Kedua, filosofi 'leave nothing but footprints' yang dinilai benar-benar nyata.
“Saya sangat tersentuh melihat banyak pelari yang tidak hanya berlari, tapi juga turut memungut sampah di sepanjang rute,” ujarnya.
Aktivitas ini menghadirkan pemandangan yang menginspirasi, menjaga kebersihan lingkungan sembari tetap menikmati segarnya udara pagi.
Melalui Samator EnviRUNment, sebagai seorang runner, ia percaya bahwa komunitas pelari punya potensi besar menjadi agen perubahan.
Kalau semakin banyak runners yang sadar akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan, maka gerakan ini disebut bisa menjadi budaya yang berdampak luas.
“Bukan hanya di event seperti EnviRUNment ini, tapi juga dalam kebiasaan sehari-hari, seperti tidak membuang sampah sembarangan, memilih produk ramah lingkungan, atau bahkan menginspirasi orang di sekitarnya. Kesadaran itu menular, dan runners bisa jadi titik awalnya,” ungkapnya.