Ia mengaku telah tinggal selama 30 tahun di kebun tersebut sekaligus menjaga dan menempati perkarangan.
Mbah Budiman lalu mendirikan gubuk sederhana dan sangat kecil.
Gubuk tersebut tampak beralaskan tanah.
Bangunan semi permanen ini hanya berisi tempat tidur dan lemari.
Kamar mandi juga terbuka tanpa ada atap.
Sedangkan dinding gubuk hanya triplek dan hebel tanpa pintu.
Jual Cacing untuk Uang Makan
Ia bercerita, sehari-hari mencari cacing di sungai untuk dijual.
Uang tersebut digunakannya untuk membeli makan.
"Paling lima liter cacing harganya Rp15 ribu," katanya.
Beberapa Hari Kosong
Namun, curah hujan yang tinggi membuat sungai meluap.
Akhirnya, ia pun tidak mendapatkan cacing sama sekali.
Mbah Budiman pun tidak mendapatkan penghasilan sama sekali.
"Cuma sekarang banjir itu kali itu, daritadi nyari sampai Bekasi, Cikarang, Tambun, balik lagi kosong," katanya.