"Paket C," ungkap Empan Supandi.
"Kenapa bapak bikin paket C waktu itu?" tanya Dedi lagi.
"Karena kami ingin menambah wawasan. Bayar sampai Rp 1 juta," jawab Pak Empan.
"Termasuk manusia langka bapak, paket C bayar," imbuh Dedi.
Berbekal ijazah Paket C, Pak Empan diminta mengajar di Mts tersebut.
Ia diminta langsung oleh pemilik yayasan.
Awalnya, Pak Empan diminta mengajar mata pelajaran olahraga.
"Bapak ngajar olahraga ngajarnya gimana?" tanya Kang Dedi.
Baca juga: Perjuangan Supandi Guru MTs Jalan Kaki 11 Km demi Mengajar, 14 Tahun Guru Honorer Digaji Rp 192 Ribu
"Ya mungkin secara lari-lari, yang penting anak sehat, ngajar lari, voli, main bola," imbuh Empan.
"Olahraga kan bukan hanya praktek, ada teorinya. Bapak bisa teori olahraga. Cara bapak mengajar gimana? kan bapak enggak pernah sekolah pendidikan," tanya Kang Dedi.
"Ya secara mengembangkan aja. Misalnya tentang olahraga apa, saya sampaikan, saya jelaskan (dari buku)," jawab Empan.
Setelah olahraga, Empan Supandi beralih mengajar mata pelajaran sejarah kebudayaan islam dan pendidikan kewarganegaraan.
Kemudian di tahun selanjutnya, Empan Supandi diminta mengajar mata pelajaran bahasa Inggris.
Mengetahui Pak Empan mengajar bahasa Inggris, Kang Dedi kembali tersentak.
Terlebih Empan mengurai caranya bisa berbahasa Inggris meski cuma lulusan setara SMA.