Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang

Perseteruan Yosef dan Yoris di Kasus Subang Makin Panas, Saling Tuding Jual Mobil di TKP hingga BOS

Editor: Musahadah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yosef dan Yoris. Yosef Pernah Tuduh Yoris Marah-marah Karena Kaitkan Kasus Subang dan Yayasan.

SURYA.CO.ID - Pengungkapan kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang, Jawa Barat kembali mengungkit perseteruan antara ayah dan anak, Yosef Hidayat dan Yoris Raja Amanullah.

Yosef Hidayat adalah suami dan ayah korban Kasus Subang, Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, sekaligus tersangka kasus ini. 

Sementara Yoris Raja Amanullah anak Yosef dan Tuti sekaligus kakak Amalia Mustika Ratu.

Di awal-awal kasus ini, Yosef dan Yoris berseteru dan saling menuding keterlibatannya dalam pembunuhan yang terjadi pada 18 Agustus 2023.

Hubungan mereka mulai membaik di pertengahan kasus ini, ketika keduanya memilih satu kuasa hukum, Rohman Hidayat.

Baca juga: PERSAMAAN PERAN Yosef dan Danu di Kasus Subang, Mimin Ada di TKP, Warga Teriak saat Pra Rekonstruksi

Kini, setelah kasus terungkap dan polisi sudah menetapkan lima tersangka, perseteruan Yosef dan Yoris kembali mencuat.

Berikut fakta-faktanya:

Yoris Jual Mobil di TKP

Terbaru, kuasa hukum Yosef, Rohman Hidayat menuding Yoris telah menjual mobil yang ada di tempat kejadian perkara (TKP) kasus Subang.

Perlu diingatkan kembali, jasad Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu ditemukan dalam bagasi mobil Alphard hitam pada 18 Agustus 2021.

Mobil itu terparkir di rumah Tuti, Dusun Ciseuti, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang.

Saat kejadian bukan hanya ada mobil Alphard, tapi ada juga mobil Toyota Yaris warna kuning milik Amel dan mobil BMW.

"Mobil di TKP kasus Subang dia (Yoris) jual setelah kasus," kata Rohman Hidayat kepada TribunnewsBogor.com.

Mobil di TKP yang dijual Yoris adalah yang BMW.

Kata Rohman, mobil BMW dijual Yoris pada seorang polisi.

"Dijual ke polisi. Setelah kasus," kata Rohman.

Menurut Rohman, seharusnya mobil itu tak bisa diambil, apalagi dijual begitu saja.

Hal tersebut mengingat mobil BMW itu berada di lokasi perkara yang hingga belum selesai proses hukumnya.

"Itu ada mobil di TKP, sebenarnya gak bisa. Diambil, dijual sama Yoris. itu jelas urusannya," kata Rohman Hidayat.

Pengacara Yoris, Leni Anggraeni mengakui bahwa kliennya memang telah menjual mobil di TKP kasus Subang.

Kata Leni, Yoris menjual mobil tersebut karena telah rusak.

"Udah (dijual) karena rusak," kata Leni kepada TribunnewsBogor.com.

Ia juga tak memungkiri bahwa pembeli mobil di TKP kasus Subang adalah seorang polisi yang bertugas di Polsek Jalancagak.

"Iya anggotanya yang mau beli, mobil itu mogok," katanya.

Menurut Leni, mobil BMW yang dijual Yoris tidak termasuk ke dalam barang bukti pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.

"Bukan termasuk (barang bukti) itu mah, karena gak ada apa-apa di situ (mobil BMW) di situ. Sudah diperiksa," kata Leni.

Mobil BMW tersebut, Leni menerangkan, memang milik Yoris pribadi.

Sedangkan Yaris kuning merupakan milik Amel.

"Iya mobilnya Yoris. Kalau Yaris yang Amel, cuma mobil Yoris mah mobil jadul (jaman dulu) banget, kalau Amel baru," jelas Leni.

Pihak Yoris Tuding Pengacara Dibayar Dana BOS

kolase foto Yoris dan Yosef. Terungkap Sikap Mencurigakan Yosef Sebelum Kasus Subang Terkuak. (Tribun Bogor)

Pengacara Yoris, Leni Anggraeni mengatakan sejak pembunuhan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu, kliennya tak lagi menjabat di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Leni mengatakan, dua hari setelah kasus Subang, Yosef meminta Yoris mencairkan dana BOS dengan menunjuk Danu sebagai bendahara, menggantikan Tuti Suhartini.

"Setelah kejadian 2 hari pembunuhan pak Yosef bilang ke Yoris segera cairkan uang nanti Danu aja jadi bendahara," kata Leni saat dikonfirmasi TribunnewsBogor.com.

Saat itu pula, Yosef mengambil alih yayasan dengan mencopot Yoris sebagai ketua yayasan.

"Yoris waktu itu kan gak mau lagi urus yayasan, ditinggalin kan langsung diambil alih Yosef yayasannya," katanya.

Tahun 2023 Yoris baru kembali ke yayasan dengan menjadi kepala sekolah.

"Yoris mau aktif lagi setelah dirayu-rayu ditunjuk jadi kepsek oleh pak Yosef, baru mau lagi tahun 2022. Nah untuk laporan 2022 dan 2023 mah aman aja sudah sesuai," katanya.

Kata Leni, Yosef meminta mencairkan dana BOS sebesar Rp 77 juta dengan alasan untuk membayar jasa pengacara dalam kasus Subang.

"Ya kan emang menurut keterangan Yoris pak Yosef itu pengen cairkan dana Rp 77 juta bilang ke Yoris buat bayar pengacara. Ya pikir aja Yosef dari mana uangnya coba. Yang tau keuangan Yosef itu kan Yoris," katanya.

Kini Leni dan Yoris tak mengetahui pasti kebenaran Rohman Hidayat membela Yosef dalam kasus Subang secara sukarela.

"Mungkin sekarang mah (probono). Ya dulu-dulu mah gak kali," kata Leni Anggraeni.

Menanggapi hal ini, Rohman Hidayat membantah dibayar menggunakan dana BOS Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Rohman mengaku membela Yosef dalam kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang secara sukarela.

Ia justru mengungkap bahwa Yoris lah yang menguasai dana BOS yayasan.

"Tidak pernah ada dana BOS yang dicarikan ke pengacara, ini perkara karena itu teman saya, saya gak minta dibayar, gak ada duit itu," tegas Rohman Hidayat.
"Misal makan, beli roko ya wajar aja," tambahnya saat menghubungi TribunnewsBogor.com.

Rohman mengatakan ia membela Yosef dalam perkara pembunuhan ibu dan anak di Subang secara probono.

"Tanya keluarga Yosef sudah ngasih duit berapa, ini perkara probono. Jadi pengacara Yoris jangan asal nyap-nyap. Cari dulu buktinya, ada bukti transfer tidak ? itu kan kata si Yoris," kata Rohman.

Menurutnya selama 2021 dana BOS yayasan dikelola sepenuhnya oleh Yoris.

 "Dana BOS dikelola Yoris, Yoris yang menguasai semenjak kejadian meninggalnya Tuti dan Amel. Pak Yosef tidak diberi akses, yang menguasai keuangan itu semua Yoris," katanya.

Penyidik Polda Jabar sebelumnya mendapat temuan adanya dokumen siswa fiktir di Yayasan Bina Prestasi Nasional.

Kata Rohman, Yoris lah yang mengatur data siswa fiktif tersebut.

"Data fiktif jumlah siswa juga Yoris yang ngatur," katanya.

Bahkan menurutnya, akun untuk mencairkan dana BOS sepenuhnya dikuasai oleh Yoris.

"Akunnya aja dipegang cukup lama hampir 6 bulan, akun dapodik. Kan dana BOS bisa cair ketika akun dapodik dipegang, berapa jumlah siswanya. yang pegang akunnya itu Yoris, gimana Yosef mau nyairin," katanya.

Rohman Hidayat mengatakan beberapa hari lalu Yoris Raja Amarullah juga diperiksa di Krimsus Polda Jabar terkait masalah yayasan.

"Sedangkan Yosef tidak pernah diperiksa di Krimsus, sampai hari ini. Yang diperiksa itu Yoris. Berarti kan tidak ada kaitannya dengan pak Yosef," katanya.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Kasus Subang Memanas, Rohman Bantah Dibayar Yosef Pakai Dana BOS, Sebut Yoris Atur Siswa Fiktif

Berita Terkini