Berita Trenggalek

Dugaan Keracunan di Ngantru Trenggalek, Dinkes Dalduk KB: Sampel Makanan Dikirim ke Dinkes Jatim

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

RSUD dr Soedomo Trenggalek, tempat dirawatnya 7 korban diduga keracunan asal Kelurahan Ngantru, Kecamatan/Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur.

SURYA.co.id, TRENGGALEK - Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes Dalduk KB) Trenggalek menindaklanjuti dugaan keracunan jemaah pengajian di Kelurahan Ngantru.

Insiden dugaan keracunan menyebabkan seorang warga, N, perempuan berusia 47 tahun meninggal dunia.

Kadinkes Dalduk KB Trenggalek, Sunarto mengatakan acara keagamaan tersebut diselenggarakan di salah satu rumah warga dengan jumlah mencapai 130 orang, pada Rabu (9/10/2024).

Baca juga: 7 Warga Ngantru Trenggalek Diduga Keracunan, 1 Orang Meninggal Dunia

"Ada beberapa yang mengalami gejala (keracunan), yang terdata di kami ada 98 orang di mana ada delapan orang yang rawat inap di Rumah Sakit. Ada satu anak usia 11 tahun lainnya dewasa," kata Sunarto, Selasa (15/10/2024).

Dalam pengajian tersebut, jemaah mendapatkan makanan berupa nasi kotak yang berisi nasi, kering tempe, telur balado, dan mie.

Selain itu jemaah mendapatkan makanan ringan berupa roti isi ayam, kemudian roti bolu dan air mineral.

"Keesokan paginya kita mendapat laporan dari salah satu warga yang kebetulan warga tersebut adalah juga bekerja di Puskesmas (tentang dugaan keracunan). Kemudian kita segera turun ke sana untuk investigasi ke lokasi," jelasnya.

Dari situ ada 43 warga yang mengeluh demam, muntah, hingga diare, lalu seiring pendataan yang dilakukan ditemukan 98 pasien dengan gejala yang sama.

Mereka berobat ke sejumlah fasilitas kesehatan dan 8 orang di antaranya harus mendapatkan perawatan di RSUD dr Soedomo Trenggalek.

"Dari situ kemudian kita lakukan pengamanan sampel makanan kita masukkan sesuai dengan prosedur dan disimpan di suhu 2 sampai dengan 8 derajat Celsius," lanjut Sunarto.

Sampel makanan tersebut telah dikirimkan ke Balai Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLK) Surabaya dengan pengawasan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur.

"Kita masih nunggu nanti hasil lab sampel makanan itu, mudah-mudahan hasilnya bisa segera keluar, tapi rata-rata butuh waktu 2 sampai 3 minggu," jelasnya.

Sunarto memastikan dari 8 orang yang dirawat di RSUD dr Soedomo Trenggalek, 6 orang sudah sembuh, 1 pasien meninggal dunia, dan 1 pasien dijadwalkan pulang pada Selasa (15/10/2024).

Berita Terkini