Deny Widyanarko Siap Mundur dari Jabatan Bupati Kediri Jika Program Tidak Terlaksana

SURYA.co.id, KEDIRI - Cabup Pilkada Kediri 2024 nomor urut 1, Deny Widyanarko, menegaskan komitmennya untuk memajukan Kabupaten Kediri dalam sesi debat, Kamis (24/10/2024) lalu.

"Setelah debat ini, kami akan menjelaskan langkah-langkah program pembangunan yang kami tawarkan, yaitu alokasi dana Rp 300-500 juta per dusun. Program ini akan kami realisasikan dengan tanggung jawab penuh," katanya usai debat. 

Deny juga menambahkan jika dalam dua tahun ke depan program mereka tidak berjalan sesuai rencana, pihaknya siap untuk mundur sebagai Bupati Kediri.

Deny menggarisbawahi pentingnya peningkatan program-program yang telah ada, serta perbaikan terhadap yang kurang berhasil.

"Kami berkomitmen untuk mendorong Kabupaten Kediri agar lebih baik dibandingkan dengan daerah lain, serta berdoa agar suatu saat Kediri dapat menjadi ibu kota provinsi baru di Mataraman," lanjutnya.

Dari pengalamannya berkunjung ke rumah warga, Deny mencatat adanya kesenjangan antara janji dan realisasi.

Menurutnya seringkali, bantuan yang diberikan tidak sesuai spesifikasi.

"Meskipun UMKM mendapat dukungan, pendekatan yang kurang dari petugas membuat mereka sulit naik kelas dan berkembang," tambahnya.

Deny juga menilai keberhasilan yang sering dipublikasikan selama ini hanya merupakan ‘katak dalam tempurung’.

Dengan maksud, bila dibandingkan dengan daerah sekitar, Kabupaten Kediri masih kalah jauh tertinggal.

"Debat ini menjadi momentum untuk mengungkap fakta tersebut dan menunjukkan bahwa sudah saatnya kita mengganti bupati," ujarnya.

Dia menekankan bahwa kepemimpinannya akan berfokus pada percepatan pembangunan, menjadikan Kediri sebagai episentrum kekuatan ekonomi di Jawa Timur.

Deny Widyanarko bertekad membawa perubahan dan menciptakan kabupaten yang lebih maju, dengan program-program yang nyata dan dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.

"Dengan langkah-langkah yang tepat, kita bisa menjadikan Kediri sebagai kekuatan ekonomi yang sejati," tutup Deny.