SURYA.co.id - Rafi Pratama Adik Via Vallen belakangan jadi sorotan, kerena dugaan menggelapkan sepeda motor.
Perbuatan Raffi Pratama pun menyeret nama keluarga besar Via Vallen.
Raffi Pratama yang sebelumnya sempat menghilang dan tak bisa dihubungi, kini akhirnya muncul untuk bertanggung jawab dan memberikan klarifikasi.
Menurut Raffi Pratama, kasus penggelapan motor yang menyeret namanya itu tidak ada sangkutpautnya dengan keluarga, khususnya sang kakak Via Vallen.
Diketahui, kasus dugaan penggelapan motor oleh Raffi Pratama bermula ketika belasan orang mengaku dari Aliansi Arek Sidoarjo mendatangi rumah Via Vallen di Sidoarjo.
Sejak kasus ini muncul ke publik, media sosial Via Vallen pun disorot warganet.
Mengaku tidak tahu menahu, penyanyi asal Surabaya itu justru mengungkap hubungannya dengan keluarga tidak sedekat dulu.
Kasus Berakhir Damai
Kasus penggelapan sepeda motor yang diduga dilakukan Raffi Pratama dik Via Vallen berakhir damai.
Raffi mengganti uang seharga sepeda motor kepada Adyt Rp 18,5 juta.
Adyt, pemilik motor pun akhirnya mencabut laporan polisi di Polsek Tanggulangin, Sidoarjo.
Rafi Pratama juga mengaku bersalah.
"Saya mengakui bahwa saya yang salah, dan ini merupakan masalah pribadi saya."
"Kasus ini tidak ada sangkut pautnya dengan keluarga," kata Rafi kepada awakmedia di Sidoarjo, Kamis (25/4/2024).
Rafi disebut sempat tak bisa dihubungi oleh Adyt.
Ia bahkan dikabarkan menghilang hingga dua bulan lamanya.
Ketika muncul memberikan klarifikasi, Rafi mengaku tak berniat melarikan diri.
"Sebenarnya saya tidak lari dari tanggung jawab masalah penggelapan sepeda motor milik Adyt."
"Namun, selama dua bulan saya mencari orang lain yang menggelapkan sepeda motor tersebut," ujarnya.
Rafi mengaku sempat ditegur keluarga.
Sebagai bentuk pertanggungjawaban, Rafi memberi uang ganti rugi kepada Adyt sebesar Rp 18,5 juta, seharga motor yang diperkarakan.
"Ini murni masalah pribadi saya sendiri, dan saya sudah minta maaf ke keluarga."
"Dengan kesalahan itu saya bertanggung jawab dan memberikan ganti rugi Rp 18,5 ke Mas Adyt senilai harga sepeda motor itu," pungkas Rafi.
Perdamaian tercapai setelah pihak keluarga Via Vallen dan pelapor bernama Adyt, anggota Aliansi Arek Sidoarjo, menjalani mediasi dengan difasilitasi Polsek Tanggulangin, Sidoarjo.
"Udah selesai, damai, aman dan terkendali," kata Kapolsek Tanggulangin Kompol I GP Atmagiri, saat dikonfirmasi, Kamis (25/4/2024).
Atmagiri mengatakan, RF, juga telah mengganti sepeda motor milik pelapor yang diduga sudah digelapkannya, dengan sejumlah uang.
Tak hanya itu, laporan terhadap RF, yang sempat dilayangkan pihak Adyt dengan dugaan penggelapan juga sudah dicabut.
"Laporan sudah dicabut," ujarnya.
Sementara itu, penasihat hukum Aliansi Arek Sidoarjo Bramada Pratama Putra mengatakan, mediasi yang berjalan selama satu jam itu dihadiri langsung oleh Adyt, RF dan ayahnya.
Hasilnya, RF bersedia membayar uang ganti rugi kepada pelapor dengan nominal Rp 18,5 juta.
"Mediasi tadi Alhamdulillah berjalan lancar, pihak dari terlapor atau saudara RF ini tadi bersedia untuk mengganti uang sejumlah harga motor, nominalnya Rp 18,5 juta," kata Bramada.
Selain itu, kata Bramada, kedua belah juga menandatangani surat pernyataan tak akan memperpanjang masalah ini lagi
Laporan polisi yang sempat dilayangkan pihakhya juga dicabut.
"Sudah tuntas dan tadi sempat saling minta maaf, dari saudara RF minta maaf ke Adyt. Jadi untuk kedepannya sudah tidak ada apa-apa lagi, sudah selesai," pungkasnya.
Via Vallen Curhat Tabungan Terkuras
Dikaitkan dengan kasus sang adik, pedangdut Via Vallen justru membuka hubungannya dengan keluarga.
Via Vallen mengaku tabungannya dikuras dan menderita.
Karena itu, Istri Chevra Yolandi memutuskan sengaja menjauh dari keluarganya.
Via Vallen menyampaikan hal tersebut dalam unggahan di akun Instagramnya.
"Aku ada di lingkungan orang-orang yang egois. Orang-orang yang secara psikologi, ciri-cirinya seperti pengidap NPD (Narcissistic Personality Disorder)," tulisnya memulai cerita.
"Jadi mau semenderita apa pun kita, mereka gak akan peduli. Kalo diomong pun yang ada malah jadi adu nasib, dan itu capek," tambahnya.
Via merasa bantuannya selama ini pada keluarganya sering disalahgunakan.
Itu menjadi pemicu kesabarannya habis.
"Namanya manusia itu pasti punya batas sabar. Mau sedekat apa pun hubungannya, kalo kita udah bantu, tapi bantuan kita disalahgunakan terus dan itu terjadi berulang-ulang, lama-lama ya capek juga," curhatnya.
Akibatnya, Via menderita hingga meragukan statusnya sebagai anak di keluarganya.
"Sampe aku ini mikir, di rumah itu statusku beneran anak kandung apa bukan? Kok dari dulu hobi banget bikin menderita, dan sampe aku setua ini masih belum sadar juga," tukasnya lagi.
Ia kini membenarkan menjauhi keluarganya karena lelah dengan kelakuan mereka.
"Terus aku berontak dengan MENJAUH malah dibilang udah berubah karena berumah tangga? Demi Allah deh kalo kelakuannya bener, mau sampe kisut akunya," terangnya geram.
Meski kesal, Via akan bersedia membantu keluarganya asalkan untuk kepentingan yang jelas.
"Selama di tabungan masih ada isinya bakal bantuin kok. Tapi ini kalo bantuin lagi, terus bantuannya dipake apa dulu? Ngenes gak loh jadi aku," imbuhnya.