HUT Kemerdekaan RI ke 80

Angka Persewaan Kostum Agustusan di Kediri Meledak, Pemesanan Juga Datang Dari Luar Negeri

Biasanya, puncak permintaan terjadi menjelang akhir pekan. Pelanggan datang pada Jumat atau Sabtu untuk dipakai karnaval Minggu

|
Penulis: Isya Anshori | Editor: Deddy Humana
surya/isya anshori (isyaanshori)
MASA PANEN - Jasa penyewaan kostum untuk karnaval Agustusan di Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem, Kabupaten Kediri banjir pesanan saat momen Hari Kemerdekaan, Senin (18/8/2025). 

SURYA.CO.ID, KEDIRI - Tidak seperti koleganya di Tuban, para perajin dan pelaku usaha persewaan kostum karnaval di Kabupaten Kediri meraup berkah selama peringatan HUT Kemerdekaan RI 2025.

Selama Agustusan, permintaan kostum meningkat drastis, seperti di Sanggar Kembang Sore di Desa Gogorante, Kecamatan Ngasem.

Para pengunjung tampak sibuk memilih busana adat untuk dikenakan pada karnaval Agustusan. Mulai dari mahkota, selendang, hingga kostum khas zaman dahulu menjadi incaran utama penyewa.

Pemilik usaha sewa kostum karnaval, Sunoto mengaku lonjakan permintaan terjadi sejak Juli hingga awal Agustus. Dalam sehari, ia bisa melayani puluhan pelanggan yang menyewa hingga ratusan kostum.

"Dari sewaan baju tari, baju adat, hingga untuk sendratari, semua ramai. Di bulan Agustus ini banyak orderan, mulai dari pawai desa, kecamatan, sampai sekolah-sekolah. Alhamdulillah, omzet meningkat dibanding hari biasa," kata Sunoto, Senin (18/8/2025).

Pada hari biasa, Sunoto menyebut ada sekitar 20 set disewa. Namun saat momen karnaval kemerdekaan ini, tidak kurang dari 100 set telah dipesan. Rata-rata pemesan datag dari sekitaran Kediri, Blitar, Jombang dan Nganjuk. 

Biasanya, puncak permintaan terjadi menjelang akhir pekan. Pelanggan datang pada Jumat atau Sabtu untuk dipakai karnaval Minggu. Kostum dengan tema prajurit dan tokoh adat paling diminati.

"Kalau untuk tokoh biasanya dipakai di barisan depan, tetapi yang paling banyak kostum prajurit atau kelompok masyarakat yang menjadi peserta utama," tambahnya.

Selain melayani masyarakat sekitar Kediri, Sunoto juga mengaku beberapa penyewa berasal dari luar daerah bahkan hingga luar negeri. 

"Pernah ada juga yang bawa ke Jakarta, Yogyakarta, bahkan sampai ke luar negeri untuk acara seni dan budaya. Jadi tidak hanya untuk karnaval di Kediri saja," jelasnya.

Meski permintaan melonjak tajam, Sunoto tidak menaikkan harga sewanya. Tarif tetap dipatok mulai Rp 50.000 hingga Rp 350.000 per set, tergantung jenis dan jumlah kostum yang disewa.

"Untuk harga tetap, tidak ada kenaikan meski permintaan tinggi. Kami ingin semua kalangan bisa ikut merayakan kemerdekaan dengan kostum yang layak," tegasnya.

Salah satu pelanggan, Sari mengaku sengaja datang mencari kostum adat Papua untuk ikut karnaval di lingkungannya. Ia memilih menyewa di Sanggar Kembang Sore karena koleksi kostumnya beragam dan unik.

“Setiap tahun saya selalu mencari kostum di sini. Koleksinya lengkap, banyak pilihan adat dari berbagai daerah. Tahun ini saya ambil kostum khas Papua untuk tampil di karnaval," kata Sari.

Dengan tingginya permintaan, Sunoto menyiapkan stok hingga 250 set kostum. Ia juga mempekerjakan karyawan tambahan untuk produksi dan perawatan kostum agar tetap siap digunakan.

"Kalau di luar Agustus biasanya normal, tetapi bulan ini luar biasa. Bahkan nanti tanggal 23-24 Agustus, permintaan bisa lebih banyak lagi karena bersamaan pawai budaya desa. Jadi kami terus produksi setiap hari agar stok aman," ungkapnya. ****

Sumber: Surya
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved