Menjelang sore hari, bisa mengunjungi Museum Pendidikan Surabaya, yang memperlihatkan eksterior bangunan bernuansa Indische Empire serta suasana ruang dalam—dengan koleksi naskah dan artefak pendidikan.
Museum ini terletak di Jl. Genteng Kali No. 10, Surabaya, berada dalam kawasan Taman Ekspresi. Buka mulai pukul 08.00 hingga 21.00 WIB, harga tiket Rp5.000 saja. Berdasarkan informasi tiket wisata Surabaya, destinasi ini tutup setiap hari senin.
“Dari sejarah, Gedungnya itu dulu bangunan Sekolah Taman Siswa. Ada ratusan koleksi terkait pendidikan dan perkembangannya,” ucap Deninta, sapaan akrabnya.
Mangrove Surabaya
Selain wisata sejarah, pilihan lain adalah hutan mangrove yang juga memiliki daya tarik alam di Kota Surabaya. Fasilitas menarik untuk umum mempermudah pengunjung untuk eksplore kawasan tersebut.
Terdapat Boardwalk Trail: Jalur kayu/bambu sepanjang sekitar 630 m, ideal untuk berjalan kaki, jogging, atau foto-foto estetik. Lalu, Dermaga Perahu yang dapat dimanfaatkan pengunjung untuk menyusuri sungai dengan perahu, menikmati ekosistem mangrove dari perspektif air.
“Destinasi lagi, kalau alam bisa ke Di situ tuh karena wisata alam yang juga bisa naik kapal juga. Itu eksperience-nya,” sebutnya.
Wisata Perahu Kalimas
Menyusuri Sungai Kalimas di Surabaya bisa jadi pengalaman wisata yang unik karena kamu akan melihat wajah kota dari perspektif air—melewati jembatan-jembatan tua, gedung bersejarah, dan kawasan kota lama yang ramai.
Ada dua jalur utama wisata susur Sungai Kalimas yaitu rute malam hari dan siang hari.
Deninta merekomendasikan untuk menikmati suasana Kalimas di rute malam hari. Titik naik dari Dermaga Taman Prestasi (Jl. Ketabang Kali, dekat Monumen Bambu Runcing).
Rute: Taman Prestasi ke Monkasel, lalu menuju Jembatan Merah dan kembali ke Taman Prestasi. Pemandangan: Lampu-lampu kota, gedung tua di sepanjang bantaran, suasana romantis di malam hari.
Tiket berkisar Rp5.000 hingga Rp10.000 per orang untuk susur perahu reguler. Pembelian tiket biasanya di loket dermaga langsung.
“Surabaya banyak wisatanya, tidak hanya sejarah saja. Mau alam, pantai, atau wisata susur sungai itu ada banyak pilihan,” tuturnya.