SURYA.CO.ID, JEMBER - Bupati Jember, Hendy Siswanto menemui S, wanita korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) asal Dusun Krajan, Desa Glundengan, Kecamatan Wuluhan, Selasa (19/3/2024). Bupati Hendy menemui korban yang pulang setelah mendapat perawatan di Puskesmas Wuluhan.
Korban harus menjalani perawatan karena mengalami luka lebam akibat pukulan dari suaminya, Hermawan atau Toheri (51).
Di depan bupati, korban malah berharap suaminya yang sekarang ditahan di Polsek Wuluhan bisa dibebaskan. Alasannya, anaknya di rumah butuh sosok bapaknya.
"Apalagi suami saya itu bapak dari anak-anaknya, mungkin bapak masih sadar. Saya ingin bapak segera pulang ke rumah. Anak-anak masih butuh bapak dan ibunya," ujar korban.
Korban mengaku telah memaafkan perbuatan suaminya yang sekarang menjadi tersangka KDRT. Ia bahkan menganggap kejadian KDRT itu juga berawal kesalahan dirinya yang pergi merantau tanpa pamit kepada suami. "Saya sadar mungkin ini salah saya, kenapa suami saya melakukan hal ini. Saya memaafkan bapak," katanya.
S mengakui telah pergi dari rumah untuk merantau ke Medan, Sumatera Utara selama dua bulan, tanpa meminta izin kepada suaminya. Itulah yang membuat Toheri marah besar.
Bupati Hendy memang mendatangi rumah korban KDRT tersebut, dalam rangkaian Program Jember Bersodaqoh (J-Bersodaqoh) di Ramadhan 1445 Hijriyah.
"Kami mendapat informasi terjadi perselisihan antara suami dan istri. etsuaminya yang diduga menganiaya. Kalau kata istrinya, suaminya baru kali ini memukul," kata Hendy.
Hendy mengatakan Pemkab Jember akan memberikan pendampingan khusus kepada korban KDRT ini, supaya psikologinya bisa kembali pulih. "Selanjutnya ke depan DP3AKB ke bawah akan terus melakukan di pendampingan keluarga. Agar kejadian serupa tidak terjadi lagi," tegas Hendy.
Sementara untuk permintaan korban agar tersangka dibebaskan. Hendy mengaku akan berkoordinasi dengan pihak terkait. Karena banyak hal yang harus dipertimbangkan.
"Kalau dari pengakuan korban baru sekali ini terjadi. Apalagi tadi disampaikan pertimbangan ada tiga anaknya yang masih butuh perhatian bapak dan ibunya," ucapnya.
Sebatas informasi, korban dihajar oleh suaminya hingga mengalami luka lebam di bagian wajah dan tubuhnya. Saat itu, perempuan tersebut ditemukan oleh warga di dalam kandang sapi belakang rumah dengan tangan diikat rantai. ****