SURYA.CO.ID - Ada kisah haru di balik pembagian nasi kotak program makan bergizi dari pemerintah di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kota Baru, Kota Serang, Banten.
Seorang siswa kelas 2, Keyla, memilih membawa pulang nasi kotak tersebut daripada memakannya bersama teman-teman di sekolah.
Ia kemudian terdiam melihat teman-temannya lahap menyantap makanan yang dimasak oleh koki dari Satuan Brimob Polda Banten.
Petugas kepolisian dari Kepolisian Daerah (Polda) Banten yang melihat Keyla hanya terdiam saja, menawarkan untuk menyantap makanan yang telah diberikan.
Namun, Keyla menolak.
Ia hanya mengambil air mineral dan pisang.
Sementara nasi kotak berisikan tahu, tempe, telur, ikan, sayur dan susu UHT kembali ditutup untuk dibawa pulang.
"Enggak dimakan (nasi kotak), buat dibawa ke rumah, buat Ibu," kata Keyla, dikutip dari Kompas.com.
Kapolda Banten Irjen Pol Suyudi Ario Seto mengatakan, tidak mempermasalahkan adanya siswa yang membawa pulang makan yang diberikan untuk disantap di rumah.
Suyudi menduga, anak tersebut dalam kondisi masih kenyang karena sebelumnya sudah makan.
"Kalau memungkinkan untuk dibawa, ya tidak masalah. Silakan saja dibawa yang penting betul-betul diyakinkan masih dalam keadaan yang baik."
Baca juga: Sosok Salma Anak Pengepul Sampah Bisa Kuliah Gratis di UI, Perjuangan Mati-matian Meski Diremehkan
"Jangan sampai nanti di rumah tidak dimakan malah jadi basi. Selama masih bisa dimakan silakan," ujar Suyudi.
Ke depan, kata Suyudi, makanan yang diberikan dapat disantap oleh anak langsung guna meningkatkan gizi dan mencegah stunting.
Selain itu, program yang diinisiasi Presiden Prabowo Subianto itu juga dapat meringankan beban orangtua.
"Dengan gizi yang baik dan cukup ini output-nya tingkat kecerdasan anak meningkat, dan tidak ada lagi stunting di wilayah Banten," kata Suyudi.