SURYA.CO.ID, KOTA KEDIRI - Empat komplotan perampok yang diduga membobol minimarket di kawasan Kelurahan Ngronggo, Kota Kediri, Jawa Timur (Jatim), berhasil diringkus oleh Polres Kediri Kota pada Kamis (7/11/2024) dini hari.

Mereka diketahui sebagai residivis dalam beberapa kasus sebelumnya. 

Perampokan ini terjadi pada Minggu (3/11/2024), saat empat pelaku mendatangi minimarket di kawasan Ngronggo.

Dalam aksinya, keempat pelaku mengancam dua karyawan yang berjaga dengan parang dan sebuah senjata api yang belakangan diketahui merupakan airsoft gun.

Mereka memaksa para karyawan tersebut untuk menunjukkan lokasi brankas uang. 

Setelah mendapatkan uang tunai lebih dari Rp 41 juta, keempat pelaku langsung kabur menggunakan mobil yang plat nomornya telah diganti untuk menghindari identifikasi.

Kasat Reskrim Polres Kediri Kota Iptu M Fatur Rozikin mengatakan, pihaknya langsung bergerak cepat setelah menerima laporan dari korban. 

"Kami lakukan penyelidikan mendalam, dan mengumpulkan bukti serta keterangan saksi untuk melacak keberadaan para pelaku," kata Iptu M Fatur Rozikin saat dikonfirmasi, Kamis.

Dalam proses penyelidikan, Satreskrim Polres Kediri Kota akhirnya berhasil mengidentifikasi empat tersangka berinisial AR, YG, DD dan WS yang semuanya merupakan warga Kabupaten Nganjuk. Keempatnya ditangkap di lokasi terpisah.

Iptu Fatur menjelaskan, para pelaku ini merupakan residivis dalam beberapa kasus berbeda sebelumnya. 

"Mereka memang sudah pernah terlibat dalam aksi-aksi kriminal sebelumya. Kejahatan ini bukan yang pertama bagi mereka," ujar Iptu Fatur.

Bahkan menurut Iptu Fatur, komplotan perampok ini sudah merencanakan aksi perampokan tersebut sejak masih berada di dalam Lapas.

Pihak kepolisian juga berhasil mengamankan beberapa barang bukti dalam penangkapan tersebut, termasuk kendaraan yang digunakan untuk melarikan diri serta airsoft gun yang digunakan pelaku untuk menakut-nakuti korban.

Kini, keempat tersangka telah dibawa ke Mapolres Kediri Kota untuk menjalani proses hukum lebih lanjut. 

"Kami akan terus dalami motif mereka dan kemungkinan adanya jaringan kriminal lain di balik aksi ini. Proses hukum akan dilakukan sesuai aturan yang berlaku," jelas Iptu Fatur.

➢ IKUTI UPDATE BERITA MENARIK LAINNYA di GOOGLE NEWS SURYA.CO.ID