Dubes Singapura Tawarkan Kerjasama, Khofifah Siap Tingkatkan Manajemen Kesehatan Rumah Sakit Jatim

Penulis: Fatimatuz Zahro
Editor: Deddy Humana
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KERJASAMA KESEHATAN - Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/8/2025).

SURYA.CO.ID, KOTA SURABAYA - Singapura kembali menargetkan Jawa Timur sebagai daerah tujuan kerjasama bilateralnya.

Ini setelah Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, Kwok Fook Seng di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Jumat (1/8/2025).

Dalam kunjungannya itu, Kwok membawa delegasi peserta 32nd Senior Management Programme (SMP). Bersama rombongan berjumlah 48 orang dari 31 institusi, kedatangan Dubes Singapura ini dilakukan dalam Dialog Session of Singapore Public Sector Leader to Senior Management Program

Dalam kesempatan ini dilakukan diskusi intensif terkait kepemimpinan dan kolaborasi lintas negara di sektor pendidikan, kesehatan dan, investasi.

"Terima kasih atas kunjungan Bapak Dubes Singapura untuk Indonesia hari ini bersama dengan tim calon pimpinan tinggi ada 31 institusi. Sesungguhnya kami berharap bahwa ada proses untuk berbagi pengalaman praktis yang sudah dilakukan oleh Singapura," kata Gubernur Khofifah.

Pasalnya di beberapa bidang, Singapura unggul dan memiliki ilmu yang memadai yang dapat dicontoh Indonesia. Seperti dalam indeks kompetisi dan inovasi.

Khofifah mengatakan, peringkat daya saing Indonesia naik ke posisi 27 dunia dalam riset IMD World Competitiveness Ranking (WCR) 2024. 

Indonesia berhasil naik secara signifikan hingga tujuh peringkat dari posisi sebelumnya di 34 dunia pada 2023. Sementara, Singapura berada di peringkat kedua setelah Swiss.

Peringkat ini diterbitkan oleh International Institute for Management Development (IMD) untuk 67 negara. 

Negara-negara tersebut diurutkan dari yang paling kompetitif hingga yang paling tidak kompetitif dengan indeks 1-100. Tidak hanya itu, mereka juga menampilkan perubahan dari peringkat tahun sebelumnya.

Selain itu, berdasarkan informasi dari Global Innovation Indax Database, Indonesia berada di peringkat 54 untuk World Most Innovative Countries 2024. Sementara Singapura berhasil menduduki peringkat ke-4.

"Kita berharap akan ada proses informasi pengalaman yang bisa memberikan penguatan pada SDM di Pemprov Jawa Timur. Tentu kita berharap semua akan memberikan layanan terbaik bagi birokrat di Jawa Timur yang seterusnya memberikan kesejahteraan pada masyarakat," kata Khofifah.

"Kita berharap transformasi positif dari berbagai pengalaman Singapura untuk birokrat yang ada di Jawa Timur. Harapan kita tentu kualitas SDM kita akan membaik, pelayanan publiknya membaik, dan kesehatan masyarakat Jawa Timur juga meningkat," lanjutnya.

Ia mengatakan, nantinya akan ada kunjungan balik dari Pemprov Jatim ke Singapura pada November 2025. Di mana Singapura akan memberikan short course untuk tim manajemen kesehatan di rumah sakit dan para kepala sekolah.

"Kemudian short course untuk investasi dan birokrasi. Jadi ini reformasi birokrasi. Kita berharap transformasi pengetahuan dan pengalaman yang baik dari Singapura untuk melakukan penguatan inovasi, penguatan daya saing, dan talent ranking untuk semua birokrat kita, kepala sekolah, dan layanan kesehatan," pungkasnya.

Sementara Kwok Fook Seng mengatakan, kedatangannya adalah untuk bertukar pengalaman dan keilmuan. Pasalnya dari sisi ekonomi, Jawa Timur merupakan salah satu penopang utama perekonomian Indonesia dengan kontribusi lebih dari 14,42 persen PDB nasional. 

Tidak hanya itu, pertumbuhan ekonomi Jawa Timur pada Triwulan I tahun 2025 mencapai 5,00 persen (year-on-year), lebih tinggi dari pertumbuhan nasional sebesar 4,87 persen.

"Hari ini saya membawa beberapa delegasi dari SMP untuk menyaksikan langsung perkembangan yang ada di Jawa Timur sebagai basis ekonomi terbesar nomor dua di Indonesia," tutur Kwok.

Dalam kunjungannya ke Jawa Timur, pihaknya juga mendatangi Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE dan juga ITS. Sehingga mereka dapat melihat center of excellence di Jawa Timur.

"Dialog ini kami lakukan karena kami ingin menyambut kerja sama yang lebih erat antara Jawa Timur dan Singapura. Terima kasih atas sambutannya dan kami menunggu kedatangan ibu di Singapura," tutupnya. *****

Berita Terkini