SURYA.CO.ID SAMPANG - Tren jumlah warga terjangkit nyamuk Demam Berdarah Dangue (DBD) di Kabupaten Sampang, Madura terus mengalami kenaikan, Jumat (3/5/2024).
Data yang ada, pada triwulan pertama 2024, ada sebanyak 133 kasus DBD. Kemudian melonjak drastis pada April 2024 yakni, 260 kasus.
Data tersebut berdasarkan laporan dari setiap Puskesmas di Sampang ke Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) setempat.
Kemudian dari 22 Puskesmas rata-rata menangani kasus DBD. Namun yang paling tinggi di Puskesmas Camplong sebanyak 55 kasus, sedangkan terendah di Puskesmas Pulau Mandangin, 0 Kasus.
Kepala Dinkes KB Kabupaten Sampang Abdulloh Najich mengatakan bahwa, di tengah melawan kasus DBD, pihaknya selalu melakukan Rapat koordinasi (Rakor) bersama Pj Bupati dan pihak-pihak lain.
Hal itu dilakukan untuk mengambil langkah dan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di setiap desa ataupun rumah-rumah.
"Kuncinya sekarang yakni, pemberantasan sarang nyamuk, cuma kami lebih intensif berkoordinasi supaya langkah dan upaya itu terkendali," ujarnya.
Menurutnya, kenaikan kasus DBD tidak hanya di Sampang saja, melainkan seluruh indonesia juga mengalami kondisi yang sama.
"Program PSN kini tengah masih dilakukan karena memang trendnya naik, meliputi sosialisasi, abatisasi, kerja bakti, satu rumah satu pemantau jentik nyamuk," pungkasnya. Hanggara Pratama
Kantor Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes KB) Kabupaten Sampang, Madura.