Kecelakaan Bus Di Sukapura Probolinggo
Gelagat Sopir Bus Rombongan RS Bina Sehat Sesaat Sebelum Kecelakaan di Probolinggo, Sudah Pasrah
Beginilah gelagat Albahri (57), sopir bus rombongan RS Bina Sehat Jember yang mengalami kecelakaan di Probolinggo. Pasrah rem blong.
Penulis: Ahsan Faradisi | Editor: Putra Dewangga Candra Seta
SURYA.co.id - Beginilah gelagat Albahri (57), sopir bus rombongan RS Bina Sehat Jember yang mengalami kecelakaan di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, Minggu (14/9/2025).
Ternyata, Albahri sempat merasa tak enak pada bagian rem karena tak berfungsi dengan baik.
Ia menduga rem sudah blong. Albahri pun cuma bisa pasrah.
Kecelakaan tragis menimpa sebuah bus pariwisata yang membawa rombongan RS Bina Sehat Jember. Insiden ini terjadi di Desa Boto, Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, pada Minggu (14/9/2025) dan menelan korban jiwa sebanyak delapan orang.
Albahri (57), pengemudi bus, mengungkapkan bahwa tanda-tanda masalah pada sistem pengereman sudah ia rasakan sejak memasuki kawasan Jatian, Desa Boto.
Baca juga: Satu Keluarga Jadi Korban Meninggal Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat Jember di Probolinggo
Saat itu, ia mencoba memperlambat laju kendaraan dengan menepi.
"Sampai di Jatian itu rem sudah tidak enak, akhirnya saya ke pinggir pelan-pelan. Malah sama pengendara di belakang saya itu sampai diklakson dan saya juga ikut klakson," tutur Albahri.
Ia menambahkan, kondisinya semakin mengkhawatirkan ketika rem benar-benar kehilangan fungsi.
Karena itu, ia sempat memperingatkan kondektur bus agar bersiap.
"Sudah kerasa tidak enak, jadi saya langsung suruh Melo (Kondektur) ke belakang dan bilang kalau rem blong," jelasnya.
Situasi semakin genting saat bus melintasi jalan menanjak yang disertai tikungan. Demi menghindari tabrakan dengan kendaraan lain yang melaju di sisi kiri, Albahri mengambil keputusan mendadak.
"Jadi saya langsung banting ke kanan, karena di depan itu kosong. Jadi rem blong itu sudah dari Jatian itu yang angin nya sudah tidak ada. Un rem juga saya fungsikan tapi juga tidak bisa, saya juga sudah pasrah," terang Albahri.
Menurutnya, di dalam bus terdapat sekitar 55 penumpang dari rombongan RS Bina Sehat. Ia menegaskan bahwa sebelum mencapai Jatian, kendaraan masih dalam kondisi normal tanpa ada kendala berarti.
"Kondisi bus saat berangkat dan bahkan saat pulang sebelum sampai di Jatian ini masih aman, tidak ada apa-apa. Tiba-tiba nge blong dan angin langsung habis," pungkasnya.
Kondisi Korban
Sebanyak delapan korban dilaporkan meninggal dunia pada kecelakaan bus priwisata rombongan pegawai RS Bina Sehat Jember di Probolinggo Jawa Timur.
Direktur RS Bina Sehat Jember, dr Faida, mengatakan sebanyak 7 korban tewas di lokasi, dan 1 meninggal saat dirawat di RSD M Saleh Probolinggo.
"Kami sudah sampai di RSUD M Saleh untuk identifikasi Jenazah. Ada 7 meninggal di lokasi dan 1 lagi meninggal di RS belum tahu identitasnya," kata Faida melalui keterangan tertulis WhatsApp, Minggu (14/9/2025).
Menurutnya, korban meninggal dunia yang berhasil diidentifikasi, di antaranya bernama Hesty, ahli Gizi Rumah Sakit Bina Sehat
"Arti perawat, Hendra CS , Istri Hendra CS, Anak Hendra serta anak seorang perawat Maria," kata Faida.
Faida mengaku mengerahkan belasan mobil ambulan milik RS Bina Sehat untuk mengevakuasi rombongan kecelakaan di Probolinggo.
"Ada 5 Ambulan RS Bina Sehat, 11 Ambulan Merah Putih Bina Sehat, 1 Ambulan RS Al-Huda, 1 Ambulan RS Reda, dan satu Elf untuk korban yang selamat," tutur perempuan yang pernah menjabat sebagai Bupati Jember ini.
Pantauan di lapangan, RS Bina Sehat Jember juga menyediakan tenda bagi keluarga, yang menunggu kepulangan korban dari RS M Saleh Probolinggo.
Kecelakaan bus di Probolinggo ini kembali mengingatkan kita betapa krusialnya faktor keselamatan transportasi, terutama untuk kendaraan pariwisata yang mengangkut puluhan nyawa sekaligus.
Dari keterangan sopir, jelas bahwa masalah teknis seperti rem blong bukan sekadar gangguan kecil, tetapi bisa berubah menjadi bencana besar hanya dalam hitungan detik.
Tragedi ini menunjukkan betapa pentingnya perawatan armada secara berkala, pengecekan rem sebelum berangkat, hingga kesiapan sopir menghadapi kondisi darurat.
Meski sang sopir sudah berusaha menepi dan mengambil keputusan cepat, nyatanya insiden tetap tidak bisa terhindarkan.
Delapan korban jiwa yang meninggal bukan hanya angka dalam berita, melainkan nyawa manusia dengan keluarga yang menanti kepulangan mereka.
Setiap kecelakaan seperti ini seharusnya menjadi pelajaran bersama bagi perusahaan transportasi, pemerintah, hingga masyarakat agar standar keselamatan tidak pernah dinegosiasikan.
berita viral
ViralLokal
TribunBreakingNews
Multiangle
Probolinggo
kecelakaan bus
RS Bina Sehat Jember
rem blong
SURYA.co.id
surabaya.tribunnews.com
Kesaksian Sopir Bus Pariwisata Rombongan RS Bina Sehat Jember, Pasrah saat Rem Bus Blong |
![]() |
---|
Satu Keluarga Jadi Korban Meninggal Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat Jember di Probolinggo |
![]() |
---|
Kesaksian Warga Probolinggo, Ada Ledakan 2 Kali Sebelum Bus Pariwisata Kecelakaan di Jalur Bromo |
![]() |
---|
Direktur RS Bina Sehat Jember Faida: 7 Korban Tewas Kecelakaan Bus di Probolinggo Teridentifikasi |
![]() |
---|
Kecelakaan Bus Rombongan RS Bina Sehat Jember di Sukapura Probolinggo, 8 Orang Dikabarkan Meninggal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.