SURYA.co.id, SURABAYA - Bergabung komunitas bisa menjadi wadah bagi perempuan untuk bisa berkumpul dan berbagi pengetahuan serta minat masing-masing.
Hal ini diamini oleh Rosma Yuliani, Ketua Komunitas Click and Chic, sebuah komunitas perempuan di Surabaya yang hadir sejak 2015 lalu.
Dalam membangun sebuah komunitas bisa menjadi ruang tanpa batas dalam membahas banyak hal dan fokus pada pengembangan kemampuan interpersonal, dan pengetahuan diri.
“Menjalin dengan sesama teman di mana kita bisa sharing tentang banyak topik. Gaya hidup, keluarga, kuliner, diskusi talkshow, bahkan kondisi pasar global dan politik, kita juga pernah menggalang donasi,” sebutnya didamping dua anggota komunitas, Selasa (6/5/2025).
Ada satu hal yang ia tekankan adalah chemistry dalam merawat komunitas, sehingga memunculkan rasa nyaman kekeluargaan, saling memahami dan saling mendukung.
Pada momen global untuk merayakan peran perempuan seperti Hari Kartini, Hari Ibu maupun Hari Perempuan Sedunia, menjadi sebuah refleksi dan simbol apresiasi atas peran perempuan dalam berbagai sektor.
Hal ini juga dimanfaatkan oleh Komunitas Click and Chic untuk menggelar berbagai acara, sekadar berkumpul maupun berkegiatan sosial.
“Kami kerap mengisi moment tertentu dan menunjukan budaya dan peran perempuan di berbagai bidang. di satu sisi juga menjalin persahabatan tulus apa adanya. Dengan energi yang sama dan berkegiatan positif,” ujarnya.
Membenarkan hal tersebut, anggota komunitas Dwi Santy menilai membangun komunitas yang positif juga memiliki dampak besar bagi kualitas hidup.
Sebab dengan menjalin interaksi sosial yang baik sangat penting untuk kesehatan mental dan emosional.
Apalagi, lanjutnya, seiring berjalannya waktu, circle pertemanan juga semakin mengerucut.
Ada banyak faktor, seperti dihadapkan dengan berbagai rutinitas padat.
“Kenapa saya bilang kita tulus apa adanya, karena di antara kita harus bisa saling memahami, menghargai, memaklumi, juga mengajak perempuan berdaya,” ujar Santy.
Menambahkan hal itu, Rosma menyebut peran komunitas sangat penting, terlebih bagi usia dewasa paruh baya.
Seiring bertambahnya usia, lingkaran sosial mulai menyempit.
“Kita harus punya koneksi, punya teman, memang semakin usia circle mengecil jadi cari yang seenergi sefrekuensi. Supaya kita tidak merasa sendiri karena semakin tua yang kami takutkan adalah feeling lonely, jadi kita harus jalin pertemanan yang semakin erat dan saling peduli,” sebutnya.
Anggota komunitas Mega Hadiatmoko turut menekankan tentang pemberdayaan perempuan, salah satunya melalui peran komunitas untuk mendorong koneksi dan kontribusi.
Apalagi komunitas beranggotakan belasan perempuan ini memiliki anggota dengan latar belakang berbeda-beda, sehingga menerapkan inisiatif dari berbagai sektor.
Dari dimulai pada kecintaan terhadap fesyen hingga topik-topik relevan lainnya.
“Perempuan harus melek berbagai informasi, menjalin banyak koneksi, upgrade skill, istilahnya perempuan ngumpul-ngumpul itu bukan ghibah tapi bagaimana terus belajar ya salah satunya melalui komunitas,” ucap Mega.
Oleh karenanya, memasuki usia satu dekade ini, diharapkan Komunitas Click and Chic ini dapat berkontribusi pada berbagai kegiatan dan dapat menjadi lebih aktif bagi sesama anggota maupun masyarakat.
“Karena obrolan kami banyak topik dengan latar belakang beragam, harapannya bisa saling membantu dan tidak sekadar kumpul tapi perempuan empowerment,” ungkapnya.