Caleg DPR RI Otak Pembunuhan

Ternyata Devara Otak Pembunuhan Indriana Dewi Tak Pernah Daftar Caleg DPR RI, Tante: Duit Darimana?

Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Devara Putri Prananda, tersangka otak pembunuhan Indriana Dewi ternyata tak pernah daftar caleg DPR RI.

SURYA.CO.ID - Fakta baru terungkap dari kasus pembunuhan Indriana Dewi yang diduga didalangi caleg DPR RI Devara Putri Prananda di Bogor, Jawa Barat. 

Pihak keluarga membantah Devara Putri Prananda adalah calon legislatif (caleg) DPR RI Dapil Jabar IX dari partai Gerindra seperti yang terdaftar di KPU. 

Bahkan keluarga kaget saat diberitakan Devara adalah caleg untuk untuk wilayah Sumedang, Majalengka dan Subang.

 R, tante Devara mengakui  sehari-hari keponakan yang biasa disapa Ara itu hanya membantunya menjual nasi kuning.

"Kesehariannya dia enggak ada yang caleg-caleg, kita bisa buktiin, tetangga semua sudah tahu," ucap R ditemui TribunJakarta di rumahnya di kawasan Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Kamis (7/3/2024).

Baca juga: Terjawab Motif Didot Alfiansyah Mau Membunuh Indriana Dewi, Kondisi Asli Caleg DPR Si Dalang Terkuak

Saat membaca berita yang menyebut Devara Putri Prananda adalah Caleg DPR RI, R mengaku sangat kaget.

"Ara itu bukan caleg, kita kaget kok bisa," kata R.

Menurut R, Devara Putri Prananda pernah bercerita kepadanya kalau data-data pribadinya pernah diminta oleh seseorang.

"Ini anak memang pernah cerita, datanya diminta sama temannya, aku enggak tahu temannya siapa," kata R.

Diduga data Devara Putri Prananda dicatut untuk menjadi Caleg DPR RI Partai Garuda.

"Terus tiba-tiba namanya ada di partai itu," ujar R.

"Dia enggak tahu sama sekali," imbuhnya.

R menyebut Devara Putri Prananda bukan berasal dari keluarga yang berada.

Sehingga di matanya tak mungkin Devara Putri Prananda menjadi Caleg DPR RI.

"Anak segitu mau caleg, duit darimana?" ucap R.

"Ini anak bukan dari orang berada," tambahnya.

Sebelumnya, sosok Devara memang tidak dikenal di kalangan Partai Garuda. 

Ketua DPC Partai Garuda Kabupaten Majalengka, Soleh Somantri menyebut Devara Putri Prananda tak serius dalam pencalonannya.

Soleh menyebutkan Devara Putri Prananda tidak pernah berkampanye di Kabupaten Majalengka selama masa kampanye Pemilu 2024.

Bahkan, Devara Putri Prananda juga tidak membentuk tim sukses di kabupaten tersebut.

Tak hanya itu, Devara Putri Prananda juga tidak memasang alat peraga kampanye (APK) dari mulai spanduk, baliho, stiker, dan lainnya di wilayah Kabupaten Majalengka.

Bahkan, Devara Putri Prananda tidak pernah berkomunikasi langsung dengan Soleh yang menjabat sebagai Ketua DPC Partai Garuda Kabupaten Majalengka.

"Kami mencoba membangun komunikasi dengan yang bersangkutan juga tidak direspons, sehingga seperti tidak serius berkampanye di Majalengka," ujar Soleh Somantri saat ditemui di kawasan Jalan KH Abdul Halim, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Selasa (5/3/2024).

Soleh mengakui, sejak ramainya pemberitaan Devara Putri Prananda yang menjadi pelaku utama pembunuhan DPP Partai Garuda langsung mengambil sikap untuk menonaktifkannya.

Bahkan, pihaknya juga mengakui sama sekali tidak mengenal dan tidak mengetahui sosok Devara Putri Prananda yang menjadi Caleg DPR RI dari Partai Garuda di Dapil Jabar IX.

"Sebenarnya, saya juga belum tahu kebenaran dari kasus ini, tetapi kalau melihat namanya, ya, yang itu (Caleg DPR RI dari Partai Garuda di Dapil Jabar IX)," kata Soleh Somantri.

Soleh sendiri mengaku kaget saat mendapat kabar bahwa Devara Putri Prananda terlibat kasus pembunuhan berencana bersama kekasihnya, bahkan hingga menyewa orang untuk menjadi eksekutor.

Namun meski begitu, ajaibnya Devara Putri Prananda bisa mengumpulkan 226 suara.

Perolehan suara itu berdasarkan data real count KPU dengan data masuk 67,38 persen, atau penghitungan 8.366 dari 12.416 TPS, yang dapat dipantau langsung  di laman pemilu2024.kpu.go.id, Minggu (3/3/2024).

Perolehan suara Devara Putri Prananda termasuk lumayan dibanding caleg dari Partai Garuda yang lain.

Dikutip TribunJakarta dari goodkind.id, Devara Putri Prananda mempunyai misi mengusulkan program kesehatan gratis bagi masyarakat yang tidak mampu.

Program ini akan menjamin akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas dan terjangkau, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat.

Keluarga Kurang Mampu

Sosok Devara Putri (kiri dan tengah), otak Pembunuhan Indriana Dewi (kanan). (KOLASE TRIBUN JAKARTA)

Tersangka otak pembunuhan Indriana Dewi Eka (24), Devara Putri Prananda ternyata berasal dari keluarga yang tidak berada.

R, tamte Devara menyebut ibunda Devara Putri Prananda adalah asisten rumah tangga (ART).

Sementara itu ayahnya ntah ada dimana.

Devara Putri Prananda ternyata anak yang berasal dari keluarga broken home.

Selama ini Devara Putri Prananda tinggal bersama sang tante.

"Mamanya itu kan asisten rumah tangga," ucap R.

"Mamanya enggak tinggal sama dia, Ara tinggalnya sama aku,"

"Ayahnya engga ada,"

"Dia broken home," imbuhnya.

Di mata R, Devara Putri Prananda adalah anak yang baik.

Untuk bisa mendapatkan uang, Devara Putri Prananda membantu R berdagang nasi kuning.

Tak cuma itu, Devara Putri Prananda juga kerap mencucikan baju tantenya.

"Ini anak baik, ini anak introvert," kata R.

"Dia sehari-hari bantu dagang, nyuci baju aku,"

"Nyuciin baju nanti saya umpahin," imbuhnya.

Sementara itu tetangga Devara Putri Prananda, Suprihatini juga sangat mengenal baik sosok Devara Putri Prananda. 

Dia sudah merawat Devara Putri Prananda sejak kecil. 

"Tahu banget mas kalau saya (orangnya). Ara itu dari kecil saya juga bantuin ngurusin. Mamanya sibuk kerja, dia kan enggak ada bapaknya. Dari kecil mamanya udah pisah sama bapaknya," ujarnya kepada TribunJakarta. 

Diberitakan sebelumnya, Devara Putri Prananda terlibat dalam kasus pembunuhan Indriana Dewi Eka Saputri.

Ia menyuruh kekasihnya Didot Alfiansyah untuk menghabisi nyawa Indriana di Jalan Pelangi Boulevard, Kabupaten Bogor, pada Selasa (20/2/2024). 

Didot bersama pembunuh bayaran, Muhammad Reza lalu melakukan permintaan sadis Devara. 

Motif pembunuhan dilatarbelakangi oleh cinta segitiga. 

Devara Putri Prananda cemburu dan dendam melihat Didot dan Indriana menjalin hubungan spesial. 

Jasad Indriana kemudian dibuang ke tepi jurang di kota Banjar, Jawa Barat pada Minggu (25/2/2024). 

Tak cuma itu Devara Putri Prananda dan Didot Alfiansyah juga menjual barang-barang mewah milik korban.

Keduanya mendapatkan uang Rp68 juta.

Uang tersebut kemudian dipakai untuk membayar Muhummad Reza Rp23 juta.

Lalu Rp14 juta untuk Devara Putri Prananda  untuk membeli iPhone dan sisanya diberikan kepada Didot Alfiansyah.

Atas perbuatannya, ketiga pelaku dijerat dengan Pasal 340 KUHP, Pasal 338 dan Pasal 365. 

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Ibunya ART, Devara Putri Otak Pembunuhan Indriana Harus Cuci Baju dan Jual Nasi Demi Dapat Uang

Berita Terkini