SURYA.CO.ID - Pakar Mikroekspresi, Kirdi Putra, yakin penyebab kematian diplomat muda Arya Daru Pangayunan karena dibunuh.
Ia menyebut, kondisi seseorang yang mengakhiri hidupnya tidak akan tertata rapi saat ditemukan.
“Enggak, enggak, enggak ujuk-ujuk tiba-tiba selesai gitu aja. Pasti ada bocoran-bocoran kecil tapi orang enggak ngeh aja biasanya yang baru nyambung setelah dia bunuh diri."
"Kalau terlihat dari gerak-geriknya itu saya tidak bisa melihat bahwa dia ada intensi buat itu,” kata Kirdi, dikutip SURYA.CO.ID dari tayangan di YouTube SindoNews TV.
Dia pun menyoroti kondisi jasad Arya Daru yang kondisi kepalanya terlilit lakban.
“Nah, kalau bayangkan bahwa kita melilit enggak usah pakai lakban deh, pakai tisu gulung aja dililit butuh waktu lama loh dan sulit loh."
"Dan itu pasti seseknya itu membuat tubuh itu enggak karuan gerakannya,” ujarnya.
“Dan ini masih terbungkus rapi di dalam selimut."
"Rapi juga, apa namanya lakbannya di muka. Nah, buat saya ini sangat kasus yang cukup absurd dan arahnya sebagian besar sudah kecil untuk bunuh diri,” ujar Kirdi.
Kirdi menambahkan bahwa seseorang akan terlihat dari gerak-gerik kebiasaan sehari-harinya. Jika terlihat janggal, maka akan terlihat ada sesuatu yang sedang dialaminya
Baca juga: Jamin Tabiat Arya Daru 100 Persen Normal, Kakak Ipar Jawab Ini saat Ditanya Penyebab Kematiannya
Selain Kirdi Putra, sahabat Arya Daru di KBRI Myanmar, Sodirin, juga menyakini temannya tidak melakukan bunuh diri.
Ia mengenal Arya Daru sebagai sosok yang tak neko-neko.
“Kalau bunuh diri saya enggak percaya."
"Enggak percayanya karena orangnya baik sih, tidak minum alkohol, tidak punya riwayat yang buruk,” kata Sodirin.
Daru juga sosok pekerja keras.