"Berdasarkan laporan dari keluarga korban, kami melakukan serangkaian penyelidikan. Mengumpulkan bukti-bukti dan meminta keterangan saksi-saksi," kata Tony.
Hasil dari penyelidikan tersebut, petugas berhasil mengungkap bahwa ketiga korban sengaja dibakar oleh pelaku, EDP.
"Pelaku kami tangkap pada Kamis (21/3/2024), dalam perkara dugaan tindak pidana kekerasan terhadap anak yang mengakibatkan meninggal dunia dan atau dengan sengaja menghilangkan nyawa orang lain," ujar Tony.
Pelaku ditangkap untuk diproses secara hukum. Petugas juga telah menyerahkan surat perintah penangkapan kepada keluarga tersangka.
Santri Tewas Dianiaya di Kediri
Kasus penganiayaan di kalangan santri juga sempat terjadi di Kediri, Jawa Timur.
Santri di salah satu pondok pesantren Kediri, yaitu Bintang Balqis Maulana (14), santri asal Afdeling Kampunganyar, Dusun Kendenglembu, Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, dinyatakan tewas.
Balqis dipulangkan ke rumah nya, namun pihak keluarga masih memiliki banyak pertanyaan karena sebelumnya dikabarkan bahwa Balqis meninggal akibat terpeleset di kamar mandi.
Kakak korban (Mia Nur Khasanah) semakin bersikeras untuk membuka kain kafan adiknya karena keluarga melihat adanya ceceran darah dari keranda yang digunakan untuk mengantar adiknya.
Sepupu korban yang membantu pengantaran jenazah pun melarang pembukaan kain kafan dikarenakan mayatnya sudah disucikan.
Namun, akhirnya kain kafan pun dibuka dan ditemukan banyaknya luka dan lebam disekujur tubuh Balqis. Luka-luka tersebut seperti jeratan di bagian leher, hidung patah, bekas bakaran sundutan rokok, dan lebam di bagian wajah hingga dadanya.
Baca juga: Nyambi Jadi Biduan Sejak Kelas 5 SD, Wanita Ini Kini Sukses Jadi Bos Skincare dan Bergelimang Emas
Setelah melihat kondisi Balqis, pihak keluarga melaporkan kasus ini ke Polsek Glenmore, dan jenazah diperkisa lebih lanjut di RSUD Blambangan.
Pemeriksaan di RSUD Blambangan juga didampingi oleh polisi, namun hanya dapat dilakukan visum karena pihak korban menolak dilakukannya otopsi. Hasil visum memang membenarkan bahwa adanya luka dan hasil akan dikirimkan ke Polres kediri dan akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Pria yang disapa Gus Fatih (pengasuh di pondok pesatren) mengaku tidak mengetahui kejadian penganiayaan. Dia hanya tahu bahwa Bintang meninggal karena terpeleset di kamar mandi.
Ibu kandung korban (Suyanti) memiliki bukti yang menggambarkan bagaimana Balqis tidak kuat berada di Pesantren Al Hanifiyah melalui tangkapan layar dari aplikasi WhatsaApp (WA) Balqis dan dirinya. "Sini jemput bintang. Cepat ma ke sini. Aku takut ma, maaaa tolonggh. Sini cpettt jemput," tertulis di pesan WA seminggu sebelum tewas, bahwa Balqis memohon kepada ibunya untuk segera menjemputnya ke Kediri agar dapat keluar secepatnya dari pesantren tersebut.