SURYA.CO.ID - Beginilah nasib Sadira, sopir bus maut Trans Putera Fajar yang kecelakaan di Ciater, Subang, Jawa Barat pada Sabtu (11/5/2024).
Kecelakaan terjadi ketika bus membawa rombongan siswa SMK Lingga Kencana, Depok, Jabar.
Sadira mengaku, menjadi orang terakhir yang dievakuasi dan kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Subang.
"Saya terakhir dievakuasi karena posisi saya tergencet bus, tidak bisa ditarik," ujarnya, dikutip dari YouTube Kompas TV.
Di tengah kondisi saat ini, ia berulang kali mengucapkan maaf.
”Mohon maafkan saya untuk yang telah meninggal dan terluka pada saat saya bawa (bus)."
"Saya mohon maaf yang sebesar-besarnya," ucapnya.
Ia menceritakan, peristiwa kelam itu bermula saat rem busnya tak berfungsi.
Laju bus tak terkendali karena kontur jalan menurun.
Sadira lantas mencari jalur penyelamat, tetapi tak menemukannya.
Dia akhirnya memutuskan membanting setir ke kanan untuk menghindari jatuhnya korban yang lebih banyak.
"Dalam pemikiran saya, kalau saya teruskan melalui jalan raya, otomatis banyak kendaraan yang tersambar."
"Akhirnya saya punya inisiatif harus dibuang (banting setir)," ungkapnya.
Keputusan tersebut juga diambil dengan harapan laju busnya terhenti setelah menabrak tiang listrik yang ada di depannya.
"Di depan saya ada tiang listrik, agar kendaraan bus itu berhenti, terpaksa saya putar ke kanan dan setelah itu saya sudah tidak tahu apa yang terjadi lagi," tuturnya.