantomim tingkat SD tahun 2024.

“Tentu ini prestasi yang harus kita banggakan, kami dorong mereka mempertahankan juara tahun lalu. Semoga di tingkat SMP pun bisa menorehkan hasil yang sama. Sehingga tahun ini dua-duanya menjadi juara nasional,” ungkap Yakub kepada SURYA, Minggu (21/9/2025).

Juara I Nasional Pantomim tahun lalu dipersembahkan pasangan siswa SDN Kemayoran 1, Hamalatul Azizah, siswa kelas V dan Madinah Safir RS, siswa kelas VI. 

Pasangan ini menyisihkan sembilan finalis lainnya pada Festival dan Lomba Seni Siswa Nasional (FLS2N),di Redtop Hotel dan Convention Centre Jakarta pada 10 September 2024. 

Yakub mengakui, Bangkalan untuk kategori lomba-lomba lain dalam kancah FLS3N belum mampu menorehkan capaian prestasi, baik di tingkat provinsi maupun nasional. Sebagaimana yang telah diraih siswa-siswi pantomim

“Pertahankan juara, bagi seni yang lain bisa berprestasi dan lebih banyak berbicara di tingkat nasional. Kami berharap, pantomim bisa menjadi motivasi lomba seni yang lain untuk bisa meningkatkan prestasinya di tingkat yang lebih tinggi, tentunya di tingkat provinsi dan nasional,” pungkasnya.

Kepala SDN Pejagan 3 Bangkalan, Heri Purwanto mengungkapkan, capaian Siti Rahmah-Ahmad Fauzan Adhimah hingga melenggang ke babak final FLS3N merupakan torehan dil uar dugaan. 

Mengingat untuk sekolah di lingkungan kota, SDN Pejagan 3 yang berlokasi di Jalan Ki Lemah Duwur, Kelurahan Pejagan itu tergolong sekolah kecil dengan jumlah sisa hanya 296 orang. 

“Siti Rahmah dan Ahmad Fauzan sama-sama duduk di kelas IV, kami awalnya sempat diremehkan karena sekolah kecil. Tetapi ini tentang semangat, apresiasi terhadap anak-anak, semangat kami juga ingin seperti SDN Kemayoran I,” ungkap Heri melalui sambungan selulernya. 

Selain kategori lomba pantomim untuk tingkat SD-SMP, FLS3N 2025 tingkat SD juga melombakan gambar ekspresi, kriya, mendongeng, menulis cerita, menyanyi solo, hingga kategori lomba seni tari.

Sementara untuk tingkat SMP, ada lomba ansambel campuran 3 alat musik, ilustrasi, kreativitas musik tradisional, mendongeng, menyanyi Solo, hingga lomba tari kreasi. 

Heri menjelaskan, langkah SDN Pejagan 3 Bangkalan hingga sejauh ini tidak lepas dari semangat dan dukungan siswa, wali murid, pihak korwil, masyarakat, dinas pendidikan, hingga Bupati Bangkalan Lukman Hakim.

“Kami tidak membebani siswa harus juara satu, tetapi kalau mau menang ayo berdoa bersama, berserah diri kepada Allah semoga menjadi yang terbaik dan masuk enam besar. In Syaa Allah kami akan datang ke Jakarta untuk mendampingi anak-anak,” pungkas Heri.

Hal senada disampaikan Eka Dian Maryana Muniri, ibunda dari siswa Alief Ega Anugrah Utomo. Menurutnya, keberhasilan anak pertamanya bersama Zhafran Alvaro sebagai pasangan pantomim dalam final FLS3N jenjang SMP merupakan pencapaian luar biasa.

“Pastinya ajang tingkat nasional antar siswa itu merupakan kesempatan dan pengalaman berharga untuk menempa mental anak-anak. Saya berharap yang terbaik, mohon doanya saja, menang juga alhamdulillah,” ungkap Eka. 

Pantomim merupakan pertunjukan gerakan tubuh ekspresi wajah sebagai dialog, tanpa suara verbal, serta diiringi alunan musik instrumental. 

Dikenal sejak zaman Romawi Kuno dan sering digunakan dalam ritus keagamaan dengan cerita umumnya seputar mitologi Yunani.

Pantomim kembali dipopulerkan aktor komedian, seniman, komposer dunia yakni Charlie Chaplin pada abad ke-16. Seiring berkembangnya Commedia dell'arte di Italia yang membawa Pantomim pada bentuk lakon komedi. 

“Kami sebagai orang tua sebatas mengarahkan dan mendukung. Selain pantomim yang digeluti sejak usia SD, Alief juga fokus pada latihan futsal,” pungkas Eka. ****

 

 

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved