Di sisi lain, sebagai hub utama Indonesia timur sekaligus memposisikan diri sebagai gerbang nusantara baru, Jawa Timur menyadari bahwa konektivitas menjadi pilar penting dari industrialisasi. Karenanya, insfrastruktur yang efisien dan terintegrasi dalam sektor transportasi dan logistik menjadi sangat penting.
"Konektivitas menjadi hal penting yang tidak bisa bisa dielakkan dalam industrialisasi, maka infrastruktur juga terus kami upayakan secara maksimal, ini khususnya di jalur lintas selatan" tegasnya.
"Kami juga provinsi dengan bandara yang terbanyak, terakhir ada Bandara Dhoho di Kediri yang dibangun Gudang Garam," tambah Adhy.
Adhy menuturkan, bahwa Pemprov Jatim terus mendorong digitalisasi di seluruh sektor untuk menghadapi tantangan, sekaligus mempermudah layanan bagi masyarakat.
Sebagai komitmen untuk mempercepat transformasi digital, lanjutnya, Pemprov Jatim mewujudkannya melalui kehadiran Majapahit Digital.
"Sebuah portal digital dalam hal layanan publik dan administrasi pemerintahan berbasis website dan mobile," ungkapnya.
Tidak berhenti di situ, Adhy menyampaikan, bahwa di sektor lingkungan hidup, Pemprov Jatim juga telah meluncurkan berbabagi program pengelolaan limbah industri, perlindungan ekosistem dan upaya pengurangan emisi karbon.
Upaya nyata itu terwujud dengan berdirinya Pusat Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun (PPSLB3).
"Kami memiliki Pusat Pengelolaan Sampah dan Limbah Bahan Berbahaya dan Beracun yang dikelola oleh PT Pratama Jatim Lestari (PJL) yang terletak di Kabupaten Mojokerto," ucapnya.
Di kesempatan yang sama, orang nomor satu di Jawa Timur ini juga menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PII, atas dipilihnya Provinsi Jawa Timur, utamanya Kota Surabaya, sebagai lokasi seminar prestisius ini.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras menyukseskan seminar internasional ini.
"Hari ini kami terima kasih PII berkegiatan di Jawa Timur, ini menjadi tonggak buat kami untuk bisa mengoptimalkan resources kami di keinsinyuran untuk bisa seoptimal mungkin memberikan kontribusi bagi akselerasi pembangunan di Jawa Timur, khususnya industri yang berkelanjutan dalam rangka menuju Indonesia emas 2045," pungkas Adhy.(*)
➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID