SURYA.co.id | SURABAYA - Persebaya Surabaya dikabarkan sudah sepakat dengan pelatih asing untuk memegang tim di sisa Liga 1 2023-2024. Tim berjuluk Bajul Ijo bakal dinahkodai pelatih asing.
Direktur Operasional Persebaya, Candra Wahyudi mengatakan, manajemen Bajul Ijo sudah melakukan pembicaraan dan ada kesepakatan.
Sejak berpisah dengan Josep Gombau, Persebaya hingga saat ini tanpa pelatih kepala, hanya dinahkodai pelatih karteker, Uston Nawawi.
Sejatinya, manajemen Persebaya sempat ingin mempermanenkan Uston Nawawi, namun terganjal syarat lisensi kepelatihan. Uston baru akan merampungkan lisensi kepelatihan AFC Pro-nya Januari 2024 mendatang.
Uston Nawawi sudah memimpin Persebaya lima laga terakhir, meraih satu kekalahan, empat laga lainnya imbang.
"Kami berusaha secepatnya mendapatkan pelatih definitif, karena memang posisi coach Uston belum bisa," kata Candra Wahyudi.
"Langkah-langkah pendekatannya sudah kami lakukan dalam seminggu terakhir, mudah-mudahan sebelum akhir pekan ini kami bisa segera sampaikan ke Publik," tambahnya.
Mengenai sosok pelatih bidikan, Candra enggan memberi bocoran. Namun, santer isu beredar, pelatih yang sudah sepakat dengan Persebaya yakin Paul Munster, pelatih berpaspor Swedia dan Irlandia Utara yang pernah menangani Bhayangkara FC.
Jika memang berlabuh ke Persebaya Surabaya, Paul Munster berhasil menggeser nama-nama pelatih lain seperti Bernardo Tavarez dan Fabio Lefundes.
Hal itu merujuk pada ciri-ciri yang disampaikan Candra Wahyudi, dimana pelatih bidikan merupakan pelatih asing yang pernah menangani tim di Indonesia.
Persebaya sudah belajar dari perekrutan Josep Gombau, pelatih asal Spanyol dengan sederet prestasi, namun gagal mendongkrak prestasi Persebaya.
Kebersamaan Persebaya dengan Josep Gombau cukup singkat. Pelatih yang pernah menjadi pemandu bakat Barcelona itu hanya memimpin Persebaya enam laga, empat laga menelan kekalahan, sekali imbang, satu laga lain meraih kemenangan.
"Insyaallah sudah pernah (melatih tim Indonesia). Salah satu dari pelajaran dari kemarin adalah, kami ingin benar-benar mencari pelatih yang sudah tahu (atmosfer kompetisi Indonesia)," jelas Candra.
"Tahu (atmosfer), tahu situasinya. Di beberapa hari ini memang komunikasinya dengan calon-calon pelatih yang susuai kriteria," tambahnya.
Paul Munster memiliki track record cukup baik bersama Bhayangkara FC. Ia menukangi tim berjuluk The Guardian itu pertengahan musim 2019.
Musim pertamanya ia berhasil membawa Bhayangkara FC menduduki peringkat empat klasemen akhir 2019/2020.
Musim selanjutnya Bhayangkara FC mengalami penurunan, finish peringkat sebelas klasemen akhir.
Namun, musim 2021/2022 Paul Munster sukses membawa Bhayangkara FC bangkit, menutup kompetisi di peringkat tiga klasemen akhir.
Sayang, setelahnya di musim yang sama ia meninggalkan Bhayangkara FC dan bergabung dengan tim nasional Brunei Darussalam sebagai direktur teknik, dimana kontraknya sudah mau selesai.
"Pelatih yang memenuhi standar keinginan manajemen Persebaya. Juga sesuai dengan kebutuhan tim," pungkas Candra Wahyudi.
Sementara, Uston Nawawi enggan berkomentar terkait calon pelatih kepala Persebaya. Begitu juga dengan pelatih kiper Persebaya, Benyamin Van Breukelen.
"Belum berani komentar, karena tidak tahu informasi terbaru selama libur," kata Benny.
Persebaya saat ini sedang meliburkan tim. Rencananya baru akan berlatih kembali 4 Januari 2024 mendatang.
Bajul Ijo sudah harus melakoni pertandingan lawan PSIS Semarang pada akhir Januari 2024 mendatang. Pertandingan itu merupakan laga tunda pekan ke-20 Liga 1 2023-2024.
Duel Persebaya vs PSIS bakal dihelat di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT). Karena Persebaya kan bertindak sebagai tuan rumah di laga tersebut.
PSIS Semarang dipastikan mengusung misi pencurian poin di markas Bajol Ijo (sebutan Persebaya).
Di pertemuan pertama, Persebaya takluk atas PSIS Semarang, di Stadio Jatidiri. Bajol Ijo dihempas oleh pasukan Gilbert Agius dengan skor 2-0.
Dan Carlos Forteslah, aktor dari kemenangan Laskar Mahesa Jenar (sebutan PSIS Semarang).
Selepas liburan, diharapkan semua punggawa Persebaya bisa kembali dengan performa terbaik mereka. Sebab, Bajol Ijo kini sedang terpuruk.
Persebaya masih terus terjerembab di zona papan bawah klasemen sementara setelah hanya menutup laga sebelum jeda panjang kompetisi Liga 1 dengan hasil imbang 1-1 dari Persikabo (17/12).
Hasil itu memperpanjang catatan minor Persebaya sembilan laga terakhir puasa kemenangan. Lima laga imbang, empat laga lainnya menelan kekalahan. Menjadi periode terburuk Persebaya sejak era Liga 1.
Persebaya kali terakhir meraih kemenangan bulan September 2023 lalu saat menumbangkan Arema FC dengan skor 3-1 (23/9/2023) di Stadion GBT.
Akibat rentetan hasil buruk tersebut, saat ini Persebaya berada di peringkat 13 klasemen sementara, atau hanya tiga tingkat di atas zona degradasi, dengan catatan selisih poin dengan dua tim di bawahnya hanya berjarak satu poin.
Posisi Persebaya saat ini jauh dari harapan, karena tim berjuluk Bajul Ijo musim ini menargetkan juara.
Paul Munster Terbiasa Rangkap Jabatan
Paul Munster memiliki catatan unik sebagai pelatih. Dikutip dari laman Transfermarkt, Paul Munster berpengalaman menjadi pelatih dan Direktur Teknik secara bersamaan di beberapa tim.
Seperti saat menangani Minerva Punjab, klub asal India musim 2018. Selain menjadi pelatih, Paul Munster juga merangkap sebagai Direktur Teknik di klub tersebut.
Kejadian sama dialami tahun 2019, ia dipercaya menahkodai tim nasional Vanuatu. Kali ini bukan hanya sebagai direktur teknik, namun juga menjadi pelatih tim U19 dan senior.
Pelatih berusia 41 tahun itu juga syarat pengalaman di dunia kepelatihan. Sebelum melatih Minerva Punjab (2018), pada awal karir kepelatihannya ia menjadi asisten pelatih FC Assyriska, Orebo Syr, BK Forward, serta Orebo SK U-21 dari tahun 2012-2017.