JPO di Tunjungan Surabaya Bakal Dibangun Ulang Pemkot dengan Menggandeng Investor, Selesai Desember

JPO Tunjungan Surabaya dibangun ulang dengan dana investor. Desain terbuka, estetik, dan tak ganggu aktivitas warga.

Editor: Adrianus Adhi
KOMPAS.com/ANDHI DWI
Kondisi Jalan Tunjungan, Surabaya setelah JPO Siola dibongkar, Senin (11/8/2025).(KOMPAS.com/ANDHI DWI) 

SURYA.co.id, Surabaya - Pemerintah Kota Surabaya resmi mengumumkan rencana pembangunan ulang Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) di Jalan Tunjungan.

JPO yang sebelumnya berdiri sejak tahun 1987 itu telah dibongkar karena dinilai tidak lagi layak pakai dan berpotensi membahayakan keselamatan warga.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menjelaskan bahwa kondisi fisik jembatan sudah rapuh berdasarkan hasil kajian tim independen.

Ia menyebut bahwa jika dibiarkan, jembatan tersebut bisa roboh sewaktu-waktu. Karena itu, pembongkaran menjadi langkah awal sebelum pembangunan ulang dilakukan.

“Karena kekuatannya sudah tidak kuat, kalau dibiarkan roboh, bahaya. Makanya didandani. Nah, nanti kalau dibangun lagi itu harus disesuaikan dengan kondisi yang sekarang,” ujar Eri, Selasa (12/8/2025).

Menariknya, pembangunan JPO Tunjungan tidak akan membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Surabaya. Seluruh biaya pembangunan akan ditanggung oleh pihak investor yang telah menyatakan komitmennya mendukung proyek ini.

“Anggaran dari investor, yang membangun dia,” tegas Eri.

Baca juga: Kondisi Sukmawati Usai Batal Nikah karena Bripda Farhan Kabur di Hari Pernikahan, Ini Kata Psikolog

Ia menambahkan bahwa skema kerja sama ini memungkinkan investor memanfaatkan JPO sebagai lokasi reklame untuk mengembalikan modal yang dikeluarkan.

“Jadi nanti ketika ada penggunaan anggaran dari mereka, maka mereka bisa memanfaatkan untuk reklame, untuk mengembalikan modal,” paparnya.

Wali Kota Eri juga menekankan bahwa pembangunan infrastruktur di Surabaya tidak sepenuhnya bergantung pada APBD. Ia mencontohkan pembangunan Taman Harmoni yang juga melibatkan investor sebagai wali taman.

“Kayak Taman Harmoni kemarin, saya punya wali taman. Jadi nanti yang di Jalan Diponegoro, Jalan Basuki Rachmat, juga sama seperti itu,” katanya.

Desain Estetik dan Terbuka: JPO Baru Jadi Ikon Jalan Tunjungan

Meski dibangun oleh investor, Wali Kota Eri meminta agar pembangunan JPO tetap memperhatikan estetika lingkungan sekitar. Ia menegaskan bahwa desain jembatan harus terkoneksi dengan tata ruang dan karakter kawasan Tunjungan yang kini menjadi pusat pedestrian dan wisata kota.

“Jadi harus terkoneksi dengan lingkungan sekitar. Karena kan sekarang bentuknya sudah seperti itu, tidak bisa dibuat tertutup. Silakan nanti dengan Dinas Cipta Karya, soal tata ruang, terus bentuk-bentuk jembatannya,” jelasnya.

Baca juga: Maling di Bulak Cumpat Utara Surabaya Digebukin Warga, Ketahuan Hendak Curi Motor Pedagang Es

Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Surabaya, Wiwiek Widayati, menyebutkan bahwa JPO lama memang sudah tidak layak pakai. Berdasarkan kajian tim independen, struktur jembatan menunjukkan tanda-tanda keretakan dan pelapukan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved