SURYA.CO.ID, TRENGGALEK - Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Brantas melakukan sejumlah penanganan setelah insiden tanah longsor pada lapisan shotcrete di luar Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bagong, di Kecamatan Bendungan, Kabupaten Trenggalek.
PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) BBWS Brantas, Senna Ananggadipa Adhitama menjelaskan, longsor tersebut terjadi akibat hujan 3 hari berturut-turut yang menyebabkan kondisi tanah mengalami kejenuhan.
Luasan shotcrete yang terdampak longsor mencapai 2.000 meter persegi berada di luar area main dam atau bendungan utama.
"Kami telah melakukan pengupasan material yang terdampak longsor. Selain itu kawasan yang terdampak longsor bukan konstruksi utama bendungan," kata Senna, Rabu (5/3/2025).
Namun demikian BBWS tetap melakukan penanganan optimal dengan mengubah desain tebing shotcrete Bendungan Bagong dengan melakukan pelandaian bukit.
Namun langkah tersebut masih dalam perencanaan sembari menunggu hasil desain dari Komisi Keamanan Bendungan (KKB). "Kemungkinan desain tebingnya akan dilandaikan. Jadi nanti bukitnya akan dikeruk," jelasnya.
Dalam kesempatan itu, Senna menjelaskan progress pembangunan PSN Bendungan Bagong Trenggalek telah mencapai 52 persen dengan target penyelesaian pada 2026.
Senna tetap optimistis meski sempat terjadi longsor, proyek Bendungan Bagong tetap akan selesai tahun 2026.
"Rencana penyelesaian tetap pada 2026 mendatang. Dan saat ini progress pembangunan sudah 52 persen," pungkasnya. *****